Halloween party ideas 2015

foto ilustrasi oleh  hornedkid
Dunia politik selalu menarik untuk diperbincangkan. Memang politik itu menarik. Bukan saja bagi pengamat politik, para politikus, pengajar politik, tapi juga bagi masyarakat biasa, tukang parkir, kaum awam politik, pemasak, dan profesi lainnya. Politik terus dibicarakan dan selalu hangat untuk diperbincangkan. Kala duduk menunggu bus kota, kadang-kadang sulit membuka perbincangan dengan sesama calon penumpang. Coba saja sesekali menyinggung soal politik bukan tidak mungkin perbincangan akan terjadi. 

Bicara soal politik berarti bicara soal banyak hal. Tidak seperti bicara tentang topik tertentu, cakupan politik amat luas. Itulah sebabnya siapa pun bisa bicara soal politik. Waktu masih kecil saya sering mendengar perbincangan tetua masyarakat tentang politik. Mereka juga rupanya bicara soal politik. Saya heran kok bisa yah mereka bicara tentang politik?

Politik bukanlah bidang asing bagi masyarakat. Media sosial seperti TV dan koran selalu menjual isu politik sebagai menu hariannya. Juga perbincangan di ruang tunggu rumah sakit, terminal bus, stasiun kereta, ruang tunggu bandara, lobi hotel, dan tempat umum lainnya.

Di negara maju atau di kota yang nyaman politik diperbincangkan juga di taman kota atau meja bar. Mereka menikmati minuman dan makanan ringan sambil bicara soal politik. Mereka sengaja bertemu di sini hanya untuk menelusuri dunia politik.

Dunia politik adalah dunia yang luas. Itulah sebabnya juga menelusuri dunia politik bukanlah hal yang mudah. Pengamat politik mengaitkan dunia politik dengan teori politik. Politikus mengaitkan politik dengan kinerja praktis. Demikian juga dengan komentar politik lainnya. Setiap orang menafsirkan dunia politik sesuai minatnya. Maka, politik bukan lagi bidang yang khusus tetapi bidang yang luas.

Saking luasnya politik menjadi bidang yang sulit ditelusuri. Bahkan kalau pun ditelusuri hanya sebagiannya saja. Politik juga selalu berubah. Hari ini begini besok menjadi begitu. Dunia politik menjadi dunia yang labil. Itulah sebabnya dunia politik kadang dengan mudahnya membongkar sistem ekonomi, sosial, dan keamanan suatu negara. Dari bidang ini bisa juga menghambat ke bidang lainnya seperti pendidikan dan olahraga.

Kala dunia pendidikan dijiwai atau dirasuki dunia politik, saat itulah dunia pendidikan menjadi hancur. Mungkin dunia pendidikan Indonesia juga dirasuki dunia politik sehingga tidak maju-maju. Pengamat luar negeri kadang melihat dunia pendidikan Indonesia sebagai dunia yang maju-mundur dan tidak pernah akan maju. Dunia pendidikan Indonesia selalu labil, mudah diubah-ubah. Oleh karena itu dunia pendidikan Indonesia tidak maju-maju. Boleh saja siswanya pintar tetapi pada akhirnya kalau mau terus maju lanjutkan ke luar negeri dan bahkan kerja di luar negeri.

Politik juga bisa membelah masyarakat-membuat dua kekuatan yang berbalikan. Dunia olahraga seperti sepak bola misalnya selalu berada di antara maju dan mundur. Bahkan dalam sejarahnya ada dua kompetisi yang berbeda.

Meski bisa membelah, politik sebenarnya bisa menyatukan. Di negara tertentu politik menjadi senjata untuk menyatukan. Dalam politik bisa saja ada perbedaan pandangan dan opini. Ini lumrah dan perlu. Namun dalam pandangan ke luar (negeri) mereka selalu menyuarakan suara bulat. Suara mereka hanya satu. Politik luar negeri mereka jelas. Tidak mendua.

Pada akhirnya, politik selalu menjadi bidang yang sulit ditelusuri sekaligus menjadi dunia yang mudah diperbincangkan.

Prm, 10/5/14
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana

foto ilustrasi dari internet
Pepatah memberi makna tersendiri dalam dunia bahasa. Bahasa yang kaya pepatah adalah bahasa yang kaya makna. Pepatah bahkan bukan saja permainan kata tetapi menyentuh dunia nyata. Bahasa memang mesti menyentuh dunia nyata.

Baru saja teringat pepatah, jauh di mata dekat di hati. Bisa ditebak ini adalah pepatah tentang cinta. Cinta antara dua insan yang berjauhan. Memang benar. Saya baru saja menyampaikan pepatah ini pada teman saya yang sedang berjauhan dengan kekasihnya. Berjauhan tempat tinggal dan bukan berjauhan lalu memutus hubungan. 

Jauh di mata dan dekat di hati bukan saja pepatah tentang cinta. Pepatah ini bisa bermakna harapan. Inilah yang juga disampaikan seorang teman saya. Dia sedang berjauhan dengan sahabatnya dan ingin sekali bertemu meski hanya sebentar. Katanya, sudah lama mereka berpisah. Saat di SD saja mereka dekat. Setelahnya masing-masing mengambil jalan sendiri. Baru bertemu lagi dunia maya.

“Semoga liburan tahun ini mempertemukan kami,” gumamnya saat ditanya apa maunya. Kata-kata ini adalah kata-kata harapan. Mereka belum bertemu tapi sudah menaruh harapan. Bisa saja mereka bertemu namun bisa juga tidak. Tapi, satu hal sudah mereka buat, rencana untuk bermtemu. Rencana di atas harapan.

Harapan memang mesti dikumandangkan lebih dulu. Bagi penyuka real madrid, harapan untuk menang boleh dan bahkan harus dilayangkan meski saat tulisan ini dibuat atletico madrid masih unggul. Demikian juga bagi penyuka klub atletico madrid, harapan untuk memang boleh dan harus diungkapkan sekarang saat posisi mereka unggul atas real madrid.

Saat ini boleh-boleh saja mengagungkan jagoan. Sah-sah bukan? Tanpa merugikan jagoan lain. Kita mengangungkan jago bukan untuk menjatuhkan jagoan lainnya tapi sekadar menomor-satukan jagoan kita. Sekali lagi, bukan meremehkan jagoan lain.

Sebentar lagi Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden. Kita sejak sekarang boleh mengagungkan jagoan kita. Bahkan harus memberi harapan pada pasangan yang kita anggap pas untuk presiden. Tapi, itu dilakukan tanpa menjelekkan pasangan lain yang bukan jagoan kita. Kita tetap menghormati baik pasangan Jokowi-Jusuf maupun Prabowo-Hatta.

Siapa pun yang memang, itulah presiden kita. Kita hanya memberi harapan saat proses menuju pemilihan. Harapan itu juga yang kita yakini saat menonton Real Madrid melawan Atletico Madrid. Sebentar lagi, kita akan tahu, siapa pemenangnya. Jadikan mereka yang menang sebagai bagian dari harapan kita. Jauh di mata dekat di hati.

Prm, 25/5/14
Gordi

*Dimuat di blog kompasiana pada 25 Mei 2014

foto ilustrasi oleh annamatic3000
Malam ini atau pagi ini di belahan sebelah duni, orang Brasil bergembira ria. Mereka menginginkan tim mereka menang. Dan memang, Brasil menang melawan Cile dengan skor 3-2. Kemenangan ini menjadi impian warga Brasil dan warga dunia pendukung Brasil. Sudah lama mereka mengimpikan ini.

Seorang teman saya dari Brasil sejak tadi sore menginginkan kemenangan ini. Dia yakin Brasil akan menang. Tadi sore pun dia sudah mengajak saya merayakan kemenangan ini dengan makan es krim. Apakah tidak salah jika makan es lebih dulu ketimbang melihat pertandingannya? Dia rupanya sudah memutuskan bahwa Brasil akan menang. Sayang, saya tidak bisa pergi. Dan, dia pun akhirnya tidak jadi pergi.

Malam hari, kami sama-sama menonton pertandingan. Babak pertama masih imbang. Lalu, kami makan. Teman saya ini rela tidak makan bersama dan menonton pertandingan. Saya juga menonton setelah selesai makan malam. Kami menyaksikan bersama menit-menit terakhir saat adu pinalti. Brasil menang.

Teman saya ini mengajak saya dan dua teman lainnya pergi makan es krim sebagai perayaan kemenangan. Wahhhh uenak. Bukan saja enak, tapi, kami juga ikut bersamanya bergembira atas kemenangan ini. Orang Brasil di luar Brasil saja bergembira seperti ini. Apalagi, mereka yang menyaksikan secara langsung pertandingan ini di Brasil. Bravo Brasil, salam sukses.

Prm, 28/06/14

Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 29 Juni 2014
Powered by Blogger.