Halloween party ideas 2015

Hasrat untuk tahu itu besar sekali. Rasanya belum lengkap jika saya belum tahu. Apakah smeuanya harus saya tahu? Selagi ada peluang saya akan mencarinya.

FOTO


Saya baru saja pulang dari luar kota. Pergi semalam dan kembali siang tadi. Saya beristirahat selama 1 jam lalu makan siang. Kemudian rekreasi sebentar lalu membuka internet. Saya membuka email dan facebook. Di email tidak ada pesan baru. Di facebook ada pesan baru dan pemberitahuan lainnya. Wah rasanya saya harus tahu siapa saja yang mengirim pesan itu. Apa saja isi pemberitahuan itu.

Rasa ingin tahu ini begitu besar. Saya pikir mungkin ini efek internet dan dunia maya. Jangan-jangan sudah kecanduan. Boleh tahu asal jangan sampai menjadi candu. Rasa ingin tahu yang begitu besar ini mengarah pada kecanduan. Saya memang sering membuka facebook dan email.

Jika ini mengarah pada kecanduan saya akan mengarahkannya pada hal-hal yang baik. Mengecek email dan facebook juga baik. Tapi tentu tidak mesti setiap saat. Alangkah baiknya jika rasa ingin tahu ini diarahkan pada kegiatan membaca buku. Ini efeknya jauh lebih positif ketimbang dunia maya yang serba banyak pilihan.

Saya akan melakukan ini dalam beberapa hari ke depan. Semoga tidak lagi mengarah pada candu dunia maya yang menyesatkan.

PA, 11/11/12
GA


Malam ini malam minggu. Para cewek dan cowok muda biasanya suka malam minggu. Suka karena mereka bertemu. Mereka pun menunggu malam minggu. Belum lengkap jika malam minggu gak diisi dengan sesuatu yang woao…

Nah ini pesannya untuk kalian. Pesan ini saya dapat dari teman facebook saya. Katanya…salam sukses yah tuk teman-teman yang mau malam mingguan. Pesan lanjutannya demikian. Jangan bawa anak orang terlalu lama nanti kapok kalian sama bapaknya.

Benar juga yah…malam minggu kadang-kadang dijadikan malam untuk membawa anak orang keliling kota. Kalau suka sama suka mau apa lagi. Suka jalan-jalan maksudnya. Jadinya berdua pada malam minggu sambil jalan-jalan.

Hati-hatilah sebab bisa saja saat kalian jalan-jalan terjadi sesuatu. Ban motor atau mobil gembos. Kalian dirampok di tengah jalan. Motor atau mobil kalian dicuri orang saat kalian berduaan. Anda diminta menyerahkan handphone dan kartu kredit dan kartu ATM. Anda juga mungkin menyerahkan kalung dan cincin berharga anda.

Jadi, berhati-hatilah jika anda berduaan sama teman Anda pada malam ini. Benar pesan teman saya..jangan lama-lama. Lebih cepat lebih baik seperti slogan Pak Kalla.

PA, 10/11/12
GA

*Tulisan ini pernah dimuat di blogkompasiana kolom URBAN pada 10 November 2012


Saya suka tanggal, bulan, dan tahun ini. Ini padanan yang cantik. Nomor cantik, kata penggemar nomor handphone. Nomor cantik juga kata pemain kupon putih. Apakah bagi saya juga itu merupakan nomor cantik?
Tentu saja. Tetapi cantik dalam arti apa. Saya memang melihat padanan itu cantik. Bukan dibuat-buat juga. Tetapi, kebetulan yang tak disangkal lagi.

Tadi malam saya dapat kabar dari rumah. Kabar buruk. Nenek saya meninggal. Saya sedih mendengarnya. Adik-adik saya mengabarkan hal itu. Dengan dua adik, saya berkomunikasi cukup lama. Kami mengenang jasa sang nenk. Dengan dua paman saya juga, saya berkomunikasi. Meski hanya sebentar dengan mereka. Mereka memang sibuk mengurus hal ini. Tetapi ekduanya tetap membalas pesan singkat saya. Satunya dibalas pagi ini dan satu lagi balas langsung tadi malam.

Nenek bagi saya adalah figur penyayang. Dialah yang memberi kasih sayang seperti ibu saya memberi kasih sayang. Saya sempat mengenang dan bercerita dengan adik saya. Dulu, waktu saya dan kakak masih kecil, sering mengunjungi nenek dan kakek. Nenek biasanya menyimpan telur ayam. Ketika kami, cucu-cucunya datang, dia mengeluarkan telur ayam itu dan merebusnya. Dia sendiri yang membagi-bagikan kepada kami para cucunya.
Ini yang saya ingat dari nenek ini. Dan, akan saya ingat terus.

Tadi malam, saya sempat menetes air mata ketika berkomunikasi dengan adik saya. Adik saya belum lama ini bertemu nenek. Kebetulan dia libur dan kembali ke rumah. Ia mengunjungi nenek yang waktu itu sempat sakit. Mereka berbincang-bincang sebentar. Dia juga punya kenangan indah dengan sang nenek.

Saya sendiri sudah lama tidak bertemu dia. Waktu liburan 2 tahun lalu, saya tidak sempat bertemu nenek. Meski demikian, saya selalu ingat dia. Nenek dalam benak saya tidak terlupakan justru karena kasih sayang yang ia berikan waktu kami kecil.

Semalam, saya menangis mengingat nenek. Dia kini meninggalkan kami, anak-anak dan cucu-cucunya.

Kami sedih mengingatmu nek
Kami tidak bisa menemukan figur seperti engkau
Kami kini hanya mengenang jasamu Tanganmu begitu halus dan damai bagi kami Engkau mendidik kami dengan penuh kasih sayang
Engkau mengajari kami hidup bersama dalam suasana persaudaraan
Engkau juga mengajari kami apa artinya berbagi
Darimu kami belajar banyak hal
Nek, dari sana engkau melihat kami
Doakan kami nek dari seberang sana Bimbinglah langkah kami anak-anak dan cucu-cucumu
Ingatkan kami untuk selalu mendoakanmu.

Keluarga kami dirundung duka yang beruntun. Tahun lalu dalam suasana Natal sang kakek pergi untuk selamanya. Dia meninggal persisi malam Natal. Saya waktu itu sedih. Tetapi tetap merayakan misa Natal bersama teman-teman dalam suasana bahagia. Bukan senang.

Dengan kepergian nenek ini, kini kami sebagai cucu tidak ada lagi figur yang bisa bermanja-manja. Kini saya hanya punya Om dan Tanta. Selain keluarga saya sendiri tentunya. Tetapi ada suasana lain nantinya jika berkunjung ke rumah nenek. Dulu, ada kakek dan nenek yang menyambut dengan suasana ceria dan kasih sayang. Kami dulu disambut di pintu masuk. Nenek dan kakek mencium kami satu per satu. Yang kecil bahkan digendong. Sekali gendong 1 sampai 2 cucu. Lalu bergantian.

Kini yang menyambut kami hanya Om dan Mama kecil saya. Tetapi tak apa-apa asal kami bisa berkumpul dalam satu keluarga yang penuh kasih sayang. Dengan Om ini juga saya sampaikan pesan semalam. Saya harap Om membaca pesan saya itu di hadapan nenek. Sebab, hanya itu kata-kata terakhir saya. Saya tak bisa berbuat apa-apa—kecuali berdoa dan berharap—dan tak punya apa-apa untuk diberikan pada nenek.

Kepergian nenek membawaku membayang dan mengingat semua keluarga yang sudah pergi meninggalkan kami. Ada kakek. Ada kakak yang amat dekat dengan saya. Ada juga Tanta yang juga amat dekat dengan saya dan juga dengan bapak. Ada kakek dan nenek dari keluarga bapak yang selalu kami doakan. Mengingat mereka semua ini saya hanya bisa berdoa. Saya tidak sempat hadir dalam hari-hari terakhir dan pada waktu pemakaman mereka semua ini tetapi saya mendoakan mereka.

Saya yakin mereka semua berbahagia bersama Bapa di surga. Akhirnya selamat jalan nek, doa kami menyertaimu. Doakan kami dari seberang sana. Berilah kami anak-anak dan cucumu kebahagiaan dalam hidup. Selamat jalan nenek. Dari cucumu tercinta dan atas nama para cucumu.
Gordi Afri

PA, 10/11/12
GA


Powered by Blogger.