Foto-foto dokumen pribadi |
Akhir-akhir ini
gerakan menghijaukan lingkungan gencar digemakan. Salah satunya adalah menamam
pohon. Bagi orang kota yang lahan kosongnya sedikit dianjurkan menanam bunga
entah di pot atau di taman. Bagi orang desa yang lahannya masih luas dianjurkan
menanam pohon. Kenyataannya memang banyak warga desa menanam pohon di lahan
mereka atau juga menghijaukan kembali hutan-hutan di dekat mereka. Sayangnya,
masih ada juga pihak yang merusak hijaunya hutan itu. Ada perusahaan tambang
yang merusak berhektar-hektar pohon. Ada juga perusahaan kertas yang menebang
pohon sebanyak mungkin. Ada juga perusahaan yang khusus mengambil kayu di hutan
untuk komoditas perdagangan. Tidak sedikit dari mereka yang enggan menanam
kembali pohon yang sudah diambil.
Dalam perjalanan
awal tahun ini, saya mendapati dua buah kampanye berupa ajakan untuk menanam
pohon. Kampanye itu tertera di spanduk besar di jalan tol Jagorawi. Ada dua
spanduk yang saya lihat, bunyinya demikian, AYO TANAM POHON! BANYAK POHON,
UDARA SEGAR. Satunya lagi seperti ini, MARILAH TANAM POHON UNTUK MENYELAMATKAN
LINGKUNGAN. Tidak banyak, hanya dua spanduk. Jauh berbeda dengan jumlah
kampanye tokoh partai politik. Namun, kalau dua spanduk ini ‘berbicara lantang’,
akan ada perubahan besar dalam lingkungan kita. Bayangkan kalau semua pengguna
jalan tol memerhatikan tulisan ini lalu mempraktikkannya. Saya yakin lingkungan
kita akan hijau kembali.
Bunyi iklan pertama
mengandung pesan yang cukup bagus. Banyak pohon, udara segar. Memang di tol
udara segar itu mudah didapat. Lihat saja di kiri-kanan jalan tol, tumbuh
banyak pohon yang dipelihara dengan baik dan teratur. Sayangnya tidak banyak
orang yang mau menikmati segarnya udara di sini. Lihat saja kaca mobil yang tertutup
ketika melewati jalan tol. Ada argumen, kalau kaca dibuka suasana dalam mobil
jadi tidak enak. Angin kencang yang masuk membuat penumpang bisa masuk angin.
Ini tentu saja benar dan amat logis. Dengan melaju kencang di tol, memudahkan
kita cepat sampai tujuan. Namun, kita tidak bisa menghirup udara segar di tol. Meski
demikian, keberadaan pohon-pohon itu tetap menciptakan pemandangan hijau nan
indah di sekitar jalan tol.
Bunyi iklan
kedua—menurut hemat saya—mengaitkan peran pohon dalam lingkungan. Pohon erat
kaitanya dengan keadaan lingkungan. Hampir pasti pohon memainkan peran terbesar
dalam lingkungan. Makhluk hidup lainnya sangat tergantung pada pohon. Meskipun
diakui pula bahwa relasi antar-makhluk dalam sebuah lingkungan menjamin
keseimbangan alam dalam lingkungan itu. Itulah sebabnya, ajakan menanam pohon
dikaitkan dengan situasi lingkungan kita. Apa jadinya kalau lingkungan alam
kita tidak ditumbuhio pohon lagi? Boleh jadi bukan hanya lingkungan yang rusak,
penghuni lainnya seperti manusia dan binatang akan rusak.
Dua spanduk ini
kiranya mengajak kitasemua untuk peduli pada isu lingkungan. Sekecil apa pun
sumbangan kita amat berharga bagi keseimbangan lingkungan. Mari menanam pohon.
Banyak pohon, hidup kita akan sehat.
CPR,
24/1/2011
Gordi
Afri
Post a Comment