Halloween party ideas 2015



gambar dari sousukmawanlone.blogspot.com
Saya sebenarnya sama sekali tidak berdunia maya ketika keluar rumah. Saya punya laptop di ruang kerja di Yogyakarta, saat ini. Tetapi itu bukan milik saya. Ketika pada Rabu, 10-13 April 2013, saya ada di Makasar, saya tidak membawa laptop. Dengan demikian saya tidak berdunia maya seperti ketika di Jogja.

Namun, ternyata fakta berbicara lain. Di Makasar saya bisa pakai laptop. Adik saya, Rifan, berbaik hati. Dia merelakan laptop beserta modem internetnya saya pakai. Saya pun berterima kasih padanya. Sungguh di luar dugaanku.

Saya iseng-iseng saja bertanya apakah ada warnet dekat sini. Dia jawab, tidak. Tetapi dia memberi solusi. Jika mau, pakailah laptop saya ini, katanya. Wah saya sebagai kakak tidak menolak. Saya berterima kasih padanya.

Dengan laptopnya, saya bisa berdunia maya. Menulis beberapa artikel. Termasuk artikel ini (yang kedua). Di kompasiana saya tulis beberapa artikel. Pokoknya laptopnya ini sungguh bermanfaat. Terima kasih untuk adikku, Rifan, yang berbaik hati. Indahnya persaudaraan antara adik dan kakak.

Tulisan ini dibuat dari kamar tidur di Seminari Petrus Claver, Mariso, Makassar. Salam persaudaraan.

Makassar, 21.30 WITA

Gordi Afri



Cerita Perayaan Minggu Paskah 2013. Tidak unik. Biasa-biasa saja. Tetapi, saya merasakan suasana baru. Suasana Paskah-Kristus Bangkit.

Saya dan teman-teman misa di kapel di rumah. Ada 3 pastor yang memimpin perayaan ekaristi. Kami merayakannya pada pukul 7 pagi. Setelah semalam capek pulang misa dari Gereja Paroki.

Misa pagi ini berlangsung ramai dan lancar. Ramainya karena kami semua berkumpul. Padahal hari Kamis Putih yang lalu, hanya ada 1 pastor. Pagi ini ada 3 pastor. Inilah ramai menurut kami.

Siangnya kami membuat makanan spesial. Bukan sekadar menyebut spesial. Tetapi, karena kami menambah menu khusus dari menu biasa hari Minggu.

Ada juga es krim sebagai tanda pesta. Makanan sederhana. tetapi, bagi kami makanan itu cukup berharga. Karena tidak setiap Minggu kami makan es krim. Saat-saat tertentu saja.

Inilah cerita perayaan Paskah 2013. Singkat, biasa, dan tidak unik. Selamat Paskah.

PA, 6/4/13
Gordi

MENTOR MENULIS

FOTO: sharekliping.blogspot.com

Saya menulis karena ada yang melatih. Itulah yang saya yakini selama ini. Saya bisa menulis di beberapa blog pribadi dan di kompasiana karena ada yang melatih. Latihannya pun berlangsung secara tidak langsung. Jarak jauh. Seperti pembaca dan penulis.

Saya belajar dari tulisan-tulisan para penulis dan wartawan. Salah satunya adalah wartawan senior KOMPAS, Abun Sanda. Tulisannya selalu saya cerna setiap Senin di halaman 17. Tulisannya ringan, berisi, dan menarik.

Hari ini, saya membaca berita mengejutkan tentang pengisi rubrik analisis ekonomi ini. Dia meninggal dunia pada Kamis, 4/4/13. Saya membaca beritanya di KOMPAS, hlm 1 dan 17. Abun sanda Kini Berada dalam Kerahiman Tuhan, begitu judul berita yang ditulis oleh rekan Abun, berinisial PPG di halaman 1.

FOTO: buku.kompas.com


Saya terkejut dan merasa kehilangan. Saya dan Abun Sanda sudah seperti pembaca dan penulis yang punya relasi. Padahal saya mengenalnya lewat tulisan saja. Tulisannya memang menarik bagi saya. Gara-gara tulisannya di kompas ekonomi itu, saya tertarik membaca rubrik analisis di halaman pertama kompas ekonomi itu.

Bermula dari situ, saya terus menunggu tulisannya di KOMPAS. Beberapa tulisan lain juga muncul di rubrik profil pemimpin perusahaan di halaman 20. Ini juga dituturkan PPG dalam tulisan hari ini.

Selain itu, saya juga pernah membaca tulisan putra Makasar kelahiran 9/11/1961 ini di majalah BASIS. Kalau saya tidak salah, tentang penulis novel. Di situ Abun menulis berdasarkan pengalamannya sebagai penyuka dan pembaca novel zaman dulu. saya lupa judul novel dan cerita novel seperti diceritakan dalam BASIS itu.

FOTO: buku.kompas.com


Saya suka membaca tulisannya. Darinya saya belajar menulis ringan dan runut serta menarik. Meski saya belum berhasil menulis seperti dia, saya puas setiap kali membaca tulisannya. Selamat jalan Antonius Abun Sanda. Semoga kedua anak yang ditinggalkan, Yasser Abraham (15) dan Yeremina Abraham Sanda (11) tetap tegar menghadapi kondisi ini.

PA, 5/4/13

Gordi


Powered by Blogger.