Halloween party ideas 2015

(Gambar: google: sutono.net)

Tahun lama (2010) baru saja lewat dan tahun baru (2011) sudah tiba. Begitu banyak hal yang kita lalui di tahun lama dan begitu banyak pula yang akan kita alami di tahun baru. Singkatnya banyak hal yang berlalu dan banyak hal yang akan datang. Ada yang berubah dan ada yang tetap. Kemungkinan akan adanya perubahan itu selalu ada. Pertanyaannya adalah “Mungkinkah kita bisa berubah?” Pertanyaan ini bukan membutuhkan jawaban singkat (mungkin-tidak mungkin) tetapi bermaksud menanyakan bagaimana perubahan itu terjadi.
Tiap awal satu masa waktu, saya dan Anda selalu membuat komitmen baru. Inti komitmen itu adalah perubahan. Maka tak heran, ada yang mengatakan, besok saya akan membuat kebiasaan baru misalnya bangun pagi-pagi untuk belajar, atau besok saya mencoba bangun seperti pagi ini supaya bisa belajar. Atau, minggu depan saya akan mencoba untuk mempersiapkan pelajaran sebelum guru atau dosen menanyakan kepada siswi/a di kelas. Atau, bulan depan saya akan mencoba menerapkan prinsip baru yakni prinsip kerja cepat-tepat. Begitu banyak komitmen kita pada awal minggu, bulan, dan satuan waktu lainnya.
Di tahun 2011 ini pun kita sudah membuat komitmen baru. Biasanya komitmen itu dilatarbelakangi oleh pengalaman di tahun sebelumnya. Yang kurang baik di tahun lalu akan diperbaiki menjadi baik di tahun ini. Yang baik di tahun lalu akan diusahakan untuk menjadi lebih baik atau minimal mempertahankan yang baik itu di tahun ini. Contoh konkret. Kalau saya sering terlambat ke kantor tahun lalu maka tahun ini saya mencoba untuk serinng datang cepat atau bila perlu datang cepat setiap hari. Kalau tahun lalu saya sering bangun terlambat pada pagi hari maka tahun ini saya berusaha untuk bangun cepat. Langkah awal yang perlu adalah merombak semua sistem kebiasaan buruk kita. Perombakan ini merupakan sebuah perubahan dan perubahan ini akan berdampak pula pada hasilnya. Kita selalu mengharapkan hasil yang lebih baik.
Pelaku perubahan
Perubahan—seperti komitmen—datang dari diri kita sendiri. Kalau kita mau berhasil maka berusahalah mulai dari diri sendiri. Sean Covey (2001: 94) memberikan nasihat kepada remaja, “Kamu bisa menjadi ‘pelaku perubahan’, dan meneruskan kebiasaan-kebiasaan baik kepada generasi mendatang, mulai dari anak-anakmu sendiri”. Ini menandakan bahwa setiap kita merupakan penentu utama perubahan dan setiap kita bisa berubah dan meneruskan perubahan. Boleh saja kita selalu membuat komitmen baru di awal pekan, awal bulan, dan awal tahun. Berani membuat komitmen berarti berani berubah mulai dari diri sendiri.
Pertanyaan di atas bisa dijawab. Kita mungkin saja dan bahkan kita bisa berubah. Perubahan itu muncul karena kita berusaha mulai dari diri sendiri. Perubahan bukan datang atau mulai dari orang lain. Kita sedang menyusuri tahun baru di mana kita sudah membuat komitmen baru. Maka, komitmen itu sebaiknya menjadi arahan kita untuk berubah. Kita masih punya banyak kesempatan untuk berubah, untuk menyukseskan komitmen itu. Kita berada di awal tahun ini dan kebiasaan kita di awal tahun ini masih labil namun sebaiknya kita arahkan sejak dini sehingga menjadi stabil. Stabilitas yang sesuai dengan komitmen kita. Kalau tidak, kita akan labil terus dan lagi-lagi kita akan gagal. Mari kita mencoba.
Cempaka Putih, 11 Januari 2011
Gordy Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.