Halloween party ideas 2015

gambar dai google, airbus.com
Air Asia Indonesia
Nama yang tenar
Karena diberitakan media massa
Karena maskapi itu sedang berduka
Di mata internasional lain lagi
Air Asia dari Malaysia
Memang aslinya dari negeri jiran
Tapi beroperasi di Indonesia
Dan Air Asia Indonesialah yang sedang berduka
Indonesia yang berduka
Bukan Malaysia sebagai negeri asalnya
Meski dunia internasional melihatnya sebatas Malaysia
Air Asia Indonesia jatuh
Sebelumnya dua pesawat dari Malaysia juga jatuh
Inilah yang ketiga
Komentar mereka
Benar sekali, tidak salah
Tapi kali ini lain
Bukan Malaysia lagi yang korban
Nama malaysia hanya dikutip
Indonesialah yang berduka
Mayoritas penumpangnya dari Indonesia
Berangkatnya juga dari Surabaya-Indonesia
Jatuhnya juga di wilayah Indonesia
Air Asia memang dari Malaysia
Tapi maskapi ini beroperasi juga di Indonesia
Dan Air Asia Indonesia-lah yang sedang berduka
Air Asia sebagai maskapi tentu saja ikut berduka
Salam ikut berduka
PRM, 4/1/15
Gordi

ilustrasi dari google
Rakyat Jakarta sudah bersatu dalam pesta festival malam tahun baru. Mereka bersatu karena pesta rakyat. Meski dalam suasana lain mereka bercerai. Lihat saja kasus kriminal masih meraja lela di sana. 

Banyak yang mengkritik kebijakan Gubernur DKI dalam menggelar pesta ini. Danayang dikeluarkan tentu saja besar. Bahkan ada yang menilai buang-buang duit saja. Di satu sisi memang seperti itu. Tetapi apakah tidak ada sisi lainnya?

Gubernur Jokowi mengatakan bahwa festival ini merupakan keinginan rakyat. Rakyatlah yang meminta. Biasanya rakyat membuat pesta di kafe dan mol. Ini tentu saja dinikmati oleh sebagian warga. Yang kelas menengah dan atas. Sementara pesta rakyat tahun ini dinikmati oleh semua kalangan warga.

Maka, di satu sisi pesta ini mengikutsertakan semua lapisan warga. Soal dana yang dikeluarkan tidak bisa dipungkiri. Besar. Tetapi dana itu tidak disia-siakan. Coba hitung berapa besar dampaknya pesta ini bagi kebersamaan warga?

Warga bersatu. Tanpa sekat. Warga merasa dekat satu sama lain. Bisa saling sapa. Saling kenal. Kalau sudah kenal saling jaga, saling bangun Jakarta, salingmenghormati. Tanpa jarak. Yang miskin dekat dan disapa oleh yang kaya. Demikian sebaliknya.

Sisi ekonomi tentu saja biayanya besar. Tetapi sisi sosial dampaknya juga besar. Paling tidak Jokowi sudah mulai merintis persatuan warga Jakarta. Sisi lain yang masih mengalami kekurangan tentu saja diterima dan semoga menjadi bahan pelajaran untuk penyelenggara selanjutnya.

PA, 2/1/13
Gordi

Pohon Natal di kota Bologna, Italy (dok. pribadi) 
Natal di Italia tahun 2014
Italia, negeri berjulukan mayoritas Katolik
Meski kenyataannya mayoritas tidak peduli dengan agama
Julukan dan kenyataan memang mesti dipisahkan

Aku datang dari negeri Timur
Negeri berjulukan mayoritas Muslim
Ya, negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia
Maklum, jumlah penduduknya besar

Kulihat Italia hari-hari ini
Alun-alun kota dihiasi lampu jalan berbentuk bintang dan malaikat
Juga berbentuk bunga-bunga
Tak ketinggalan pohon Natal

Di Roma, ibu kota Italia
Pohon Natal dari Cagliari, Italia bagian Selatan megah berdiri
Di dekat ikon kota Roma
Yang juga disebut negara Vatikan, dengan basilika Santo Petrus-nya

Natal memang menjadi pesta besar dan ramai
Bukan saja dari segi spiritual dan religius
Tapi uga dari segi komersial
Dan juga perjalanan

Dari segi spiritual sudah jelas,
banyak orang kembali ke kampung halaman,
untuk bertemu keluarga, merayakan misa bersama,
berkumpul bersama keluarga

Dari segi komersial juga kiranya bisa dilihat
Di TV dan Koran selalu disiarkan berapa jumlah belajanja masyarakat di hari-hari ini
Berapa jumlah paket Natal yang laku dijual
Berapa jumlah atribut hiasan Natal yang dibeli

Dari segi libur atau perjalanan juga dikupas
Berapa jumlah warga Italia yang bepergian keluar kota atau keluar negeri
Ditemukan jumlahnya berkurang
Karena alasan keuangan atau ekonomi
Juga alasan cuaca atau iklim yang tidak menentu

Dari segi seni sudah jelas
Gereja dihias dengan kandang Natal beragam corak
Dari anak-anak yang merancangnya hingga kelompok pemuda dan juga kaum tua
Bahu membahu menyukseskan tradisi kandang Natal yang diperkenalkan Santo Fransiskus dari Asisi

Di negeriku bagaimana?
Negeriku sedang sibuk mempersoalkan boleh atau tidaknya mengucapkan Selamat Natal
Boleh atau tidaknya merayakan perayaan Natal di berbagai tempat yang tidak jelas ujung akhir permasalahannya
Sedang mempermasalahkan juga adanya atribut Natal di toko, di kantor pemerintah

Negeriku memang beda
Suasananya beda, antara mayoritas Muslim dan mayoritas Katolik,
Kalau dibandingkan Italia dan Indonesia
Masing-masing punya keunikan yang harus dihargai

Di Italia, hal-hal seperti mengucapkan Selamat Natal memang tidak dipersoalkan
Karena sudah jelas itu jadi hak asasi setiap manusia
Hak untuk mengungkapkan pendapat
Teman-teman Muslim di Italia mengucapkan Selamat Natal untuk umat Kristiani

Di negeriku, belum sejauh ini
Negeriku masih bergulat apakah hak untuk mengekspresikan ucapan selamat seperti itu boleh dipenuhi atau tidak
Banyak yang mengaku tidak boleh dengan mendasarkan pada ajaran tertentu
Yang lain bilang boleh-boleh saja

Tafsirannya masih banyak
Hal seperti ini harus dihargai
Tidak mengucapkan juga tidak apa-apa
Toh sudah jelas itu termasuk hak untuk mengekspresikan

Kubersyukur di negeriku, kami mayoritas diberi kesempatan untuk merayakan misa Natal
Ini sebuah kelegaan dibanding saudari-saudara kami di beberapa negara yang masih berkonflik yang belum bebas merayakan perayaan Natal seperti ini
Kelegaan ini kiranya juga dirasakan orang Kristiani di Kuba

Dalam hal tidak adanya kebebasan seperti ini
Umat Kristiani mestinya tetap bahagia
Karena Dia datang memberi kelegaan pada manusia
Paus Fransiskus dalam suratnya kemarin kepada umat Kristiani di Timur Tengah menyerukan semangat perjuangan

Sulit memang menampakkan kebahagiaan di tengah situasi tidak bebas
Biarlah Dia yang membebaskan umat Kristiani
Salama Natal dari negeri seberang

PRM, 24 Desember 2014
Gordi

NATAL DI ITALIA TAHUN 2014

Powered by Blogger.