Halloween party ideas 2015

Negeri ini selalu dilanda gempa. Memang tidak selalu di daerah yang sama. Daerah yang berbeda-beda dilanda gempa. Dan, kalau dihitung-hitung boleh disimpulkan bahwa negeri ini selalu dilanda gempa. Mungkin karena daerahnya luas. Kalau di Papua ada gempa, orang luar negeri selalu mendengar berita Indonesia dilanda gempa. Demikian juga ketika Yogya dilanda gempa, koran luar negeri juga memberitakan tentang gempa di Indonesia. Tak ketinggalan jika gempa itu terjadi di Mentawai atau Padang atau Aceh. Dan, rasa-rasanya Aceh selalu saja dilanda gempa bumi. Ilmu alam seperti Fisika dan turunannya sudah memberi jawaban ilmiah. Itu terjadi karena Aceh masuk dalam lingkaran patahan. Maksudnya daerah di bawah wilayah Aceh masuk dalam lingkaran yang tanahnya selalu akan bergerak karena patahan itu. Dan Aceh tidak sendiri. Padang juga terindikasi masuk lingkaran ini. Jangan heran jika di sana selalu terjadi gempa entah besar atau kecil.

Saya tidak mempersoalkan mengapa terjadi gempa. Gempa, bagi saya, merupakan gejala alam. Sebagaimana matahari terbit dan terbenam, demikianlah gempa. Gempa terjadi sesuai aturannya sendiri. Manusia dengan ilmu yang digelutinya bisa menerka kekuatan gempa, titik pusat gempa, sedikit perkiraan waktu terjadinya, tetapi tidak bisa memastikan berapa besar kerugian yang ditimbulkannya. Dan, memang itu menjadi kewenangan pihak luar manusia. Manusia kiranya tidak bisa memastikan atau menerka berapa kerugian gempa. Setelah gempa pun manusia tetap tidak bisa menerka dengan pasti berapa kerugian. Paling-paling menjumlahkan atau membuat perhitungan sementara lalu disimpulkan sekian.

Karena gempa menjadi gejala alam, sebaiknya manusia juga belajar dari alam. Alam memang mempunyai peraturannya sendiri yang kadang-kadang tidak bisa dipelajari. Lihat saja sekarang, sedang hujan. Ilmu manusia memperkirakan bulan Juni-Juli di Indonesia akan terjadi kemarau. Tetapi nyatanya sekarang hujan. Ini berarti alam memang sulit ditebak. Gempa juga sulit ditebak karena menjadi gejala alami. Setiap gempa selalu menuntut korban. Baik manusia maupun material lainnya. Itu yang pasti dari gempa bumi. Korban itu bukanlah keinginan manusia tetapi menjadi konsekuensi dari gejala alam itu. Jadi, tidak ada kaitan dengan iman dan keyakinan manusia. Tidak bisa kiranya mengatakan karena kamu masuk keyakinan A atau B, maka kamu menjadi korban gempa, maka gempa ini datang, maka di sini selalu ada gempa hebat, dan maka-maka lainnya. Penyebab gempa bukanlah keyakinan tetapi gejala alam. Itulah sebabnya tidak elok kiranya mengaitkan gempa dengan keyakinan tertentu.

Manusia kiranya bisa berusaha untuk menghindari jatuhnya banyak korban gempa. Dalam hal ini, rakyat Indonesia kiranya perlu belajar dari rakyat Jepang. Jepang juga termasuk negeri yang sering dilanda gempa. Tetapi di sana korban manusianya tidak terlalu banyak seperti ketika terjadi gempa di Indonesia. Bukan untuk membandingkan. Tetapi untuk mengatakan bahwa rakyat Jepang sudah siap menghindari gempa. Gempa tidak bisa ditolak tetapi bisa dihindari. Dengan kata lain, gempa yang menjadi gejala alam tetap terjadi dan tidak ditolak karena memang tidak bisa ditolak, tetapi manusia menghindarinya. Manusia bisa menyelamatkan dirinya dari korban gempa. Itulah yang selalu menjadi pelajaran turunan bagi rakyat Jepang. Alhasil mereka tidak panik ketika terjadi gempa, dan tidak banyak yang menjadi korban gempa.

Saya kira pelajaran tentang bagaimana menghindari gempa amat relevan untuk rakyat Indonesia terutama di daerah yang rawan gempa seperti Aceh dan Padang. Juga Yogyakarta atau Kepulauan Mentawai. Dengan pelajaran itu, rakyat sudah siap dan tidak huru-hara ketika terjadi gempa. Gempa tetap terjadi tetapi rakyat bisa menyiasatinya agar tidak menjadi korban alias selamat. Tentu ini hanya omongan belaka. Tetapi baik kalau omongan ini diteruskan ke telinga rakyat sehingga rakyat kiranya banyak yang penasaran. Dari penasaran, mereka bertanya, dan mereka akan berusaha mencari pengetahuan tentang bagaimana menyiasati gempa ini. Dan, mungkin memang mudah diucapkan. Memang mengucapkan itu mudah. Menerapkannya dalam hidup harian susah. Tetapi bukan berarti tidak bisa. Kalau rakyat Jepang bisa pasti rakyat Indonesia juga bisa. Bukan sekadar mau meniru rakyat Jepang tetapi demi keselamatan rakyat Indonesia yang juga sering mengalami gempa.

Jadi, pertanyaan mengapa Aceh selalu dilanda gempa, bukan saja dijawab dengan ilmu alam, tetapi mestinya juga disertai dengan pertanyaan, bagaimana menyiasati gempa yang selalu terjadi di Aceh? Itu yang kiranya relevan. Bagaimana menjadi korban yang tidak dikorbankan dalam gempa? Bagaimana menjadi orang yang selamat dalam gempa? Dan pertanyaan lainnya. Ini obrolan pagi setelah menyaksikan berita-berita seputar gempa Aceh beberapa hari belakangan.

Jakarta, 6/7/13
Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.