Halloween party ideas 2015

Aku buka kamu juga buka
Sama-sama
Emang ia
Kita sama-sama

Jamnya sama
Kegiatannya sama
Prosesnya sama
Kok bisa yah???

Bisa saja
Buktinya ini
Kita bertemu lagi
Kita sama-sama

saling memperlihatkan
tak ada rencana sebelumnya
namun sudah telanjur
kita bertemua

ayo kita ngobrol saja
mumpung kita sama-sama di facebook
dari tadi juga kita ngobrol
sewaktu bertemu di sini

sekarang pun bisa ngobrol lanjut
kan sudah sama-sama buka
——————-
Obrolan malam sewaktu membuka fb

PA, 30/10/12
GA

Berbagi dan peduli. Dua kata yang mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Berbagi sebenarnya mudah asal sudah menjadi kebiasaan. Demikian juga dengan peduli. Namun, kalau tidak dibiaskan hal itu menjadi sulit.

Berbagi dan peduli menjadi ajakan untuk anak-anak dan semua umat yang hadir dalam perayaan ekaristi Minggu ini di Gerejaa Katolik, Kota Baru, Yogyakarta. Anak-anak diajak untuk berbagi dan peduli.

Banyak hal yang menjadi tempat latihan untuk berbagi. Datanglah ke perempatan jalan yang ada lampu lalu lintasnya. Di situ akan ditemukan banyak pengemis, pengamen, dan orang cacat. Pedulikah kita dengan mereka? Maukah kita berbagi sedikit dari yang kita punya?

Kadang-kadang sulit mengeluarkan seribu rupiah untuk mereka. Kadang-kadang muncul nada benci ketika melihat mereka dengan seenaknya saja meminta-minta dan berusaha. Ini tanda bahwa berbagi dan peduli tidak mudah. Butuh kepekaan dari dalam hati. Mesti juga dilatih sejak kecil.

Anak-anak tadi membawakan sebuah visualisasi-drama tentang peduli dan berbagi. Si A hanya mempunyai 3 ribuan uang di sakunya. Dia pun merasa kurang puas karena tidak cukup untuk uang jajan. Temannya meyakinkan dia bahwa uang itu cukup sebab Si A juga membawa bekal dari rumah. Akhirnya Si A pun menyadarinya. Lalu, mereka bertemu dengan seorang pengemis. Si A pun mau memberi lembar 3 ribuan itu kepada pengemis.

Dengan drama ini anak-anak yang hadir diajak dan dilatih untuk mau berbagi dan peduli. Hal kecil yang mudah dilakukan jiak dibiasakan. Di negara ini tindakan berbagi dan peduli masih menjadi barang langka. Di pedesaan boleh jadi kedua hal ini mudah ditemukan.

Tetapi di kota, amat jarang. Setiap orang pada umumnya mau nyaman dengan kepunyaannya dan enggan berbagi. Kalau virus berbagi dan peduli-boleh jadi-ada relasi yang dekat antara yang berpunya dan tidak berpunya.
Selamat hari Minggu.

PA, 4/11/12
GA

*Tulisan ini pernah dimuat di blog kompasiana kolomSOSBUD pada 04 November 

ilustrasi dari caksandi.com
Satu langkah menuju keberhasilan adalah berani berbicara benar. Berbicara benar maksudnya berbicara dengan benar dan berdasarkan kebenaran. Kalau bicaranya benar (cara penyampaian) tetapi isinya tidak benar, itu bukan berbicara benar yang dimaksud. Jadi, baik cara penyampaian maupun isinya benar.

Siapakah tokoh yang berbicara benar yang diidealkan di atas? Apakah politikus kita berbicara benar? Boleh jadi ada politikus yang berbicara tidak benar. Dan, sebaliknya. Janji-janji saat kampanye pemilihan pejabat bukan termasuk berbicara benar. Karena, yang disampaikan di situ adalah janji. Janji meskipun berdasarkan pada bukti lapangan tetaplah janji. Janji adalah masa depan. Bukan masa sekarang.

Dahlan Iskan beberapa waktu lalu menyampaikan berita bahwa beberapa BUMN menjadi sapi perah sejumlah anggota DPR. Apakah dia berbicara benar? Belum tentu. Tetapi sebagai langkah awal, keberanian berbicara benar patut diapresiasi. Tidak banyak pejabat yang berani mengatakan apa yang sebenarnya. Dalam artian, kalau memang ada yang tidak beres mesti diungkapkan bukan didiamkan saja karena tidak mau repot.

Meskipun kebenaran isu yang dilontarkan Dahlan belum sepenuhnya benar (karena masih diselidiki lebih lanjut), keberaniannya berbicara menjadi rambu bahwa masih ada pejabat publik tidak tinggal diam dengan kasus yang merugikan negara. Maka, marilah kita berlatih berbicara benar dan dengan berani. Jangan takut karena apa yang akan disampaikan itu adalah benar menurut keyakinan kita. Semoga keyakinan kita juga tidak merugikan kepentingan rakyat banyak.
Obrolan malam

—————–
PA, 6/11/12
GA

Powered by Blogger.