foto ilustrasi oleh CubaGallery |
Kau pergi tanpa kami tahu
Kau pergi tanpa kamu pamit
Kau pergi selamanya
Kami merasa sedih
Kami merasa kehilangan
Kami merasakan duka yang mendalam
Kami merasakan ada yang kurang
Kami merasa kehilangan
Kami merasakan duka yang mendalam
Kami merasakan ada yang kurang
Kehadiranmu di tengah kami
Kerap membuat kami gembira ria
Betapa engkau pembawa kegembiraan
Dengan lelucon yang kamu buat
Kerap membuat kami gembira ria
Betapa engkau pembawa kegembiraan
Dengan lelucon yang kamu buat
Kami senang meski dalam suasana duka
Kami terhibur meski sebenarnya kami amat kehilangan
Kami selalu gembira meski kami banyak masalah
Kami tak merasa ada beban meski ada tugas berat
Kami terhibur meski sebenarnya kami amat kehilangan
Kami selalu gembira meski kami banyak masalah
Kami tak merasa ada beban meski ada tugas berat
Itulah yang kau hadirkan untuk kami
Ceritamu berulang-ulang namun kami tak bosan mendengarnya
Mimik mukamu akan kami ingat selalu
Gaya bicaramu akan kami kenang
Ceritamu berulang-ulang namun kami tak bosan mendengarnya
Mimik mukamu akan kami ingat selalu
Gaya bicaramu akan kami kenang
Dan rupanya inilah yang selalu akan kami
kenang darimu
Kami tak bisa lagi mendengar ceritamu
Namun kami bisa menghadirkan kembali ceritamu
Kami akan ingat semuanya
Kami tak bisa lagi mendengar ceritamu
Namun kami bisa menghadirkan kembali ceritamu
Kami akan ingat semuanya
Kau dan kami kini berjauhan
Tak bisa lagi bercerita bersama
Kami tak tahu dan kamu pun tak tahu
Namun kamu pasti tahu kita tak bersama lagi kini
Tak bisa lagi bercerita bersama
Kami tak tahu dan kamu pun tak tahu
Namun kamu pasti tahu kita tak bersama lagi kini
Kami berdoa untuk perjalananmu
Kami berharap kau mendoakan kami
Semoga engkau duduk bersama Dia
Melihat dan mendoakan kami di sini
Kami berharap kau mendoakan kami
Semoga engkau duduk bersama Dia
Melihat dan mendoakan kami di sini
*Puisi untuk
Pastor Pasquale Ferraro, SX
Prm, 5/5/14
Gordi
*Pernah dimuat di blog kompasiana
Post a Comment