foto dari flickr |
Orang yang berbohong tak bisa bebas, karena terperangkap kebohonganya..”
Begitu tulis seorang
teman facebook di statusnya pagi ini. Saya segera menyukai status ini
dengan mengklik tanda jempol. Saya setuju kebebasan adalah milik orang jujur.
Orang jujur bebas mengekspresikan argumennya karena dia merasa tidak ada yang
menuduhnya macam-macam. Orang yang berbohong tidak bisa bebas karena kata-kata
yang keluar dari mulutnya akan jadi perhatian/tuduhan banyak orang.
Lalu, bagaimana dengan bangsa Indonesia? Bangsa
ini masuk dalam daftar negara yang diperhatikan secara khusus oleh komunitas
internasional karena kasus korupsinya. Kita tidak bisa menutup mata dengan
maraknya dugaan korupsi yang dilakukan koruptor kita. Koruptor-koruptor itu
muncul dari tokoh populer politik, agamawan, akademisi yang kongkalingkong
dengan pejabat terkait, dan juga dari pos-pos lain. Ada yang sudah di seret ke
meja pengadilan, ada juga yang sedang diselidiki, ada yang sudah terbukti
korupsi ada pula yang belum. Citra Indonesia di mata internasional pun jatuh.
Ini masih satu sisi saja yakni kasus korupsi, belum kasus lainnya yang
menjatuhkan citra negeri tercinta ini.
Koruptor adalah orang yang tidak jujur, yang suka
berbohong, yang suka mencari-cari alasan. Kalau demikian, apakah mereka
memiliki kebebasan? Mereka memiliki kebebasan karena itu hak setiap manusia.
Hanya saja mereka menggunakan kebebasan itu dengan semaunya saja. Mereka menggunakan
kebebasan untuk membuat keterangan palsu atas tuduhan kepada mereka. Keterangan
bertele-tele membuat mereka masih bisa ngeluyuran ke mana-mana
sebelum di karantina di sel penjara tahanan.
Melihat banyaknya koruptor di negeri ini dan
banyaknya dugaan kasus korupsi maka bisa disimpulkan bahwa bagsa ini bangsa
yang tidak bebas. Katidakbebasan ini juga merambah ke aspek lainnya seperti
pelarangan pendirian tempat ibadat, pelarangan sekte agama tertentu, pelarangan
diskusi buku, pelarangan aktivitas pengemis di kota, pelarangan kebeasan
berekspresi, dan sebagainya. Pelarangan ini menjadi bukti dari ketidakjujuran
bangsa ini.
Menjadi harapan bersama bahwa bangsa ini bisa
keluar dari lumpur kebohongan. Kebohongan menggerogoti roh bangsa untuk maju
mengejar kesuksesan bangsa lainnya. Kalau tidak bangsa ini semakin tua usia
kemerdekaannya tetapi semakin melarat rakyatnya.
——————————————
*Ocehan di akhir pekan
CPR, 7/7/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 7/7/12
Post a Comment