foto oleh aqilfithri |
Selama liburan, kami,
para mahasiswi/a tidak bertemu secara fisik. Interaksi tetap terjalin melalui
jejaring sosial. Inilah mudahnya zaman sekarang, kami bisa bertemu di dunia
maya. Ada cerita yang terpotong-potong selama liburan. Misalnya, teman-teman
yang mengadakan kursus di bidang tertentu sesuai minatnya. Ada yang mengambil
kursus menulis, public speaking, spiritualitas, bertani, bertukang,
petugas listrik, dan sebagainya. Ini semua, kami tahu lewat dunia maya.
Hari ini, Rabu,
1/2/2012,kami bertemu secara fisik. Cerita liburan sudah dikisahkan
sebagiannya. Namun, kami tetap membahas kegiatan liburan. Diawali dengan
jabatan tangan sebagai tanda baru bertemu lalu berbincang mengenai kabar
harian.Alhamdulilah, teman-teman saya sehat semua. Tak ada yang kurang.
Yang tidak hadir hari ini adalah mereka yang mengambil mata kuliah yang berbeda
dengan kami. Meski tidak kuliah, mereka sibuk menyelesaikan skripsi di rumah.
Pekerjaan ini yang membuat kami huru-hara dalam tugas harian belakangan ini.
Kami rindu bertemu
dan lebih dari bertemu, kami rindu dengan kampus kami. Kampus adalah tempat
kami berjuang dengan susah payah mencari ilmu. Dalam kampus ini, kami bisa
berkenalan dengan para dosen yang mencintai kami. Dalam interaksi itu, kami
menjalin diskusi yang hangat tentang bidang yang kami geluti. Kami
juga berkenalan dengan pemikiran para tokoh berkaliber di dunia melalui
buku-buku di perpustakaan. Kampus memang menyediakan segalanya demi menunjang
kegatan belajar kami. Makanya, kami rindu kembali ke kampus tercinta.
CPR, 1/2/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blogkompasiana pada 2/2/12
Post a Comment