Manusia
merupakan satu-satunya makhluk yang bisa melampaui kemanusiaannya. Jika
kemanusiaan manusia terwujud dalam fisik maka manusia bisa melampaui yang fisik
itu. Manusia punya pikiran yang bisa melampaui fisiknya.
Pikiran
manusia ini mengarahkan manusia untuk bertindak. Entah ke arah yang baik atau
ke arah yang buruk. Dua-duanya sama kuat. Tinggal saja manusia memilih. Mau
mencuri uang nenek atau menyelamatkan nenek yang tertimpa sepeda motor.
Akhir-akhir
ini kita menganga melihat peristiwa kriminal di beberapa kota. Motifnya
sederhana. Demi memperoleh hp dan sepeda motor. Dua benda ini akan dijual
sehingga memperoleh uang. Tetapi untuk itu, manusianya harus dihasbiskan.
Dimatikan! Tak perlu dibiarkan hidup. Padahal bisa saja memilih biarkan dia
hidup dan mengambil hp dan motornya.
Di
sini tampak sekali kekuatan pikiran manusia. Pikiran yang mengarahkannya untuk
bertindak. Manusia melampaui fisiknya untuk memperoleh yang material. Padahal
manusia lebih berharga daripada materi yang ada padannya.
Ketika
manusia melampaui fisiknya dia bisa saja menghabiskan nyawa sesamanya. Ini
bahaya. Dan, ini gejala yang perlu diwaspadai. Benar bahwa semua manusia
mempunyai gejolak ke sana. Tetapi tidak semata-mata bahwa kita menuruti gejolak
itu. Kita bisa memilih untuk menolaknya. Ketika kita memilih untuk menurutinya,
di situlah kita terjerumus dalam pelampauan diri yang negatif.
Tak
ada manusia yang sempurna. Manusia berusaha tahap demi tahap untuk
menyempurnakan dirinya. Meskipun pada akhirnya kesempurnaan itu hanya berwujud
dalam ketidaksempurnaan. Karena bukan manusia lagi kalau dia sempurna. Di dunia
ini tidak ada kesempurnaan itu. Maka, kesempurnaan itu hanya ada dalam
ketidaksempurnaan manusia di dunia.
Obral
ide malam-malam. Sudah lama tidak berpikir abstrak seperti ini. Ada kerinduan
untuk mengarahkan otak ini memikirkan yang rumit seperti ini. Tetapi benarkah
tulisan ini rumit? Saya tunggu jawabannya dari pembaca.
PA,
6/3/13
Gordi
Post a Comment