Halloween party ideas 2015



Bercinta memang asyik. Saking asyiknya, bercinta bisa dibuat di mana saja. Asal tidak mengganggu yang lain. Maka, bercinta pun bisa dibuat bukan saja di darat tetapi juga di laut.

Bercinta itulah yang dibuat sepasang anak muda Italia. Bercinta di atas perahu. mereka—seperti kami—menyewa perahu kecil dan berlayar ke tengah Danau Molveno. Bayarnya 10 euro. Perahu itu bisa untuk berempat dan bisa juga berdua. Tempat duduk di dalamnya memang ada 4. Tetapi, kalau mau berdua saja pun bisa.

Ini kali ketiga saya naik perahu ini. Kalau dihitung-hitung saya sudah menghabiskan 7,5 €. Padahal saya tidak mengeluarkan 1 sen pun. Saya memang hanya penumpang titipan alias naik gratis. Teman saya yang orang Italia dan Brasil yang membayar. Toh sekali naik biasanya hanya 2,5 € per orang. Tetapi kami tidak membayar seperti itu. Istilahnya kami ditraktir. Sekali oleh teman saya yang Brasil dan dua kali oleh teman Italia. Mereka memberi secara gratis pada saya maka saya juga memberi mereka secara gratis. Saya tidak memberi mereka uang tetapi saya memberi mereka gambar-gambar dan video pendek yang saya buat selama berlayar.


Tidak lama. Hanya sejam. Tetapi waktu sejam itu bisa dimanfaatkan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Dalam sejam pun bisa bercinta. Dan, inilah yang dibuat oleh pasangan muda yang kebetulan berlayar di dekat perahu kami. Kebetulan saja, kami memang berlayar ke tengah danau. Dan, mereka juga rupanya ke tengah danau. Bagi kami, pelayaran ini asyik. Di atas danau yang tenang, sesekali ada angin, matahari cerah, suhu panas di sore hari antara jam 4 dan 5.

Pelayaran ini memang asyik. Saya sungguh menikmatinya. Kiranya dua anak muda ini juga menikmati keasyikan itu. Mereka menikmatinya dalam bercinta. Karena asyiknya, mereka lupa mengendalikan perahu mereka. Saya lihat, mereka masih di tengah ketika kami bergerak menuju pinggir danau. Rupanya memang tidak mendayung pedal perahu sehingga perahu terombang-ambing begitu saja. Ditiup angin. Bergoyang lalu tak berarah lagi. Saya tengok mereka. Rupanya mereka duduk di dua kursi belakang. Kursi yang letaknya berdekatan. Di situlah mereka berciuman. Ciuman tanda cinta. Ciuman yang menghangatkan. Ciuman yang membuat mereka menikmati pelayaran ini. ciuman yang membuat mereka lupa daratan. Bagi mereka, bercinta atau ciuman itu tidak mesti dilakukan di darat tetapi juga di lau atau di danau, di atas perahu seperti ini.


Teman saya meminta saya menggantinya mendayung pedal perahu ini. kami bergantian. Kali kedua, saya dan teman saya dari Brasil. Kami mendayung pedalnya yang seperti mendayung pedal sepeda dan saya mengatur arah pelayarannya.

Hampir 55 menit berlayar. Kami berhenti sejenak sebelum menuju dermaga. Saya melepaskan pedal perahu. Perahu diam di atas air. Suasana hening menyelimuti kami. Tidak ada bunyi air di belakang perahu. Dalam hening ini pula kedua anak muda tadi melanjutkan percintaan mereka di atas perahu. Bercinta memang asyik. Mereka juga tidak mengganggu yang lainnya. Bagi mereka, bercinta mesti dilakukan di tempat yang intim. Hanya berdua saja. Dan, mereka sudah melakukan itu. Tidak tanggung tanggung, di atas perahu lagi. Di tengah danau lagi. Bercinta memang membutuhkan ketenangan seperti ini. Tidak perlu takut perahunya dibawa ke mana. Perhau itu tetap akan terapung di atas air. Dan, dalam keterapungan itulah mereka bercinta.

Bercinta seperti ini nikmatnya luar biasa. Bercinta seperti ini kiranya perlu. Tidak perlu malu-malu. Untuk orang Timur memang mungkin malu. Memang bukan budaya orang Timur. Tetapi, orang Timur bisa belajar bahwa bercinta memang mesti dibuat pada tempat yang nyaman. Tidak merasa terganggu. Tidak perlu takut akan adanya ancaman dari pengontrol. Emang ada pengontrol bercinta? Lihat tuh di Aceh, ada polisi yang mengontrol anak muda yang bercinta di pantai. Bercinta seperti ini tentunya tidak asyik. Bercinta dalam suasana takut memang tidak asyik dan tidak baik. Maka, carilah tempat yang aman dari segi keamanan dan nyaman dari segi perasaan untuk bercinta. Jangan bercinta di tempat umum terutama kalau di negara-negara Timur. Jangan sampai seperti turis asing yang diperlakukan tidak adil di India.

Salam cinta dari atas perahu.

Molveno-Trento 12/8/2015

Post a Comment

Powered by Blogger.