Halloween party ideas 2015

Negara tidak boleh kalah. Demikian judul berita di KOMPAS hari ini. Semua rakyat juga setuju, negara tidak boleh kalah. Dalam arti, negara harus menang atas semua perkara yang merugikan masyarakat dan negara.

Masalahnya, negara kadang-kadang tidak kuat. Negara tampaknya bisa kalah. Negara Indonesia sudah terbukti bisa kalah dari berbagai persoalan. Dari sudut budaya, politik, ekonomi, keamanan, dan sebagainya.

Dari sudut budaya, kita kalah. Budaya yang berkembang di Indonesia saat ini adalah budaya asing. Bukan budaya asli bangsa ini. Sebut satu budaya asli, kerja sama. Masih adakah rakyat perkotaan yang mau diajak kerja sama? Kerja di lingkungan RT misalnya. Agak jarang. Yang ada hanya kirim pembantu.

Di kalangan muda, budaya tari pop dan musik asing masuk dengan gampang. Sedikit sekali kaum muda yang menyukai budaya asli Indonesia, misalnya wayang dan tari tradisional lainnya. Sebaliknya, tari pop dari luar negeri dengan mudah dipelajari.

Dari sudut politik, bangsa kita tampaknya kalah. Kebijakan politik kita kadang-kadang lemah, bahkan, merugikan masyarakat. Sebut saja kontrak kerja sama dengan perusahaan asing. Di Papua, perusahaan tambang meraja lela mengeruk kekayaan masyarakat. Warga jadi miskin. Tapi, negara tetap memperbarui kontrak kerjanya. Bukankah ini kekalahan kita?

Kita lihat bidang ekonomi. Negeri ini kaya lahan subur, bisa ditanamai berbagai jenis buah, sayur, dan tanaman lainnya. Petani bisa memainkan peran penting dan bisa menjadi orang sukses yang disegani. Tentu dengan dukungan pemerintah dan swasta lokal. Sayangnya, negara tidak hadir. Negara lebih cenderung mendatangkan hasil buah-sayur dari luar negeri ketimbang memperbaiki produksi dalam negeri.

Negara tidak mau bersusah-susah bersama petani, memeperbaiki kinerja pertanian sehingga menghasilkan keuntungan yang bermanfaat bagi negara. Di sinilah negara kalah.

Dari bidang keamanan lebih parah lagi. Negeri ini kaya lautan luas yang harus dijaga. Sayangnya negara kalah terhadap aksi nelayan asing, kapal asing, pencuri asing. Aarat keamanan selalu telat menjaga garis pantai kita. Rakyar kecil yang jadi ujung tombak jaga pantai otomatis kalah jika tidak ada dukungan keamanan dari negara. Jadi, bukankah negara kita kalah?

Ini belum termasuk bidang lainnya, seperti hukum, HAM, dan masih banyak lagi. Lalu, pantaskah slogan NEGARA TIDAK BOLEH KALAH? Sebagai seruan imperatif, slogan itu perlu ditegakkan. Slogan itu membakar semangat nasinalisme.
Hanya saja, perlu diakui terlebih dahulu, bahwa, NEGARA SUDAH KALAH. Pengakuan bahwa negara kalah mesti diikuti sebuah semangat baru, NEGARA HARUS MENANG. Dengan ini, negara melihat fakta dan belajar dari fakta. Negara mau maju untuk menang. NEGARA TIDAK BOLEH KALAH menjadi titik awal untuk berjuang. Itulah yang diingini rakyat.

Ini pandangan pribadi yang mungkin idealis. Tetapi, di balik ini, ada harapan besar bahwa, memang negara tidak boleh kalah. Harapan disertai usaha dari berbagai pihak. Harapan yang memastikan akan ada hasilnya. Berharap berarti bekerja untuk berubah. Bukan menunggu datangnya mukjizat. Salam menang untuk pembaca.

PA, 30/4/13
Gordi



Post a Comment

Powered by Blogger.