Halloween party ideas 2015

fotoilustrasi oleh Yayasan Islam Kelantan
Nasib guru di Indonesia kurang diperhatikan. Masih ada guru yang merasa kurang sejahtera terutama di daerah pedalaman. Tak jarang guru enggan menerima tawaran mengajar di daerah pedalaman. Ada pula ruang yang tampak memisahkan guru yakni kategori PNS dan non-PNS. PNS menerima gaji dari Negara sedangkan non-PNS dari tunjangan sekolah dan sumbangan para orang tua murid. Gaji guru memang berasal dari sumber yang berbeda namun guru bekerja untuk anak didik yang sama yakni siswi/a sekolah. 

Semestinya pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru baik PNS maupun non-PNS. Slogan ini disampaikan Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2011 dan HUT ke-66 PGRI, Rabu (30/11/2011), di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat seperti dikutip kompas.com. Rabu, 30/11/2011. Namun Sulistyo meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberi perhatian khusus kepada guru-guru non-PNS, guru tidak tetap, dan guru honorer.

Ini berarti bahwa nasib guru terutama non-PNS di Indonesia belum sejahtera. Kita semua tahu bahwa guru adalah pendidik pertama dalam pendidikan formal. Gurulah yang memperkenalkan abjad dan berhitung kepada anak-anak SD. Dan kita semua melalui masa itu. Tak ada seorang pun yang luput dari perhatian guru. Peran guru mampu mendongkrak citra bangsa. Tak salah para guru membuat slogan GURU ADALAH PEJUANG BAGI KEJAYAAN BANGSA. Apa jadinya bangsa ini kalau para pejuang bangsa saja ditelantarkan. Majulah terus wahai para guru. Didikanmu membekas di hati para murid.

CPR, 30/11/2011
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.