YANG TUA MEMBAWA YANG MUDA
Inilah Bruder yang tua itu, sayang foto pastor gak ada |
Pengalaman ini saya alami dalam perjalanan dari Roma ke Parma. Saya dan teman
saya, Fonsi juga Sergio, diantar oleh Bruder Giovanni, SX (74) yang menyetir
dan juga Pastor Stradiotto, SX (80). Keduanya adalah orang tua. Umurnya saja di
atas 60 tahun. Tapi????
Tapi, masih kuat fisiknya. Buktinya, masih bisa menyetir. Masih bisa
melihat jalan. Melihat rambu jalan. Melihat mobil lainnya di jalan. Ini luar
biasa. Lalu, mengapa kami, Yang Muda ini, harus diantar oleh Yang Tua?
Bukan berarti saya atau kami tidak bisa. Saya juga bisa menyetir. Kami juga
bisa jalan sendiri. Kami punya fisik yang jauh lebih kuat, tentu saja, dari
mereka. Kami punya mata yang jauh lebih tajam penglihatannya dari mereka.
Tetapi???
Tetapi, untuk saat ini, kami harus diantar oleh Yang Tua. Biarlah kami
menjadi anak kecil, yang harus diantar. Kami memang sama sekali tidak tahu,
jalan ke Parma. Jalur Roma Parma, bukan jalur biasa bagi kami. Kami masih baru di Roma dan
belum tahu apa-apa tentang Roma dan Parma. Kami juga belum bisa berbahasa
Italia. Tentu kami bisa naik angkutan umum atau kereta api. Tetapi, apalah
artinya naik angkutan itu jika kami tidak tahu harus turun di mana. Kami,
betul-betul menjadi anak kecil, untuk saat ini.
Untunglah, Yang Tua ini, bruder dan pastor, mau mengantar kami. Jadi, Yang
Tua mengantar Yang Muda. Atau, bahasa kasarnya, Yang Tua membawa Yang Muda.
Usia boleh tua, 74 dan 80 tahun, tetapi, semangatnya masih muda. Ya, kedua
saudara kami ini punya semangat muda. Mereka juga masih kuat berjalan kaki.
Saya sempat tanya pada pastor ini, masih kuat jalan kaki? Ya, katanya.
Alhamdulilah masih bisa, sambungnya. Woao…ini luar biasa. Sudah tua tetapi masih
bisa jalan kaki. Boleh jadi mereka berprinsip, kalau masih bisa jalan kaki
mengapa harus pakai mobil? Memang di rumah ada mobil yang bisa tentu saja
menunjang karya mereka. Tetapi, toh, mereka masih jalan kaki.
Mobil digunakan jika perlu. Jika tidak, jalan kaki saja. Dan, memang kami membutuhkan mobil untuk
menuju Parma. Luar biasa bruder yang berumur 74 tahun dan pastor, 80 tahun ini
bisa mengantar kami dengan jarak lebih kurang 500 kilo meter. Berkendara dengan
jarak itu bukan hal mudah.
Indonesia dan Italia memang beda. Da, salah satu bedanya adalah jalan
tol. Jalan tol di
sini cukup lancar. Tak heran jika yang tua pun masih bisa menyetir. Terima
kasih bruder dan pastor yang sudah mengantar kami. Jasa kalian besar untuk
kami. Kami doakan kalian dan kalian doakan kami. Kita saling mendoakan.
Parma, 21 September 2013
Gordi