Halloween party ideas 2015

Mengapa ada ujian nasional
Karena kebijakan pemerintah
Mungkin karena mau menyatukan Indonesia
Dari Sabang sampai Merauke

Bahasa Indonesia sudah menyatukan Indonesia
Kiranya belum cukup
Pemerintah butuh yang lebih
Buatlah Ujian Nasional

Siswi/a SD-SMA menjadi pesertanya
Agak aneh juga
Kalau menguji harus bersatu
Saat pelajaran bercerai

Pengajar yang lain mau di desa pelosok
Pengajar lain mau nyaman di kota
Otomatis tingkat pemahaman pelajaran berbeda
Tetapi mengujinya dengan soal yang sama

Inilah realitas pendidikan negeri ini
Mengetes dengan ujian yang sama
Mengajar dengan suasana dan tempat yang berbeda

Sabang dan Merauke tidak sama dengan Jakarta
Tetapi bahan ujiannya sama
Semua diproduksi di Jakarta
Dan didistribusi ke daerah-daerah

Dalam perjalanan ada yang bocor
Mau lihat soallah mau tengok kunci jawabanlah
Macam-macam kebocorannya
Hingga distribusinya tersendat

Di lapangan juga situasinya lain
Ada yang terang-terangan mencontek
Ada pula yang dibiarkan mencontek melalui dunia maya dan media elektronik
Ada yang mau sekolahnya dilihat bermutu

Ada yang mempertaruhkan nilai kejujuran
Ujian Nasional itu idealnya baik
Menguji peserta didik
Tetapi di lapangan malah membuat peserta didik memupuk sikap buruk yakni mencontek

PA, 18/4/13
Gordi

Kami para nelayan
Mau mencari solar
Datang dari laut
Menuju daratan timbunan solar

Tanpa solar kami tak bisa berlayar
Tak bisa melaut
Tak bisa menangkap ikan
Berikan kami solar agar kami bisa mencari nafkah

Kami tak mungkin kembali ke darat
Kami punya perahu untuk bekerja
Kami tidak bisa bekerja di darat
Kami hanya bisa bekerja di laut

Kami bekerja malam hari
Tak bisa kerja siang hari
Kami tidur siang hari
Dan bekerja malam hari

Jika kami ikut antri solar pada siang hari
Betapa panjangnya pekerjaan kami
Hai pembesar tolonglah kami
Tanpa solar kami kewalahan mencari nafkah

Kami yakin kami punya hak
Untuk memperoleh solar itu
Kami juga rakyat yang kalian perintah
Kami ikut bayar pajak untuk negara

Kelak kami tidak bisa bayar pajak
Jika kami tidak bisa bekerja
Kami hanya berharap
Agar kami dapat jatah solar

PA, 18/4/13

Gordi

Jelang tidur
Kuingat semua perbuatanku
Yang baik
Yang buruk

Yang mengecewakan
Yang menggembirakan
Yang berhasil
Yang gagal

Kuingat perjumpaanku sepanjang hari
Yang cantik
Yang cakep
Yang pas-pasan

Yang membawa cerita gembira
Cerita sedih dan terharu
Cerita sukses
Cerita ceria

Kuingat pemberian alamku
Angin bersih pagi
Matahari yang bersinar
Air kehidupan

Kicau burung
Sepoinya angin
Segarnya air
Teduhnya dedaunan

Jelang tidur
Kuingat semunaya
Terima kasih tuk pemberinya
Yang selalu memuaskan dahaga hatiku
Tuk mencintai semuanya

PA, 18/4/13
Gordi

Solar, kau bagai ratu
Yang direbut banyak raja
Tak satu yang menyentuhmu
Kau tampil sebentar saja langsung ditonton sejuta raja

Solar...solar..solar...
Sulitnya mencarimu
Kau digendong ke mana-mana
Dan berhenti di satu tempat

Namun, hanya sebagian dari kami yang bertemu kamu
Dan memilikimu
Kami semua merindukanmu
Namun kamu datang tak terkira

Solar...solar...
Kau diperbincangkan di kantor nyaman
Juga di pinggir jalan
Di warung sederhana

Dalam perjalanan
Dalam truk pengangkut pasir
Dalam perahu motor di laut
Dalam angkutan kota

Solar...solar....
Kapan dirimu jadi jelas
Kapan kamu bisa dibeli dengan harga yang pas
Kapan kami bisa menggunakan kamu untuk menunjang kegiatan kami

Dari bangun pagi
Hingga tidur malam
Kami menunggumu di SPBU
Namun kamu tak kunjung tiba

Kami terlelap di SPBU
Karena kecapekan
Karena menunggu kedatanganmu
Karena kami ingin memilikimu

PA, 19/4/13

Gordi

Kalimat di atas sungguh berbicara pada pengalaman hari ini. Saya mencari solar di 7 SPBU. Sejak bangun pagi, saya menuju 3 SPBU. Hasilnya nihil. Saya pulang tuk sarapan.

Siang hari, pukul 10, saya pergi lagi. Tadi pagi ke arah Kaliurang. Kali ini ke arah Gejayan terus ke daerah UGM. Lalu ke Jl Monjali. Hasilnya nihil juga.

Saya sempat berpikir, ah lebih baik kembali ke rumah daripada jalan-jalan tanpa hasil. Saya kembali ke ring road utara. Di lampu merah lihat mobil pengangkut BBM. Saya menduga dia baru saja pulang isi di SPBU. Saya melaju ke Jl Kaliurang.

Di SPBU pertama, kosong. Saya terus ke SPBU kedua. Ada antrian truk. Saya ikut antri. Kemudian mengambil jalur kanan dan membuat antrian baru. Rupanya di depan saya ada 3 mobil bersolar yang ukurannya kecil. Saya mengekor. Sekitar 15 menit kemudian, saya mendapat solar.

Wah.....perjuangan tidak sia-sia. Sempat berpikir untuk kembali ke rumah tetapi masih terus berjuang mencari. Akhirnya dapat, berhasil. Perjuangannya berat. Rela antri sambil berpanasan, rela masuk jalur tak tentu, antri di lampu merah di tengah padatnya lalu lintas siang hari, dan sebagainya.

Benar kalimat di atas, carilah maka kamu akan mendapatkannya. Usaha keras pasti ada hasil. Sempat hampir kecewa, solar di mobil makin berkurang, tetapi terus berusaha. Lebih baik kurang sedikit untuk bertambah, daripada, dibiarkan tidak bertambah tanpa ada usaha.

Kalau memang solar mau naik, naikkan saja. Daripada pengguna solar sibuk mencari sana-sini. Kasihan truk dan angkutan umum yang merugi karena lamanya antrian. Kiranya, setelah naik, peredarannya kembali normal. Sungguh mencari solar itu amat rumit. Pengambil kebijakan seenaknya saja membiarkan masyarakat tidak tentu. Pemerintah terlalu ragu untuk menaikkan atau menurunkan harga solar. Tarik menarik antara isu politik dan ekonomi.

Inilah pengalaman hari ini. Berusaha, berjuang, pantang mundur, hasilnya dapat.

PA, 19/4/13
Gordi

Tubuhmu mulus
Tak ada noda
Tampak bersih
Juga berkilau

Tubuh itu seperti tubuh bayi
Yang baru lahir
Kulitnya halus dan mulus
Bersih dan kilat

Kamu hebat
Sudah dewasa
Tetapi kulit itu
Masih seperti kulit pada mulanya

Tetapi benarkah itu kulitmu?
Jangan-jangan kosmetik sudah bekerja di situ
Yang membuat tubuhmu cantik
Tak bernoda dan selalu bersinar

Apakah keadaan kulit itu bertahan lama?
Jangan-jangan itu hanya sementara saja
Kalau kosmetik ditinggalkan kulitmu kembali kasar dan lekam
Boleh jadi demikian

Tubuh dan kulit harus selalu dijaga
Apa pun bahannya
Asal jangan menjadi budak dari tubuh
Segalanya dikorbankan demi tubuh

Tubuh ada dalam keadaan baik
Kamu hanya menjaganya saja
Melestarikan keadaan aslinya
Melindunginya dari penyakit

Jangan menggunakan tubuhmu untuk berdagang
Tubuh adalah bagian dari kemanusiaan manusia
Tidak boleh bertindak semau gue terhadap tubuhmu
Tubuh adalah cermin jiwa

PA, 20/4/13
Gordi

Tubuhmu yang seksi
Menggoda para penonton
Baik lelaki maupun wanita
Yang seksi kan wanita dan lelaki 

1366485194589653973
Tubuhmu selalu diidolakan
Ingin seperti tubuhmu
Menarik perhatian
Membuat khayalan

Tubuhmu juga dicela
Selalu jadi contoh
Untuk yang baik
Dan yang tidak baik

Tubuhmu jadi buah bibir
Bagi mereka yang memerhatikannya
Ada-ada saja mereka mencibir
Dan di mana-mana juga mereka bicarakan

Tubuhmu yang seksi
Adalah tubuh ideal
Bukan karena dicela, dicibir, dijadikan buah bibir
Tetapi karena tubuhmu baik adanya

Tubuhmu yang seksi
Jadi hadiah Sang Pencipta
Kalau pun dicela
Itu bukan salahmu

Pencela adalah pendusta
Pencibir adalah tukang iri hati
Provokator tubuh adalah tukang benci
Dia iri melihat tubuhmu yang seksi

PA, 20/4/13

Gordi 

Jual-jual tubuh
Bukan hal baru
Jual-jual tubuh
Karena terpaksa

Tak ada lagi yang bisa dijual
Selain tubuh yang didapat cuma-cuma
Haram menjual tubuh
Tetapi yang haram bisa berubah jadi halal

Tubuh seluruhnya dan sebagiannya
Adalah suci dan kudus
Karena ia diciptakan sebagai kesempurnaan
Maka, tak elok menjual sebagian dan seluruh tubuhmu

Apa daya sudah zaman modern
Segalanya direkayasa termasuk rasionalisasi menjual tubuh
Maka, tubuh pun dijual
Tanpa ada rasa bersalah

Baik sebagian, bagian tertentu saja
Maupun tubuh yang diperjual seluruhnya
Ya hanya paha saja untuk diambil gambarnya
Hanya rambut saja untuk diambil gayanya

Hanya ‘A’-nya saja untuk digunakan sesaat
Hanya ‘B’-nya saja untuk dipakai sejam
Macam-macam bagian yang dijual
Baik jual permanen maupun jual sesaat saja

Tubuh yang dijual itu
Kini tak ada yang menghormatinya
Sayang seribu sayang
Yang tak boleh dijual malah diperbolehkan untuk dijual bebas

Lihat juga:
Tubuhmu yang Seksi
Tubuhmu yang Cantik

PA, 21/4/13
Gordi



Besok ada Ujian Nasional untuk anak SMP. Banyak yang malam ini hatinya tidak tenang. Penuh perkiraan, pertanyaan, ketakutan, bayangan kegagalan, dan sebagainya. Lantas, ada yang tidak tidur, susah untuk tidur, tidur dengan rasa was-was.

Pesannya hanya satu. Kalian tidur saja. Jangan memikirkan tentang Ujian besok. Toh, mau gak mau, besok, kalian akan mengikuti ujian yang katanya mau menguji kemampuan akademik kalian. Sudahlah, tidur saja.

Ada energi baru jika kalian tidur. Sebaliknya jika tidak tidur, banyak energi terbuang. Padahal untuk mengerjakan soal ujian butuh energi banyak. Baik energi fisik maupun energi psikologis. Jadi, tidurlah kalian sekarang juga.

Bukankah selama ini, kalian sudah siap. Jadi, sudah cukup persiapannya. Siapkan psikologismu biar besok, bisa tenang mengerjakan soal ujian. Ketenagan membawa ketelitian. Orang tenang akan dengan teliti memeriksa pekerjaannya dengan baik. Lebih kurangnya diperhatikan dengan saksama. Jadi, tidurlah kalian.

Ini pesan yang perlu diperhatikan. Sebab, banyak yang tidak memerhatikan detik-detik terakhir menjelang ujian penting seperti ini. Selamat malam.

PA, 21/4/13

Gordi

Tentara itu menyerang lagi
Menyerang dengan mengejar lawan yang lari di kantor partai
Serangan, itulah yang diingat masyarakat
Sebab, baru saja serangan seperti itu terjadi di Yogyakarta

Tentara ibarat serangan
Serangan adalah tentara
Dan tentara adalah serangan
Tidak ada yang lain

Tetapi di lain tempat
Tentara ibarat penolong
Di daerah banjir mereka bekerja
Di daerah longsor mereka bekerja

Di rumah Taspirin mereka bekerja
Memperbaiki rumah
Juga perabot lain
Yang berkaitan dengan rumah dan segala isinya

Ada juga yang lain
Tentara yang menolong korban penculikan
Ya tentara itu ibarat dua sisi mata uang logam
Ada yang menolong
Ada pula yang menyerang

Ada tentara yang menyerang musuh di daerah perbatasan
Dalam serangan ada niat untuk perlindungan
Melindungi negara dan rakyat Indonesia
Ini tugas mulia dari negara

Di balik sisi beringasnya tentara
Tersirat sisi manusiawinya
Meski yang terungkap dan tersorot media adalah sisi beringasnya
Tentara memang dilatih untuk beringas terhadap musuh

Termasuk menembak musuh negara
Menembak preman
Menembak kapal asing
Menembak bajak laut

Namun jangan disepelekan sisi manusiawinya
Sebab tentara juga adalah manusia
Yang bekerja menolong sesama
Membantu yang lemah

Tentara memang beringas
Tetapi dalam keberingasannya
Ada juga kelembutannya
Hanya saja kadang-kadang keberingasannya lebih menonjol dari kelembutannya

PA, 22/4/13
Gordi
Powered by Blogger.