Ada
menteri yang mundur. Itu biasa. Politik itu variasi. Kadang naik kadang turun.
Tak usah khawatir
dengan naik-turunnya menteri. Memang tidak terlalu khawatir. Tetapi mengapa menteri
itu turun. Ini yang bikin rakyat bertanya.
Tak semua rakyat
bertanya. Ada yang cuek saja. Toh, tidak langsung berpengaruh dengan kehidupan
mereka. Rakyat sudah pusing dengan acara cari makan sehari-hari. Tak sempat memikirkan
naik-turunnya menteri seperti itu.
Tetapi
masih ada rakyat yang bertanya-tanya, mengapa menteri itu turun? Masalah politik? Korupsi? Moral? Sosial? Dan
sebagainya. Ini rakyat yang ingin tahu. Tahu tentang menterinya yang mundur.
Sesekali
memang menteri mesti mundur. Entah dimundurkan atau memundurkan. Daripada
situasi tambah panas lebih baik mundur. Begitu prinspipnya. Tak selamamya
menteri mundur karena tak mampu. Ada yang lebih baik mundur demi kebaikan
bersama.
Mundur selangkah
untuk maju dua langkah. Mundur seperti ini yang demi kebaikan.
Tetapi
mundur tanpa maju lagi menjadi lain lagi. Ini kemunduran yang menghancurkan. Tak ada lagi yang dibanggakan jika
mundur untuk selamanya. Atau mungkin juga karena namanya dicap buruk sehingga
tak bisa maju lagi.
Yahhh pak menteri
itu mundur. Apakah dia mundur demi kemajuan? Tak ada yang tahu. Saat ini masih
teka-teki. Masih ada proses untuk menemukan teka-teki di balik proses
kemunduran itu. Siapa
tahu dia mundur untuk maju. Atau bisa juga dia dimundurkan.
PA,
8/12/12
GA
Post a Comment