Karena kehebatan
itu, nama Papua selalu muncul di Media. Televisi, koran, radio, internet, dan
sebagainya. Apalagi perusahaan asal Amerika Freeport ada di tanah Papua. Nama
Papua sampai di Amerika.
Di balik
munculnya nama Papua karena hebat, nama Papua juga muncul karena konflik.
Bentrokan selalu terdengar dari seantero Papua. Ada polisi, TNI, warga sipil,
buruh, tenaga kerja, yang jadi korban.
Pertanyaannya,
ada apa dengan Papua? Ada kelompok yang meminta presiden dan pemerintah untuk
datang ke Papua. Melihat langsung kehidupan rakyat Papua. Tetapi kadang-kadang
pemerintah berkomentar saja dari Jakarta. Jarak Papua-Jakarta jauh. Butuh
berapa jam agar sampai di sana.
Tak heran jika
ada bentrokan, Jakarta hanya berjanji kirim aparat keamanan dan tidak ada janji
akan dikunjungi. Agak aneh sebenarnya logika pemerintah. Jika mengacu pada
hukum lama, kekerasan dibalas dengan kekerasan, gigi ganti gigi, solusi
pemerintah ini cocok.
Namun, sekarang,
hukum lama itu sudah ketinggalan zaman. Tidak ada lagi hukum seperti itu. Maka,
bukankah solusi pemerintah selama ini, mengirim TNI ke Tanah Papua ketinggalan
zaman? Ada juga buktinya. Bentrokan tetap berjalan. Memang demikian, bentrokan
kok dipecahkan dengan mengirim aparat keamanan.
Aparat kemanan
kadang-kadang tidak sesuai namanya. Namanya kemanan alias penjaga keamanan.
Tetapi nyatanya, tidak aman. Malah mengganggu kemanan warga sipil. Jadi, untuk
apa solusi pengiriman TNI ke Tanah Papua?
Yang luput dari
perhatian media adalah akar bentrokan di Tanah Papua. Media massa hanya memberitakan
jumlah korban tewas dan dari pihak mana korban itu. Belum ada ulasan terperinci
mengenai akar konflik.
Mengapa orang
Papua suka bentrok? Pertanyaan ini belum dijawab dengan baik. Jika ada yang
tidak puas, di pihak mana ketidakpuasan itu? Ataukah ada konflik asli antara
suku di Tanah Papua?
Kalau akar-akar
konflik ini dicari, itulah yang perlu diselesaikan. Kalau tidak, ya kembali
lagi, seolah-olah masalahnya adalah ketidaknyamanan. Sehingga, yang dikirim
untuk memecahkan masalah adalah aparat keamanan, TNI.
Ini opini sore
dari orang yang prihatin dengan Papua. Papua sebenarnya kaya wisata alam, kaya
bakat olahraga, kaya tanaman laut yang indah. Namun, semua ini ternoda oleh
bentrokan berkepanjangan.
PA, 27/2/13
Gordi
Post a Comment