Halloween party ideas 2015

FOTO, tgcom24.mediaset.it
Di sudut sekolah kutunggu
Di sudut sekolah juga kutiba
Sudut inilah tempat berpisah dan bertemu
Pagi berpisah dan sore bertemu 

Dari rumah ibu menemaniku
Dan dari sekolah juga ibu menemaniku
Pagi hari, ibu mengantarku sampai di sudut sekolah
Dan sore hari, ibu menjemputku di sudut sekolah

Sudut sekolah ini jadi tempat singgah
Antara orang tua dan anak
Dengan bapak atau dengan ibu
Atau juga dengan kakak

Meski hanya tempat singgah, sudut ini amat berarti
Di sinilah cinta kami bertumbuh
Cinta ibu dan bapak untukku
Cinta kakak untuk adik

Cinta itulah yang membuat kami bebas
Cinta memang mesti bebas
Cinta tidak pernah mengikat
Kalau mengikat itu namanya paksaan

Dengan cinta itu, ibu melepaskanku
Bukan untuk membuat ku berbuat bebas begitu saja
Tetapi membuatku bebas mencari ilmu
Maka, cinta itu pun mewarnai sekolahku

Cinta ibu seolah-olah mengajarku untuk mencintai yang lain
Ibu dan aku bukanlah satu orang
Ibuku adalah satu wujud manusia
Demikian juga aku

Antara kami ada cinta
Cinta yang membuat kami bebas
Bebas tetapi bertanggung jawab
Cinta yang membebaskan

Cinta ibu memang mengajarkanku untuk mencintai
Ibu mencintaiku dan aku pun mencintai temanku
Dengan cinta, ibu merelakanku jauh darinya
Namun, dengan cinta juga ibu mendekatkanku pada pangkuannya

Maka, cinta itu, cinta di sudut sekolah
Cinta yang mengantarku ke sekolah
Cinta yang menjemputku ke rumah
Cinta yang membebaskan kami

Cinta itu lebih besar dari derasnya hujan
Dan hujan itu begitu besar
Namun ibu tetap datang menjemputku
Semua karena cinta

PRM, 15/5/15
Gordi


FOTO, communitiyrountable.com
Ungkapan terima kasih adalah rasa cinta. Mungkin tidak banyak yang bisa sampai pada pemikiran ini. Boleh saja bertanya, apa hubungan keduanya. Nyatanya, dua hal ini berbeda. Terima kasih adalah satu hal, dan cinta adalah satu hal. Keduanya berbeda. Meski berbeda, keduanya bisa disatukan. Terima kasih bisa jadi ungkapan cinta. 

Seorang teman bule pernah mengatakan, jika kamu mau dihargai oleh orang lain, berilah dia sapaan terima kasih”. Jika Anda bertemu siapa saja, berilah dia ucapan ini. Oleh sebab itu, kamu mesti tahu mengungkapkannya dengan baik dan dalam bahasa yang bisa dimengerti. Salah satu bahasa yang bisa digunakan di mana saja adalah bahasa Inggris. Oleh sebab itu, kalau bisa ucapkan thanks, itu sudah cukup. Saya setuju dengan ini. Dia melanjutkan, jika mau lebih lagi, belajarlah mengungkapkannya dalam berbagai bahasa. Paling tidak, bahasa di mana kamu berada.

Bule ini pernah ke Indonesia dan dia bisa mengucapkan TERIMA KASIH kepada setiap orang Indonesia yang dia jumpai. Bukan saja di Indonesia, ketika dia berkunjung ke negara lain, dia selalu mengucapkan kata ini dalam bahasa setempat. Dia tentu belajar banyak bahasa khususnya untuk mengungkapkan kata ini. Katanya, dia sudah bisa mengungkapkan kata ini dalam lebih dari puluhan bahasa. Dia memang sudah berkunjung ke banyak negara.

Ungkapan TERIMA KASIH memang amat penting. Selain bentuk pernghargaan, ungkapan ini sebenarnya adalah bentuk cinta. Aku berterima kasih padamu karena aku mencintaimu. Aku mencintaimu dan karena itu aku berterima kasih padamu.

Saya sendiri merasa bangga, senang, dan terharu, ketika teman-teman asing bilang TERIMA KASIH pada saya. Ini sebuah sapaan yang menyentuh hati. Saya merasa, saya dihargai, bahasa saya dihargai, oleh teman yang mengucapkan itu. Jangankan oleh teman-teman asing, teman-teman Indonesia yang mengucapkan kata ini saya hargai betul. Saya akan memberikan penghargaan yang tinggi pada mereka. Di Indonesia, saya banyak menjumpai orang-orang kecil yang mengucapkan kata-kata ini. Tampak sekali mereka mengucapkannya dari dalam hati. Bukan sekadar ucap.

Memang kata ini bisa diucapkan sekadar ucap. Lihat saja tukang iklan atau tukang promosi yang pura-pura mengumbar kata-kata ini. Saya sudah tahu sebenarnya, di antara mereka, ada yang mengumbar kata ini untuk menarik perhatian. Ada yang memang benar-benar mengucapkannya dari hati.

Saya senang jika Anda mengucapkan kata ini dari hati. Sebab, kata ini adalah bentuk cinta. Aku mencintaimu karena itu aku berterima kasih padamu. Dan saya yakin, dengan ungkapan TERIMA KASIH yang sederhana ini, Anda akan dihargai. Orang lain juga akan senang jika Anda mampu mengucapkan kata ini dari hati. Di Italia, saya sering sekali mendapat ucapan TERIMA KASIH. Hanya beri bantuan sedikit saja, bagi mereka, itu sudah berharga. Mereka tidak segan-segan membalasnya dengan ungkapan TERIMA KASIH.

Kata TERIMA KASIH sangat sederhana namun kadang enggan sekali untuk diucapkan. Saya selalu berusaha untuk mengucapkan kata ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara saya. Teringat ketika tinggal bersama anak-anak Panti Asuhan Santo Yusuf, Boro, Jawa Tengah. Di sana, saya berjumpa dengan banyak orang Jawa yang bicara bahasa Jawa. Saya juga belajar bahasa Jawa meski tidak sampai selesai. Salah satu dari sekian kata awal yang saya pelajari adalah TERIMA KASIH. Saya selalu mengucapkan MATUR NUWUN ketika bertemu kakek, nenek, saudari/a yang sedang lewat di jalan. Mereka membalas dengan MATUR NUWUN juga sambil tersenyum. Saya senang jika sapaan saya diterima dengan baik.

Bukan saja orang Jawa. Di Italia juga, saya selalu berusaha mengucapkan kata ini pada saat dan tempat yang tepat. Biarkan kata ini menyentuh hati lawan bicara kita. Dan, setiap kali mendengar ucapan terima kasih ini, saya merasa seperti DIA MENYENTUH HATIKU DENGAN CINTANYA. Itulah sebabnya saya katakan TERIMA KASIH adalah bentuk cinta.

Terima kasih

PRM, 14/5/2015
Gordi

FOTO, ninebullets.net
Benar kata bapak dulu. Kalau mau maju, jangan cari popularitas. Aku ingat persis kalimat itu. Aku tak paham sama sekali dalam praktiknya. Maju tanpa mencari popularitas adalah hal yang sulit. Bagaimana mau maju jika tidak dikenal. Bagaimana dikenal jika tidak membuat popularitas? Popularitas mestinya dibuat agar bisa maju.

Tapi aku tak berhenti di sini. Bapak kok bilang seperti itu. Kata orang tua dulu, dengar kata-kata orang tua dan para tetuamu. Mereka banyak makan garam. Mereka merasakan bukan saja pahitnya hidup tetapi juga manisnya. Oleh sebab itu, mereka bisa berkata-kata dengan bijak. Kata-kata mereka lahir bukan dari berpikir tetapi dari berefleksi. Refleksi yang berujung pada kebijaksanaan. Kata-kata mereka itu pada akhirnya menjadi sebuah kebijaksanaan. Tapi, kalau bapak menyampaikan kata-kata itu pada saya, apakah itu juga muncul dari kebijaksanaannya?

Sungguh kata-kata bapak itu memang tidak kupahami betul. Justru kata-kata itu yang membuat saya terus menerus berpikir. Ada apa di baliknya? Aku tak berhenti pada bertanya. Aku terus menerus mencari jawaban. Aku berpikir tetapi tak menemukan jawabannya. Aku membaca tetapi tak menemukan jawabannya. Mungkin aku mesti kembali kepada ujung kata-kata bapak itu. Kata-kata itu lahir dari kebijaksaan. Kebijaksanaan yang bermula dari refleksi panjang. Refleksi sepanjang hidup. Maka, kata-kata itu pada dasarnya adalah kata-kata kehidupan. Kata-kata yang lahir dari pergulatan hidup.

Jangan maju jika ingin mencari popularitas. Popularitas memang menjadi pintu untuk menjadi orang terkenal. Anda populer, Anda menjadi orang terkenal. Anda, dengan mudah dipilih menjadi pemimpin. Pemimpin hebat kadang-kadang lahir dari kepopulerannya. Tetapi, ada yang berhenti pada kata populer. Ada yang berusaha maju selangkah di balik kata populer.

Memang populer itu penting, apalagi bagi calon pemimpin. Tetapi, populer itu juga tidak begitu penting. Populer kadang-kadang mengungkung gerak langkah manusia. Anda populer, kami dukung Anda, tetapi Anda harus balas jasa kami. Anda populer tetapi lupa akan kebaikan kami, maka Anda akan dicaci maki banyak orang. Maka, mana yang Anda cari, populer atau kebaikan?

Populer tentu saja baik, tetapi jika tidak digunakan untuk kebaikan bersama, populer itu sebaiknya ditinggalkan.

Maka, aku paham sekarang kata-kata bapak. Kalau mau maju, jangan cari populer. Carilah kebaikan bersama. Anda menemukan kebaikan bersama maka Anda dengan sendirinya akan populer.

*Obrolan sore.

PRM, 13/5/15
Gordi


Powered by Blogger.