Halloween party ideas 2015

BELAJARLAH UNTUK MAKIN BANYAK MEMBERI

FOTO

Film Laskar Pelangi. Film yang menarik banyak penonton di dalam dan luar negeri. Malam ini saya menonton film ini untuk kedua kalinya. Gak ada maksud apa-apa selain ingin menonton saja. Kebetulan ada kasetnya.

Ternyata ada inspirasi yag menarik di dalam film ini. Salah satu kalimat yang menjadi inspirasi di situ adalah belajarlah untuk makin banyak memberi dan bukan makin banyak menerima.

Memberi di sini maksudnya bukan memberi uang. Boleh jadi memberi non-materi seperti bantuan dan perhatian. Kalimat ini ditujukan untuk anak-anak sekolah yang mempunyai masa depan.

Pesan ini kiranya perlu didengungkan kembali untuk semua rakyat negeri ini. sudahkah kita mempunyai semangat memberi? Apa saja yang sudah kita berikan untuk negeri tercinta ini? apa yang sudah kita lakukan untuk negeri tercinta Indonesia ini?

Jangan-jangan kita hanya menagih janji dari pemerintah. Jangan-jangan kita hanya mengeruk dan mengambil hasil tambang negeri ini.jangan-jangan kita hanya menunggu raskin dari pemerintah. Jangan-jangan kita hanya menunggu cairan dana bantuan dari pemerintah.

Kalau demikian, kapan kita memberi? Bagaimana mau memberi kalau kita hanya menunggu? Kapan memberi kalau kita hanya berusaha?

Mulai skearang cobalah berusaha. Ingat pesan dalam film ini…belajarlah atau berlatihlah untuk makin banyak memberi dan bukan makin banyak menerima. Dengan usaha yang kecil, kita akan berkembang. Bisnis bertambah dan kalau bisa berilah sebagiannya untuk mereka yang memerlukan. Kita memberi dari hasil usaha. Usaha menjadi jati diri kita.

Penangkapan tersangka koruptor di negeri kita menjadi rambu bahwa negeri kita sedang dilanda demam menerima. Menerima apa saja termasuk sogokan dari teman. Menerima berarti hanya pasif saja. Beda dengan memberi yang di dalamnya ada keaktifan.

Memberi berarti ada usaha. Dari usaha kita memberi. Keaktifan lebih dulu muncul. Beda dengan menerima yang pasif saja menunggu. Memberi perhatian juga merupakan kegiatan yang aktif.

Pesan dari film ini mesti didengarkan oleh tersangka koruptor dan juga semua rakyat negeri ini. jika semua rakyat aktif berusaha yakinlah negeri ini jaya karena rakyatnya. Pemerintah boleh saja kurang greget tetapi rakyatnya mesti pekerja keras. Ke depan, negara kita akan kaya.

Tidak sia-sia saya menonton film ini tadi. Dikira tak ada manfaatnya lagi padahal masih ada. Dikira saya bosan menonton kedua kalinya padahal tidak. Dikira hanya iseng-iseng belakapadahal tidak.

Terima kasih laskar pelangi. Semoga kami bisa menjadi laskar negara ini.

----------------------


PA, 7/10/2012

Gordi Afri

FOTO 

Mana yang kamu pilih mau jujur tetapi siap dimarahi ATAU mau menipu biar tidak dimarahi?

Keduanya punya risiko. Kalau saya pilih yang pertama. Saya mau jujur dan siap menerima marah. Kalau saya tidak jujur saya tidak jantan. Berani berbuat berani bertanggung jawab. Berani berbuat berani menanggung kesalahan. Kamu tidak akan jadi kamu yang sesungguhnya jika kamu terselimut dalam suasana aman-aman tetapi dengan daya tipu muslihat. Kamu tidak akan menjadi dirimu sendiri jika kamu berubah-ubah sesuai kebutuhan sesaat, sesuai keinginan untuk tinggal dalam zona nyaman.

Kalau saya menipu semuanya akan tampak beres-beres saja. Tampak tidak ada kesalahan. Tidak ada yang marah. Tetapi dalam hati ada pemberontakan. Apalagi kalau suatu saat baunya tercium. Hancur hatiku. Saya akan dicap sebagai penipu. Saya juga menguras energi untuk menyimpan rahasia. Saya selalu memikirkan kapan rahasia ini terkuak. Saya juga menanggung beban berat jika ketahuan.

Jadi lebih baik hidup jujur daripada menipu.

———————–

Obrolan malam, hasil bincang-bincang dengan seorang teman


PA, 4/10/2012

Gordi Afri


PEMUJA GADIS CANTIK ITU

FOTO: pixabayfree

Gadis cantik itu
Entah dari mana kamu memandangnya

Aku dari sudut matanya
Aku dari bibirnya
Aku dari dadanya
Aku dari bentuk tubuhnya
Aku dari hatinya
Aku dari gaya bicaranya
Aku dari keramahannya

Aku, kamu, dia, mereka, melihat dari sudut yang berbeda

Gadis itu menurut penilaian kita adalah pribadi yang cantik
Cantik hati, cantik bibir, cantik tubuhnya, cantik dadanya, cantik gaya bicaranya, dan cantik yang lainnya

Kita kagum atas semuanya ini
Tetapi pernahkah kita bertanya dari mana semuanya ini?

Dari orang tuanya
Dari keturunannya
Dari bapaknya
Dari mamanya
Dari kakeknya
Dari neneknya

Ah jadi panjang kalau dirunut terus
Akhirnya dari manusia pertama

Manusia yang memperanakkan anak-cucu dan keturunannya
Tetapi siapakah yang lebih dari manusia pertama?

Dialah Pencipta

Maka kecantikan itu adalah anugerah dari sang Pencipta
Jangan berhenti pada rasa kagum akan tubuhnya, dadanya, bibirnya, hatinya, matanya, gaya bicaranya

Kagumilah Penciptanya
Dari sana kamu akan bisa memuliakan sang Pencipta

———————————-

obrolan sore

* dari postingan saya di kompasiana 

PA, 4/10/2012

Gordi Afri

Powered by Blogger.