Halloween party ideas 2015



Yang lama tidak selamanya sudah kuno. Kalau modelnya kuno tentu masih ada yang bisa diambil dari model itu.

Buku lama bisa dianggap sebagai barang kuno. Tetapi sebenarnya tidak ada istilah buku baru. Ada buku baru kemudian besok sudah menjadi buku lama ketika ada buku yang baru diterbitkan.

Saya tadi membuka-buka 2 majalah lama. Terbitan tahun 1994 dan 1995. Sekadar iseng daripada duduk saja di perpustakaan. Naluri membaca saya langsung muncul ketika masuk ruang pustaka.

Meski sekadar membuka-buka, saya menemukan hal baru di dalam kumpulan jilid majalah lama itu. Saya jadi tahu perkembangan sebuah kasus pada waktu itu. Ada juga kolom yang ditulis oleh tokoh/penulis terkenal hari-hari ini. Ternyata mereka ini menulis sejak dulu. Sebutlah nama beken Karni Ilyas yang sekarang menjadi pemimpin redaksi TV One.

Dia dulu menulis di majalah FORUM dan menjadi pemimpin redaksi di situ dari tahun 1991-1999. Saya jadi tahu latar belakang tokoh ini. Boleh jadi saya hanya tahu kalau dia ini hanya wartawan TEMP dan bekerja di TV One, kalau tidak membuka majalah lama ini.

Ah sungguh mengasyikkan membaca buku/majalah lama. Tidak selamanya kuno. Tulisan lama kadang-kadang bisa menjadi informasi menarik yang terkait dengan perkembangan sekarang.

Jadi, yang lama tidak selamanya kuno. Dan yang lama jangan dibuang. Tentu kalau tidak ada tempat penyimpanan boleh dibuang atau disumbnagkan ke perpus daerah, teman, sekolah, kampus, dan sebagainya. Saya beruntung punya waktu untuk berkunjung dari satu pustaka ke pustaka lainnya, dan sempat membuka-buka majalah lama.

Dengan demikian, tidak ada argumen tidak ada bahan untuk dibaca. Bukalah majalah lama dan bacalah informasi di dalamnya. Semoga ebrmanfaat dan menginspirasi.

Salam awal pekan.

PA, 18/3/13

Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.