foto oleh Iannis Japiot |
Menang. Satu kata. Kata
yang diburu banyak orang. Terutama mereka yang mengikuti perlombaan. Entah
olahraga atau permainan rekreasi lainnya. Selalu menang dan ingin meraih
kemenangan. Kata ini saja yang ada dalam kamus mereka.
Ini bukan tentang para
atlet di PON Riau. Ini tentang saya dan tim saya. Kami selalu menang dalam
beberapa pertandingan belakangan ini. Pertandingan voli dan sepak bola. Bukan
pertandingan besar. Tetapi, bagi kami, pertandingan ini amat seru dan menarik.
Bermain di lapangan
kecil. Lapangan untuk bola voli. Sewaktu-waktu dialihfungsikan jadi lapangan
sepak bola atau futsal. Digunakan sesuai kebutuhan. Kami memang tidak sedang berlomba.
Tetapi sebagai kata kunci untuk semangat, kami ingin menang dan tidak mau
kalah. Kalau pun kalah, kami tetap senang. Karena kami sudah berjuang keras
sampai mencucurkan keringat.
Inilah yang kami cari
yakni olahraga. Fisik diolah sehingga tetap bugar. Bukan dengan membelahnya
menjadi serpiihan daging. Tetapi dengan menggerakkannya sehingga semuanya dalam
kondisi baik. Tidak keropos seperti besi berkarat.
Kami hanya ingin belajar
bekerja sama, belajar berjuang, belajar mengakui kesalhan dan mau belajar dari
yang lain, belajar untuk disiplin, belajar menghargai orang lain. Demikianlah
kami membuat olahraga dengan judul besar menacari keringat.
Kami menjadi pemenang
dalam beberapa hari terakhir. Kami tak mau menjadi pemenang terus. Nanti
kami sombong. Seolah-olah mereka yang lain tidak mampu mengalahkan kami.
Seolah-olah merka tidak ada apa-apanya dengan kami. Anggota tim pun diubah.
Dan, kami pun kalah. Kami bersyukur kami tidak jadi jatuh dalam dunia
kesombongan. kami jatuh kembali dalam dunia rendah hati, penuh perjuangan, dan
mengakui kelemahan.
Tidak bagus dan nggak
seru kalau menjadi pemenang terus. Hidup mesti bervariasi, ada memang ada
kalah, ada suka ada duka.
————————————
*Obrolan dini hari
PA, 18/9/2012
Gordi Afri
*Dimuat
di blog kompasiana pada 18/9/2012
Post a Comment