foto iccireland.ie |
Hari Kamis, 15 November merupakan hari raya Tahun Baru Hijriyah. Masyarakat Indonesia merayakan hari tersebut sehingga semua aktivitas diliburkan. Sekolah, kantor, dan perusahaan. Yang menariknya liburan itu bukan hanya pada hari raya saja. Tetapi, 2 hari setelahnya juga dibabat jadi hari libur. Inilah wajah Indonesia.
Tentu
ini tidak ada dalam perencanaan rutin atau perencanaan tahunan. Yang tertera
dalam kalender hanya hari Kamis saja. Lalu, 2 hari berikutnya dibuat mendadak.
Mendadak
karena bisa diputuskan tanpa pikir panjang. Seolah-olah sudah direncanakan.
Kalau memang mau seperti itu mengapa dalam kalender nasional tidak dicantumkan
saja cuti panjang itu? Atau biar kelihatan bangsa ini rajin bekerja sehingga
hari Kamis saja yang libur dan hari Jumat tetap masuk kerja?
Bangsa
ini suka mempersingkat segala hal. Tetapi anehnya untuk urusan tertentu suka
bertele-tele. Bangsa ini mempersingkat massa produktif. Tentu sebagian besar
masyarakat suka libur. Dan karena kebanyakan libur pekerjaan pun tertunda.
Tertunda bukan karena tidak sesuai target. Tetapi karena targetnya terganggu.
Salah satu pengganggunya adalah kebijakan cuti bersama seperti ini.
Sehari memang boleh jadi tidak berarti tetapi jika digunakan untuk bekerja waktu sehari amat berguna. Tetapi boleh jadi bangsa ini tidak suka bekerja keras. Senangnya bepergian.
Cuti panjang menjadi salah satu kesempatan bepergian. Beberapa sahabat kesulitan mendapat tiket ke kota Yogyakarta dan Denpasar karena semuanya sudah terisi. Di kereta juga pesawat. Belum tahu tiket bis. Boleh jadi sama. Ini gara-gara cuti panjang.
Bangsa
ini mau dibawa ke mana? Ke massa cuti panjang atau ke pekerja keras? Jawaban
ada pada masyarakat. Yang jelas masyarakat juga setuju atau dipaksa untuk
setuju. Dipaksa untuk tunduk pada kebijakan pemangku jabatan yang menentukan
cuti dan tidaknya.masyarakat boleh jadi mau cuti panjang tetapi malu-malu untuk
mengakui itu secara umum. Kalau mau mengakui itu mengapa tidak dicantumkan saja
di kalender nasional?
PA,17/11/12
GA
GA
*Tulisan
ini pernah dimuat di blog kompasianakolom SOSBUD-OPINI pada 17 November 2012
Post a Comment