SERBA BARU DI USIA 30
Angka
30 punya sejarah yang besar di dunia. Lihat saja Yesus yang mulai bekarya pada usia itu.
Seperti Yesus, saya juga merasakan
banyak hal baru di usia saya yang ke-30 ini. Saya akan sebutkan di sini hal-hal
baru ini.
Kali ini saya merayakan ulang tahun
di Italy untuk ke-3 kalinya. Tentunya ada yang baru selama tiga perayaann ini. Hari
ini, saya bukan lagi seperti 2 tahun sebelumnya yakni sebagai Frater. Saya kali
ini sebagai Diakon, seorang pelayan. Saya bersyukur karena tepat di usia inilah
saya melayani sesama dalam tugas khusus ini.
Saking khususnya, teman saya Ivanildo dari Madrid, Spanyol
menyampaikan pesan menarik di facebook. Katanya, “Saudara, hati-hati dengan
usia 30 tahun. Yesus mulai berkarya di usia itu dan 3 tahun setelahnya Dia
wafat. Jangan-jangan kita, Anda khususnya akan melangkah 3 tahun lagi.”
Saya setuju dengan pesannya. Tetapi, saya tidak mau mengikuti
yang 3 tahun berikutnya. Maka, Ivanildo menyambung, “Saudara, ini hanya guyonan
saja. Kita tetap berkarya seperti biasa meski dalam ketakutan (jika ada) dalam
3 tahun ke depan.”
Saya pun bahagia membacanya. Kebahagiaan inilah yang saya
rasakan juga hari ini. Seperti Ivanildo, teman-teman sekomunitas pun bergembira
bersama saya. Ada hiasan di dinding dengan deretan gambar foto saya. Kreasi ini
muncul dari teman asal Brasil, Evanderson, yang selalu punya ide baru dalam
merayakan ulang tahun.
Ide-ide ini memang berkembang akhir-akhir ini di komunitas
kami. Dalam perayaan siang tadi, Berto dari Indonesia juga mengenakan pakaian
Uskup Conforti pada saya. Ini tentu saja hal baru. Katanya, “Anda sebagai
Diakon dan boleh jadi akan menjadi seperti Conforti.”
Tentu ini impian di siang bolong. Tetapi, sebagai perayaan
ulang tahun, ini tentu saja menarik sekali.
Saya tak lupa mengucap Terima Kasih pada Bapa di surga, yang
memberi hidup melalui kedua orang tua dan saudari/a saya di rumah.
Saat ini, saya senang merayakannya bersama keluarga religius
Serikat Xaverian di Parma, Italia.
Terima kasih.
Post a Comment