Halloween party ideas 2015

foto ilustrasi oleh  Paromita Deb Areng
Judul ini mungkin bombastis, keterlaluan. Tetapi baik jika disimak. Masa depan bangsa tak lain adalah anak-anak bangsa sendiri. Hari-hari ini di media muncul berita terkait anak-anak bangsa. Kekerasan seksual dengan berbagai bentuk dan waktu terjadinya. Mencuat satu kasus lalu muncul ekor yang lainnya. 

Masa depan bangsa memang terkait dengan anak-anak bangsa. Anak-anak bangsa adalah aset bangsa. Apa jadinya jika aset ini dirusak? Tentu masa depan bangsa terancam. Sebagaimana para pengusaha memelihara asset usahanya demikianlah bangsa harus memelihara asetnya sendiri.

Aset yang rusak menunjukkan bangsa ini rapuh dalam menjaga asetnya. Anak-anak telanjur dirusak. Apa jadinya masa depan bangsa ini?

Kasus kekerasan seperti diberitakan media hanyalah salah satu model perusakkan aset bangsa. Banyak model lain yang dialami anak bangsa sendiri. Dan ini hanya aset berupa anak-anak bangsa. Jika dihitung lagi dengan aset lainnya tambah banyak.

Menjaga aset inilah tugas bangsa ini. Namun tugas ini kadang tidak dikerjakan dengan baik. Kasus di atas menunjukkan buktinya. Bangsa ini kurang serius menjaga asetnya. Ini pertanda ada kemunduran dalam menjaga masa depan bangsa.

Namanya masa depan tetapi persiapannya sejak masa sekarang. Maka, jangan mengulur waktu jika mau menyelamatkan masa depan bangsa. Mulai sekarang. Jangan menunggu dan menunda. Sebutan masa depan mungkin juga membuat kita selalu berpikir itu kan masih jauh ke depan. Tidak! Masa depan itu adalah hasil dari masa sekarang. Dan bukan masa yang kita tunggu dengan berpangku tangan.

Maka, marilah pemangku dan masyarakat bangsa bersama-sama menyelamatkan aset bangsa ini. Jika tidak, keselamatan kita sebagai bangsa juga akan terancam.

Iseng-iseng setelah menengok perkembangan situasi negeri tercinta, Indonesia

Prm, 9/5/14
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana

Post a Comment

Powered by Blogger.