Halloween party ideas 2015

Aku ada di Tanah orang sekarang. Jauh-jauh dari Indonesia. Datang ke Italia. Bukan saja jauh. Tapi juga banyak bedanya. Itulah yang mulai aku lihat.

Di jalan sudah beda. Di sini jalannya lancar. Sepeda dan pejalan kaki didahulukan. Mobil dan motor kemudian. Padahal di Indonesia mobil dan motor jadi raja jalanan.

Jauh sebelumnya di pesawat sudah beda. Memang jalannnya jauh. Dapat jatah makan dua sampai tiga kali. Dan tak satu pun yang pakai nasi. Ya memang di Italia orang tidak makan nasi. Mulai dari pesawat sudah ada makan roti dan makanan lainnya. Tapi bukan nasi.

Indah rencana Tuhan. Di Italia saya lihat banyak seni. Seni melukis yang tampak dalam gereja-gereja kuno. Kata teman saya, dia baru sadar betapa indahnya seni. Dan memang seni juga adalah ciptaan Tuhan. Bukan hanya seni yang saya lihat indah. Tetapi, juga bidang lainnya.

Pariwisata, keramahan, alam kota, tata kota, keindahan bangunan, deretan gedung megah, dan sebagainya. Ini semua adalah bentuk keindahan rencana Tuhan dalam diri saya.

Akankah saya betah menikmati semua ini? Saya akan mulai belajar bahasa Italia. Dan, kelak kalau sudah lancar, saya akan menggunakan bahasa ini dengan baik. Itu juga merupakan karya Tuhan yang amat indah. Saat ini, saya sedang menikmati beberapa keindahan di kota Parma. Setelah seminggu sebelumnya menikmati keindahan di kota Roma.

Boleh dibilang, bersenang-senang dahulu, baru bersusah kemudian. Boleh jadi saya akan pusing belajar bahasa Italia. Tetapi biarlah saya menikmati keindahan dunia ini dulu.

Parma, 5 September 2013

Gordi

Ratu dan raja. Itulah kata yang terdengar pagi ini saat bangun. Kata itu muncul dari perbincangan di radio. Entah sedang ada renungan pagi atau perbincangan lainnya. Hanya terdengar kata ratu. Langsung di telinga. Ratu juga raja menjadi rebutan. Direbut karena ada kekuasaan di dalamnya. Ratu juga raja memang punya kuasa. Kuasa yang selayaknya untuk mengatur bawahannya. Tetapi kuasa ini bukan untuk mengatur semaunya saja. Mengatur demi kebaikan dan kenyamanan bersama.

Ratu dan raja bagi diri sendiri juga berguna. Sebab, dengan itu seseorang bisa mengontrol dirinya sendiri. Tetapi mengontrol tidak dimaksudkan untuk menutup mata terhadap masukan orang lain. Saya mengatur diri sendiri dan berhak terhadap semua keputusan yang diamil. Tetapi, saya juga berhak untuk mendengarkan masukan dari sesama. Sebab saya hidup bersama dan selalu bersinggungan dengan sesama.

Ratu dan raja yang diidentikkan dengan “yang berkuasa” tampak dalam diri pemimpin. Semua pemimpin adalah ratu dan raja. Tetapi ada ratu dan raja yang memang benar-benar berkuasa demi kebaikan bersama. Ada juga ratu dan raja yang benar-benar berkuasa sesuai keinginanannya tanpa memedulikan kebaikan bersama. Kiranya dia ini mesti menjadi ratu dan raja bagi dirinya sendiri terlebih dulu sebelum menjadi ratu dan raja bagi yang lainnya. Sebab ratu dan raja adalah figur publik yang selalu bersinggungan dengan publik luas.

Ratu dan raja untuk diri sendiri bisa dikembangkan menjadi ratu dan raja bagi yang lain. Ratu dan raja dalam dua kategori ini punya kesamaan yakni berkuasa. Tinggal saja kuasa itu ditempatkan pada posisi yang tepat. Jika tidak kuasa itu akan ‘menguasai’ orang banyak, kuasa itu menuntut pengorbanan, kuasa itu mubazir. Tentu kuasa tidak boleh jadi mubazir sebab kuasa itu menyangkut kehidupan orang banyak. Iseng-iseng, asah otak pagi ini. Selamat pagi.

Jakarta, 22/8/2013

Gordi

Saya tak tahu mulai dari mana lagi. Dari sini saja saat saya membuka tulisan. Sebab, agak sulit memulai menulis satu tema setelah sekian lama berlibur dari kompasiana. Saya hanya ingin menulis sedikit untuk merangsang semangat menulis. 

Saya juga menulis untuk teman yang tetap mengontak saya saat liburan. Dia mengirim pesan sapaan. Pesan yang tak terduga datangnya tetapi bisa diduga reaksi saya senang. Untuk teman ini saya mengucapkan terima kasih. Namanya dirahasiakan saja. Yang jelas saya senang dan bahagia disapa seperti ini.

Saya juga menulis supaya saya tetap nyaman di kompasiana. Sebab, sebelumnya saya nyaman berselancar di sini. Sebulan lebih menjauh dari K dan kini kembali lagi. Saya ingin kenyamana selama ini kembali saya rasakan.

Ini saja dulu tulisan saya. Singkat dan seperti tulisan penulis pemula. Memang saya baru menulis lagi. Rasanya lain setelah lama tidak menulis. Semoga saya tetap biasa menulis dan tidak merasa canggung.

Salam-selamat bertemu kembali buat teman-teman semua.

Jakarta, 19/8/13

Gordi
Powered by Blogger.