Pagi-pagi
sudah jadi tersangka. Pagi ini rasa terkejut itu muncul. Melihat gambar di
halaman pertama koran pagi. Ada gambar Pak Andi M. Ada juga judulnya…..TERSANGKA.
Terkejut melihat
gambar itu dan predikatnya sebagai tersangka. Tidak sempat melanjutkan membaca
beritanya. Memang pagi ini saya hanya memasukkan koran ke tempat
penyimpanannya.
Menjadi
tersangka belum tentu bersalah. Pembuktiannya mesti diproses dengan teliti.
Tetapi kalau bersalah, siap-siaplah untuk menerima ganjarannya.
Hidup
memang pilihan. Memilih A maka konsekuensinya ini. Memilih B konsekuensinya
juga ada. Lain halnya kalau mengingkari pilihan itu. Kalau mengingkar dari
pilihan berarti ada yang disembunyikan.
Menyembunyikan
sesuatu itu kurang baik. Apalagi kalau yang disembunyikan itu justru merugikan
orang lain.
Sembunyian itu suatu
saat akan terungkap. Ibarat kentut yang tercium oleh banyak orang. Susah
melacak siapa yang kentut kalau semuanya tidak mau jujur. Tetapi, mudah dicium
bau kentut dan semua orang menciumnya.
Saya pernah jadi
tersangka. Tetapi bukan terkait politik. Maklum bukan politikus. Tetapi jadi
tersangka jatuhnya tiang jemuran di asrama. Sebabnya, sederhana.
Saat itu musim hujan
dan angin kencang. Kebetulan saya sedang menjemur pakaian tiba-tiba datang
angin. Jatuhlah jemuran itu. teman-teman datang dan melihat saya ada di situ
beberapa menit kemudian. Ada yang memaklumi kalau penyebabnya adalah angin.
Tetapi ada yang ngotot sayalah biangnya. Kerugiannya besar, pakaian banyak
orang kotor dan harus dicuci lagi.
Saya jadi tersangka.
Kemudian diproses dan hasilnya saya tidak jadi pelaku. Faktor alamlah yang
menyebabkan semua ini.
Bagaimana dengan Pak
Andi M? Apakah nantinya ia akan dinyatakan bersalah? Belum tentu. Bisa ya dan
bisa tidak. Ini pekerjaan pihak terkait, polisi, KPK, jaksa, dan pihak-pihak
terkait untuk melanjutkan proses. Kalau toh Pak Andi M dinyatakan bersalah,
tidak apa-apa. Dia mestinya siap menanggung hukuman. Kalau sampai negara rugi,
alangkah baik kalau kerugian itu dibayar. Terutama yang terkait materi.
Pagi-pagi sudah jadi
tersangka. Saya sangka saya harus pamit dulu untuk beraktivitas. Selamat
beraktivitas untuk pembaca sekalian. Jadikanlah hari ini sebagai hari bahagia
kalian. Kita
semua mesti berprasangka baik kepada teman-teman di sekitar kita. Dengan itu,
kita bisa bekerja sama.
PA,
7/12/2012
GA
*Tulisan ini pernah dimuat di blog kompasianakolom POLITIK-REPORTASE pada 07 December 2012 |
Post a Comment