Pagi ini indah
sekali. Alam memberikan keindahannya. Saya senang melihat keindahan ini. Mata
saya berbinar-binar melihatnya.
Dari mata turun
ke hati. Hati saya senang sekali karena pagi ini ada rezeki yang tak terkira.
Bukan apa-apa kalau saya baru menyadarinya. Kesadaran kadang-kadang muncul
setelah kegagalan, setelah masuk jurang, setelah nasi jadi bubur.
Saya bisa
mengakses internet pagi ini. Kemarin pagi dan siang memang bisa. Tapi malamnya
gagal. Padahal saya sudah memperbaiki komputer saya. Ada keinginan untuk
mencoba komputer itu. Tapi apa daya komputer lancar, internet macet lagi. Sejam
saya mencoba sendiri. Hasilnya nihil. Gagal total.
Saya matikan
komputer dan kembali ke kamar. Ambil buku dan baca. Ponakan saya bilang, om ini
waktu yang baik biar om juga tidak sering dalam jaringan alias daring. Saya
sadar benar juga yah...selama ini saya jarang baca buku. Seirngnya baca tulisan
di kompasiana.
Saya membaca
beberapa bab dari buku yang sedang saya baca. Dua jam saya baca. Lumayan.
Energi baru muncul. Da benarnya kata-kata ponakan saya.
Pagi ini saya
buka komputer lagi. Coba memecahkan masalah koneksi internet ini. Saya mencoba
dua kali dan berhasil. Saya membaca baik-baik perintah yang diberikan komputer.
Wah ternyata kalau mengikuti betul bisa berhasil juga yah...
Bahasa Inggris
saya pas-pasan. Tetapi saya bisa memahami perintah komputer. Yah tidak sia-sia
tahu sedikit bahasa Inggris. Paling tidak bisa memahami perintah komputer.
Inilah hikmah
tak terkira hari ini. Rezeki pagi hari. Rezeki lain sudah diterima seperti
matahari, udara, pernapasan, sarapan, dan sebagainya.
Selamat
beraktivitas untuk pembaca semuanya. Salam kompasiana.
PA, 22/2/13
Gordi
Post a Comment