Halloween party ideas 2015

KEGEMBIRAANKU SELAMA 29 TAHUN
tiup lilinnya

Umur saya genap 29 tahun. Umur yang masih muda sekali menurut ukuran orang Italia. Memang, fisik saya kelihatan muda. Masih anak remaja, komentar beberapa orang. Padahal di Indonesia, umur 29 tahun sudah digolongkan matang. Bukan lagi anak remaja tetapi sudah dewasa sekali bahkan bisa bertanggung jawab dan diserahi tanggung jawab.

Saya tidak mempersoalkan komentar orang tersebut. Mereka memang berhak untuk berkomentar atas saya. Tetapi, saya selalu gembira merayakan hari kelahiran saya. Demikian juga dengan umur 29 tahun. Hitung-hitung tinggal 1 tahun lagi genap 30 tahun. Saya membayangkan akan terjadi sesuatu yang lebih istimewa di hari ulang tahun yang ke-30 itu. Tanpa menunggu umur 30, sebenarnya, pada umur 29 ini saja sudah ada kegembiraan itu. Ya, hari ini saya gembira sekali merayakan hari istimewa ini bersama teman-teman.

Seperti biasa, teman-teman di Indonesia sudah mengirim terlebih dahulu ucapan SELAMAT ULANG TAHUN pada saya melalui facebook. Mereka memang lebih dahulu 6-8 jam ketimbang kami di Italia. Perbedaan waktulah yang membuat semua ini misalnya dengan WIT beda 8 jam, WITA 7 jam dan WIB 6 jam. Ucapan lain muncul menurut waktu Italia. Tentu dari teman-teman saya di Italia. Yang uniknya lagi, ucapan yang ada lebih banyak dari tahun lalu. Tahun ini hampir 200-an ucapan. Dihitung dengan mereka yang mengirim lewat pesan inbox facebook yang jumlahnya hampir 20-an. Tambah dengan mereka yang menulis di dinding facebook sekitar 180-an. Panjang sekali daftarnya. Lebih panjang lagi karena ucapannya datang hingga tanggal 19 Februari. Dari 15 sampai 19, 4 hari.

Kegembiraan ulang tahun ini rupanya tidak boleh lama-lama. Hanya 2 hari saja. Tanggal 15 dan 16. Tanggal 16 malam, saya harus masuk dalam kesedihan lagi. Sayang sekali padahal belum sempat telepon ke rumah. Tanggal 16 sampai 20 saya terbaring di tempat tidur. Saya kena influenza yang kebetulan sedang mewabah di Parma dan sekitarnya. Kesannya menjadi lain. Saya langsung memberi label, hari ulang tahun yang membawa sakit. Saya tidak mau menyebutnya sial sebab belum tentu ini sial. Saya justru menggunakan waktu ini untuk bergumul dengan diri saya sendiri dan dengan Tuhan. Setiap hari saya berdoa rosario lebih dari 2-3 kali. Saya ingin menyatukan penderitaan ini dengan penderitaan Tuhan. Apalagi saya merasa dekat sekali dengan Tuhan dalam hari-hari penantian ini. Banyak teman datang ke kamar, menjenguk saya. Ada yang membantu mengantar makanan dan minuman, ada yang sekadar menayankan keadaan saya, ada juga yang datang bercanda. Ada pula yang tidak sempat datang karena sibuk. Saya membiarkan kamar saya tertutup tetapi tidak terkunci 24 jam seperti biasa. Tak heran jika ada yang datang pada malam hari saat saya tidur. Saya tahu mereka begitu baik pada saya. Saya melihat Tuhan lewat mereka yang datang dan hadir di depan saya. Sungguh ini bukan lompatan iman. Ini adalah cara saya memaknai sakit saya selama beberapa hari ini.


Suhu tubuh naik turun, batuk keras, kepala pusing, tidak ada nafsu makan, tulang punggung dan bagian belakang terasa sakit. Inilah gejala yang saya alami pada malam pertama. Sampai-sampai saya tidak bisa tidur nyenyak. Tidak nyaman pokoknya. Untunglah saya lewatkan malam ini. Pagi hari, saya menelepon teman saya agar jangan menunggu saya ke sekolah. Saya sakit, kata saya, kalian pergi saja. Tidak lama kemudian datang seorang teman ke kamar membawa sarapan. Dia membawa juga kegembiraan pada saya. Katanya, ada dokter Gildo. Saya dan dia berharap agar dokter ini datang menemui saya atau minimal melihat keadaan saya. Harapan kami terkabulkan. Dokter Gildo satang.

“Sakit kepala, panas?” tanyanya pada saya. Dia datang dengan Pastor Alfio SX yang mengetuk pintu kamar saya.
“Ya dok. Lalu, bagian belakang juga rasanya sakit, tidak nyaman untuk tidur,” sambung saya.
“Semuanya saya sudah mengerti. Ini influenza. Di luar sana sedang berjangkit influenza. Minum paracetamol dan tidur,” balasnya tegas.

Setelahnya, mereka keluar dan saya minum obat paracetamol yang diantar oleh Pastor Alfio ke kamar saya. Hari-hari berikutnya saya lalui di dalam kamar sampai Sabtu 20 Februari. Hari Sabtu saya ikut doa pagi. Rencananya mau ke sekolah tetapi rupanya belum kuat. Saya pun tinggal dan istirahat di kamar. Tidak bisa beraktivitas di luar. Daripada tidur terus, saya membaca buku.

Rupanya butuh waktu lama untuk memulihkan keadaan ini. Dari Sabtu yang lalu itu, hari ini baru saya bisa menulis kenangan indah ini. Butuh waktu 1 minggu. Totalnya dari sakit sampai sekarang 2 minggu. Hari ini, batuk kering masih ada, panas sudah hilang, flu juga hilang. Entah sampai kapan batuk kering ini. Semoga cepat sembuh.

Hari Minggu yang lalu saya sudah telepon ke rumah. Bapak ibu dan adik-adik sehat. Saya gembira mendengar keadaan mereka baik-baik begini. Kegembiraan yang dicampur dengan kesedihan. Saya dengan sedih menyampaikan pada Mama bahwa saya baru saja sembuh dari sakit dan sedang sakit kecil-kecilan juga. Mama yang sebelumnya senang dan mengucapkan selamat ulang tahun pada saya langsung berubah nada suaranya. Tetapi saya meyakinkannya bahwa saya sudah sembuh. Dia kemudian membalasnya dengan nada suara gembira seperti sebelumnya. Rupanya mereka sedang merayakan ulang tahun dari adik saya paling kecil. Jadi, tidak apa-apalah saya ikut gembira bersama mereka.

Saya berterima kasih pada Tuhan atas pengalaman indah di hari ulang tahun ke-29 ini. Meski sakit setelahnya, saya tetap mengucapkan terima kasih pada Dia dan juga pada teman-teman. Sungguh Tuhan Yesus dan teman-teman hadir bersama saya dalam sakit saya selama hampir 2 minggu ini. Saya memang tidak banyak beraktivitas. Saya banyak diamnya. Dalam diam saya memikirkan teman-teman saya yang membantu saya. Saya memikirkan Tuhan Yesus yang begitu baik mengirim teman-teman ini untuk membantu saya. Makanya saya juga ingin menjalin relasi yang dekat dengan Tuhan. Satu-satunya doa yang bisa saya panjatkan selama sakit adalah doa rosario. Maka, saya mendaraskannya sambil tidur atau kadang-kadang duduk, dari 2-3 kali atau lebih dalam sehari. Rasa-rasanya saya berdialog langsung dengan Tuhan dalam doa tersebut. Terima kasih Tuhan.

PARMA, 27/2/2016

Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.