foto ilustrasi oleh POJOK BUKU |
Kiamat yang juga berarti akhir dunia menjadi isu hangat. Tak jarang persiapan menuju ke sana dibuat.
Ada yang
menyiapkan peralatan untuk menghindari bahaya kiamat. Dengan kata lain mau selamat. Kalau kiamat terjadi
bisakah ia selamat? Kalau dunia akan hancur bisakah dia selamat? Belum tentu.
Kalau dunia kiamat itu berarti semua isinya kiamat pula.
Tetapi, namanya isu mesti ditanggapai dengan isu juga. Langkah praktis ya
membuat peralatan yang bisa tahan dari serangan mana saja. Tentu kekuatan alat
itu tidak bisa diprediksi seperti kekuatan bahaya kiamat.
Tetapi akankah menjadi nyata isu kiamat itu? Kita pakai kata ramalan untuk
isu itu. Ramalan sifatnya tak tentu. Wong meramal, mereka-reka, menduga-duga.
Kenyataannya bisa lain. Sebab, ramalan itu bisa meleset juga.
Paling tidak beberapa ramalan sebelumnya terbukti meleset. Isu kiamat
muncul akhir tahun 1999. Ada ramalan tanggal 1/1/2000 dunia berakhir. Kiamat.
Namun, sampai kini dunia masih ada. Kiamat yang diisukan tidak terjadi.
Isu itu muncul lagi di tahun 2012. Tanggal 12/12/12, tanggal cantik.
Deretan 3 kelompok angka 12. Yang terakhir ditambah 20 di depannya. Tanggal itu
sudah lewat dan dunia belum kiamat.
Karena gagal, muncul lagi isu lain. Tanggal 20/12/2012. Tanggal cantik
juga. Perpaduan angka 20 yang diikuti angka 12. Tanggal itu adalah tanggal
kemarin. Nyatanya tidak ada. Kemarin sudah lewat.
Ramalan berikutnya hari ini 21/12/12. Ini juga sedikit cantik. Ada angka 12
di dua kelompok pertama. Kita tidak tahu apakah hari ini akan datang kiamat?
Yang jelas sudah lewat setengah hari, dan dunia masih ada. Kalau sampai
nanti malam, dunia tetap ada, isu kiamat itu hanya ramalan belaka. Ramalan yang meleset.
Perlukah kita
takut dengan ramalan kiamat itu? Tidak perlu. Sebab, ramalan sebelumnya
meleset. Jadi tak perlu takut. Jangan mudah terprovokasi dengan isu kiamat.
Yang terpenting
adalah kita tetap mengisi hari-hari hidup kita dengan aktivitas. Jangan sesekali
terganggu dengan ramalan kiamat. Lebih baik kita tetap beraktivitas daripada
menunggu datangnya tanggal ramalan itu.
Meramal boleh saja. Hanya meramal. Sebab, kiamat yang diisukan tidak ada
yang tahu. Kitab kuno pernahmenulis bahwa tak satu pun yang tahu, kapan
datangnya akhir zaman itu. Jadi tak perlu cemas berlebihan. Tak perlu membuat
peralatan yang bisa bertahan dari serangan mana saja.
PA, 21/12/12
Gordi
*Pernah dimuat di blog kompasiana apda 21/12/12
Post a Comment