foto oleh Fondapol |
jangan
hentikan perkataan itu
kamu kafir kamu kafir kamu kafir
teriakanmu itu
menggema selama ini
aku pun terkejut
kamu semangat melontarkan itu
kamu kafir, katamu berulang-ulang
apa dasar kamu katakan itu padaku?
pantaskah kamu katakan itu padaku?
apakah kamu mengatakan kalimat itu kepada orang lain selain aku?
apa reaksi mereka?
kalau aku balik tuding kamu, apa reaksimu?
kata itu pedas
kata itu haram
kata itu kotor
kata itu
menyakitkan
banyak orang
ebrtikai karena lontaran kata itu
api amarah
berkobar cepat gara-gara disulut bensin kafir
kamu tidak sayang pada mereka yang jadi korban
kasihan, mereka hanya segelintir saja yang jadi biang kerok
tetapi banyak yang rugi
sekali lagi aku katakan hentikan
jangan bilang, kamu kafir lagi
betapa sakitnya kata itu
lebih baik diam-diam saja
lebih baik lihatlah dirimu di depan cermin
jangan-jangan dirimu dan bukan mereka yang kafir
kalau kamu merasa hidupmu jauh dari kesan kafir, bersyukurlah
jangan lagi menghasut atau menghina kami yang lain
kamu dan kami sudah tahu
kita bukan penilai, bukan pengukur
jadi entah kamu baik atau kami baik
entah kamu buruk atau kami buruk
entah kami jahat atau kamu jahat
entah kami
berdosa atau kami berdosa
itu urusan kami
dan kamu
tetapi jangan
lagi menuding kami dengan kata-kata cercaan yang menyakitkan
lebih baik kita
bertanya diri
itu lebih baik
daripada berujar dan menghina yang lain
lebih baik KITA/AKU yang berubah dan BUKAN MEREKA
kalau pun mereka kafir
itu bukan urusanmu untuk menilai apalagi mengolok-olok mereka
mari saling damai, bangun kesatuan
kita sama-sama manusia, makhluk pencinta kedamaian
bergandengan tangan, MENCINTAI dan bukan MENCERCCA/MENGOLOK/MENGEJEK yang
lain
salam damai…
_____________
*Sekadar ocehan yang tidak penting tetapi menarik
PA, 13/8/2012
Gordi Afri
*Dimuat juga di blog kompasiana pada 13/8/12
Post a Comment