foto dari internet |
Setiap orang punya mimpi. Mimpi menjadi lebih baik adalah salah satu mimpi dambaan. Betapa keadaan yang jelek, menederita, miskin, membuat banyak orang bemrimpi untuk kehidupan yang baik. Mimpi itu membuat mereka berusaha untuk mengubah hidup. Bagi mereka, mimpi menjadi awal yang baik untuk mengubah keadaaan. Tak peduli apakah nanti tercapai atau tidak kehidupan yang baik itu. Mimpi bagi sebagian orang adalah kunci dari sebuah perubahan.
Aku juga punya impian. Aku hanya tukang bakso. Setiap
hari mendorong gerobak bakso dari satu tempat ke tempat lainnya. Betapa
kegiatan ini membuatku banyak tahu dan kenal lingkungan. Dari yang kaya sampai
yang miskin. Orang kaya suka bakso saya. Mereka memesan banyak porsi. Aku juga
berusaha agar orang miskin bisa menikmati bakso racikanku. Aku mau supaya yang
bisa dinikmati orang kaya bisa juga dinikmati orang miskin.
Dengan gerobak bakso ini, aku berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya. Bagiku, gerobak ini idak sekadar berpindah. Pikiranku
juga berpindah dari satu kenyataan ke kenyataan lainnya. Di sini aku melihat
yang ini, Di sana aku melihat yang itu. Perubahan itu menjadi ritme hidup saya.
Di sini saya laku banyak. Di sana saya tak dapat pemasukan pun. Antara ritme
penjualan dan ritme perpindahan gerobak bakso ada hubungan. Hubungan yang juga
menjadi kesimpulan saya. Betapa hidup ini harus berubah.
Aku ingin berubah dari tukang bakso ke pegawai kantor.
Meski ini hanya keinginan belaka, ibarat mimpi, aku berusaha meraihnya. Aku tak
mau keingingan tinggal keingan saja. Aku mau supaya keinginan itu tercapai. Aku
bukannya tak mau jadi tukang bakso. Aku mau supaya profesiku juga berubah. Ya,
sebagai lanjutan dari impian saya.
Aku sudah bepindah dari satu tempat ramaia ke tempat
ramai lainnya. Aku sudah hafal pembeliku di setiap tempat. Aku sudah menjalin
relasi dnegan pelanggan di banyak tempat yang saya singgah. Aku sudah melayani
berbagai kelompok masyarakat. Bagiku, gerobak bakso ini memang menyatukanku
dengan banyak kalangan. Aku mau supaya aku juga bisa berubah. Dari tukang bakso
ke pegawai kantor. Hanya ini saja mimpi saja. Berat tetapi aku sudah memulainya
dari mimpi. Dan, aku mulai meweujudkannya dnegan berusaha. Menjadi tukang bakso
mungkin terlalu rendah. Tetapi, betapa tinggi harkatku ketika bisa bergaul
dengan banyak kalangan masyarakat, sosial dan ekonomi yang berbeda, budaya, dan
sebagainya.
Impian itu membuatku berubah. Dari keinginan ke
kenyataan. Di tengahnya ada usaha. Maka, aku berusaha agar usahaku bisa
mewujudkan impianku. Mimpi yang kadang diejek oleh orang tertentu. Tukang
mimpi, kata mereka. Kataku, aku bemrimpi agar aku berubah. Mereka bilang itu
hanya impian belaka tetapi aku yakin aku bisa berubah. Mimpi yang semula jadi
bahan ejekan akan menjadi awal untuk berubah.
Jakarta, 12/6/13
Gordi
Post a Comment