Halloween party ideas 2015


Setiap orang pernah merasa sepi. Ditinggal pergi sama teman-teman. Menjadi penjaga rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Kesepian menjadi saat di mana kita merasakan keberadaan diri kita. Dalam sepi, kita benar-benar sadar, kita butuh teman. Kita butuh seorang sahabat sebagai teman bicara. Suasana seperti ini tidak ditemukan atau tidak dirasakan saat kita bersama teman-teman dalam keramaian.

Kesepian tidak selalu negatif. Ada yang menganggap kesepian itu negatif. Kesepian sebenarnya mendatangkan hal positif. Kesepian adalah saat-saat intim untuk bertemu Tuhan. DI mana-mana orang ingin menikmati suasana sepi. Kelompok anak sekolah biasanya berlibur di gunung untuk mencari kesepian. KArena kesepian jarang ditemukan dalam kebisingan kota dan keramaian kebersamaan.

MAnusia membutuhkan saat-saat sepi. Pada dasarnya manusia adalah makhluk pecinta kesepian. Kesepian di sini bukan kesepian karena putus cinta, ditinggal pacar, dan sebagainya. Kesepian semacam itu merupakan kesepian yang negatif. dalam kesepian itu, kita menemukan diri kita yang hancur.

kesepian lain kiranya kesepian yang dicari banyak orang. Ada saat di mana seseorang mesti memasuki suasana sepi. Suasana itu menjadi momen spesial baginya. Dalam suasana sepi, ia menemukan dirinya, menemukan inspirasi baru, semangat baru, dan ide baru untuk mengembangkan diri dan karyanya. Maka, kesepian yang dicari seperti ini mendatangkan hal positif bagi yang mencarinya. Jangan takut mengalami kesepian. Kesepian merupaan saat-saat indah dalam hidup. (Tulisan Sebelumnya)

CPR, 14/6/13
Gordi


Dunia sepakbola merupakan satu di antara cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Pertandingan sepakbola di negara mana pun pasti tak sepi pengunjung. Lantas, ada yang berkomentar, sepak bola tanpa penonton adalah hambar.

Memang penonton yang mendukung timnya adalah aset olahraga. Dari mereka, olahraga bisa berjalan. Mereka bisa disebut sebagai pemain cadangan kelas dua. Mereka menyumbang klub sepakbola, menyumbang penyelanggara pertandingan, dan sebagainya.

Penonton setia adalah pendukung setia sebuah klub. Masing-masing klub punya pendukung. Dan, masing-masing kelompok membentuk tim pendukung. Maka, pendukung tak jarang bertindak anarkistis demi membesarkan dukungannya.

Saya tertarik soal isu pendukung. Mendukung berarti memberi semangat, dukungan. Penonton yang berteriak di sekitar lapangan adalah juga pendukung. Pendukung bersuara. Dan ada juga pendukung tak bersuara. Tetapi namanya pendukung ya pasti bersuara. Bagaimana mendukung dalam diam?

Ya bisa saja orang bisu mendukung klub tertentu. Tampak dia mendukung dalam diam, tetapi sesungguhnya dia mendukung dalm aksi. Dia bisa saja membeli tiket pertandingan klub pendukungnya, mencetak poster nama klub dukungannya, dan sebagainya. Banyak cara untuk mendukung. Tetapi sesungguhnya apa hakikat pendukung klub sepakbola?

Sikap teman saya selalu menjadi ajang ejekan dalam tontonan sepak bola. Pada awal menonton, dia tidak menyatakan dukung klub mana. Pada akhir, dia dengan suara lantang mendukung tim yang kalah. Menurutnya, tim kalah harus didukung. Untuk apa dukung tim yang menang?

Tim kalahlah yang harus didukung agar tim ini bisa menang. Kemenangan memang boleh jadi sebuah keberuntungan. Tetapi memberi dukungan adalah hal lain yang juga perlu.

Saya juga setuju dengan ide teman saya ini. Saya mendukung tim yang kalah agar bisa menang. Semalam, saya mendukung timnas Indonesia meski kalah. Dan, seorang teman pembaca tidak bisa mengerti mengapa saya mendukung tim yang kalah. Dia memang tidak mau tahu dengan alasan saya. Dia juga tampaknya berpaku pada aturan main yang umum, dukung yang menang, abaikan yang kalah.

Saya mendukung tim yang kalah agar menang. Tampak aneh dan memang aneh untuk pembaca umumnya. Mengubah logika berpikir mendukung yang menang ke mendukung yang kalah memang sulit. Sebab, logika lama sudah tertanam kuat. Saya semula tidak memahami ide teman saya. Tetapi lama-lama saya setuju dengan ide itu. Saya mesti mendukung yang kalah supaya menang. Apakah dukungan saya itu bisa membuat tim menang?

Itu soal lain. Saya hanya mau mendukung. Soal menang atau tidak tergantung banyak pihak. Klub, pemain, wasit, dan sebagainya. Tetapi saya punya misi yang jelas. Mendukung supaya menang.

PA, 9/6/13
Gordi





Pohon Sesawi mungkin tidak terkenal di Indonesia. Atau hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja. Pohon ini memang bukan pohon yang tumbuh di Indonesia. Kalau pun tumbuh, mungkin hanya di daerah tertentu saja. Pohon ini beberapa kali disebut dalam Kitab Suci orang Kristiani (Katolik dan Protestan). Boleh jadi orang Kristiani tidak asing mendengar kata ‘Sesawi’. Namun, belum tentu orang Kristiani pernah melihat pohonnya. Sebagian pasti sudah melihatnya.

Buku POHON-POHON SESAWI karangan Romo Mangun tidak membahas perihal pohon Sesawi. Buku ini adalah sebuah novel yang menceritakan pergulatan Romo Mangun sebagai manusia-rohaniwan. Di dalamnya berisi kisah hidup sejak ia kecil. Saat menjadi tentara, menjadi pastor, dan kisah hidup lainnya. 

Novel ini berisi kumpulan naskah yang tercecer sana-sini oleh Joko Pinurbo dan Th Kushardini. Keduanya pernah bekerja dengan Rm Mangun. Dalam penyusunannya, mereka mengalami kewalahan. Sebagian naskah tidak jelas hurufnya. Mereka memoles sana-sini dengan kata-kata rekaan untuk melengkapi naskah itu. Inilah novel terakhir yang ditulis oleh Romo Mangun.

Novel ini bisa dibaca oleh siapa saja terutama penggemar sastra. Alur ceritanya menarik. Dengan membaca ini, pembaca seolah-olah mengembara ke segala arah. Sebab, gaya bahasa Romo Mangun amat khas. Banyak informasi lain yang terkait dengan penuturan ceritanya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Romo Mangun kaya akan pengetahuan di berbagai bidang.

Selamat membaca novel ini.

Judul Buku: POHON-POHON SESAWI
Penulis: Y.B. MAngunwijaya
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit: 1999
Kota Terbit: Jakarta
Jumlah halaman: 118

PA, Maret 2013
Gordi Afri
Powered by Blogger.