foto oleh inikabarku |
Kalau ada pertanyaan, siapa yang lebih besar di antara Anas dan Ruhut?
Jawabannya pasti Anas.
Mengapa demikian? Lihat saja di lapangan. Anas mengusir Ruhut. Ruhut
seperti tak berdaya. Keduanya sama-sama anggota partai demokrat. Punya posisi
masing-masing. Anas sang ketua dan Ruhut kepala departemen komunikasi.
Tetapi kalau di media, Ruhut lebih besar. Ruhut sering tampil di media
massa untuk mengomunikasikan perhal partainya. Dia memang bertugas untuk itu.
Anas juga tampil di media massa. Hanya saja bukan untuk membicarakan
partai. Paling tidak Anas sering diincar wartawan untuk bertanya tentang partainya.
Ternyata di partai, Anas lebih besar dari Ruhut. karena besar, Anas bisa
mengusir Ruhut. usir mengusir jadinya. Meski Ruhut datang atas restu Pak SBY,
dia tetap diusir. Memang Ruhut kecil dibandingkan Anas.
Di partai politik orang besarlah yang berkuasa. Dia yang berhak mengatur
posisi anggotanya. Ruhut berkaliber dalam bidangnya, komunikasi, tetapi toh dia
diusir oleh orang besar. Orang besar memang punya kekuasaan. Kekuasaan utama
adalah mengamankan partainya termasuk dirinya.
Pertanyaannya, kalau Ruhut diusir apakah posisi Anas aman? Ataukah Anas
juga akan berjanji untuk gantung di Monas jika dia salah mengusir Ruhut? kita
tunggu kejutan berikutnya.
PA, 15/12/2012
Gordi
*Pernah dimuat di blog kompasiana pada
15/12/2012
Post a Comment