Halloween party ideas 2015




Kebetulan saja bulan Maria. Saya berada di Bukit yang ada patung Maria. Seperti yang Anda lihat di foto ini. Saya berada di sini pada pagi hari. Matahari memancarkan sinarnya. Saya pun duduk di bawah kaki Maria. Saya ingin agar saya berada bersama Maria. Dan, memang Maria ada di belakangku atau di atasku.

Saya sengaja berfoto di sini. Tentu saya juga mau berdoa pada Maria. Dalam foto tidak tampak saya sedang berdoa. Bukan berarti saya tidak berdoa. Sata berdoa ya berdoa dan saat berfoto ya berfoto. Memang ada foto yang sengaja seperti tampak sedang berdoa. Dan tentu ini tidak salah. Yang penting ada pesannya. Foto itu mau mengajak kita untuk berdoa.

Bagi saya Maria adalah ibu yang selalu dekat dengan saya. Seperti saya dekat dengan Mama saya. meski dekat, saya kadang-kadang menjauhkan diri dari Maria. Bahkan cuek dengan Maria. Tidak mau berdoa dengan Maria. Melalui foto ini saya mengajak pembaca untuk selalu dekat dengan Maria. Dialah yang setia menemani kita di mana dan kapan saja kita berada.

Salam Maria penuh rahmat
Tuhan sertamu
Terpujilah engkau di antara wanita
Dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa Maria bunda Allah
Doakanlah kami yang berdosa ini
Sekarang dan waktu kami mati amin

CPR, 18/5/2013
Gordi

Tak tersa sekarang bulan Mei. Ada tradisi menarik di bulan ini. Dikatakan bahwa bulan Mei menjadi bulan Maria.

Jangan heran jika di bulan ini ada doa untuk menghormati Maria. Doanya ya berupa doa rosario. Ada yang berdebat bulan ini bulan rosario. Toh ada doa rosario. Sementara doa rosario juga dibuat pada bulan Oktober. Memang tepatnya bulan Oktober untuk bulan rosario dan bulan Mei untuk bulan Maria.

Tak perlu berdebat lama. Toh pemecahannya sudah selesai. Yang terpenting adalah berdoa pada Maria selama bulan ini. Meski sekarang baru diingatkan, tak salah jika kita berdoa pada Bunda Maria. Dialah sang pendoa sejati.

Bagi saya Maria adalah pendoa. Doa menjiwai perbuatan dan perkatannya. Dia adalah tokoh yang berefleksi sebelum menjawab tawaran Tuhan. Maka, saya mengundang pembaca yang beragama Katolik untuk tetap melestarikan devosi ini.

Salam dari Padang, Sumatera Barat

15 Mei 2013
Gordi Afri





Hari ini adalah hari buruh internasional. Buruh patut berbangga dan bersenang karena punya hari khusus untuk menghormati profesi mereka. Hanya saja, perlu ditanyakan, apakah hari ini buruh betul-betul bergembira? Jangan-jangan mereka tidak bergembira.

Hari ini seharusnya menjadi hari gembira bagi mereka. Untuk mengisi kegembiraan ini, pemerintah sebaiknya menjadikan hari ini sebagai hari libur. Minimal untuk para buruh. Seperti pelajar yang ikut bergembira pada masa liburan. Kalau ternyata hari ini para buruh tidak bergembira, maka perlu dicari alasannya.

Hari buruh di negeri ini dikenal sebagai hari demo. Buruh turun ke jalan dan menuntut berbagai hak mereka. Hak yang selalu dituntut adalah hak untuk hidup sejahtera. Buruh merasa perjuangan mereka selama ini tidak dihargai dengan upah yang layak. Tuntutan hidup memang lebih besar dari gaji bulanan yang mereka dapatkan. Ini bukan saja untuk para buruh.

Masyarakat luas juga merasakan tuntutan hidup ini. Hanya saja, yang paling getol dan tampak aksinya adalah para buruh. Petani juga sering beraksi menuntut kehidupan yang layak. Hanya saja, aksi mereka tidak seheboh aksi buruh. Andai petani bersatu, boleh jadi, aksinya akan gegap gempita.

Rasa-rasanya hari buruh selalu diwarnai aksi demo buruh. Sampai kapan ini terjadi? Kalau mereka menuntut, mengapa tidak ada yang memenuhi tuntutan mereka? Pemerintah mestinya bekerja sama dengan majikan buruh agar bersama-sama memerhatikan kesejahteraan buruh. Demo ini menandakan bahwa buruh belum sejahtera. Dan, sejak lama mereka menuntut kesejahteraan ini.

Menuju hidup sejahtera memang tidak gampang. Mesti ada usaha keras. Sejahtera adalah incaran banyak orang. Sayang bahwa yang bisa berjuang sampai ke sana hanya segelintir saja. Sebagian besar tetap berada dalam kemiskinan. Demo buruh tentunya menjadi bagian dari perjuangan menuju ke arah sana.

Biarkan buruh menikmati hidup sejahtera. Hari buruh seharusnya menjadi hari di mana para buruh bergembira atas pekerjaannya sebagai buruh. Demo buruh menjadi tanda bahwa buruh tidak bergembira di hari buruh. dan memang tampaknya buruh tidak bergembira karena mereka belum sejahtera.

PA, 1/5/13
Gordi


Powered by Blogger.