Foto dari rete.comuni.italiani.it |
Air
yang jumlahnya sedikit rupanya cukup untuk semua. Tidak perlu rebut air ala
Indonesia. Indonesia memang di beberapa wilayahnya masih kekurangan air bersih.
Di beberapa wilayah lagi ada isu air bersih yang ada sudah dibeli oleh
perusahaan air minum. Air itu lalu dikemas dalam botol. Lalu, air yang gratis
didapat dari alam itu jadi berbayar setelah ‘dibotolkan’. Keran air di tengah
kota,
Musim
panas di benua Eropa ini menjadi pelajaran penting untuk kita semua. Khususnya
yang sedang berkunjung ke Eropa. Panasnya minta ampun. Hari ini saja, Kamis
6/8/2015 diperingati sebagai hari terpanas sepanjang tahun. Suhu hari ini
memang panas. Di daerah pegunungan dengan ketinggian 400-an meter saja suhu
bisa naik 34°Celcius.
Suhu
ini tentu membuat banyak orang harus minum banyak air. Selain mencari teduhan
yang menyejukkan. Di Eropa pada umumnya saat ini, dari Juni sampai Agustus,
banyak orang membawa air dalam perjalanan. Selalu ada botol aqua di tangan, di
dalam tas, dan juga di atas sepeda kala bersepeda. Tubuh memang butuh banyak
air. Seperti kita di Indonesia tentunya seperti di Jakarta yang butuh banyak
air untuk tubuh.
Di Eropa seperti Italia dan Prancis pengalaman
musim panas ini jadi unik. Di kota-kota selalu ada keran air. Di berbagai sudut
kota selalu ada keran air yang selalu mengeluarkan air dengan volume kecil.
Kerannya memang kecil tetapi cukup untuk semua.
di
kota Bologna, tempat saya menginap selama bulan Juli yang lalu, misalnya di
berbagai sudut kota ada keran air. Saya datang ke kota ini pada musim dingin
tahun 2014 yang lalu. Di pusat kota belum ada keran air. Saya heran ketika pada
Juli lalu ada keran air. Keran itu rupanya disediakan hanya pada musim panas
saat banyak orang butuh banyak air. Keran itu tentu saja tinggal dipasang.
Airnya sudah ada sejak kota itu dibangun. Jangan heran jika saat musim panas,
keran itu tinggal dihubungkan dengan sumber air yang sudah ada di bawah jalan
atau halaman kota. Hampir semua kota-kota di Italia sudah menerapkan sistem
ini. Di Parma dan Milan atau Roma juga sudah seperti ini.
Sekali
lagi keran itu kecil etapi cukup untuk semua. Kok bisa? Ya di sini semua orang
belajar untuk antri. Saya masuk dalam antrian itu pada Juli lalu. Tidak ada
yang rebut. Malah setiap orang berebut mendahulukan orang lain. Saya kaget.
Padahal di Indonesia rebut hadiah lebaran saja bisa jatuh korban. Saya salut
dengan amsayarakat di sini.
Dengan
ini tidak perlu lagi beli banyak air di toko. Cukup bawa botol dari rumah
beserta airnya. Kalau habis tinggal diisi di keran yang ada di seluruh kota.
Airnya bersih. Jangan takut meminumnya. Saya sudah berkali-kali meminumnya
terutama di musim panas. Segar dan enak. Untuk memperolehnya juga mudah. Tidak
perlu rebut.
Betapa air memang mesti gratis dan untuk semua
masyarakat. Di bagian Utara Italia, seperti kota Napoli dan beberapa kota di
sekitarnya, pemerintah daerah sudah berhasil menggratiskan air untuk
masyarakat. Beberapa perusahaan air minum Italia yang beroperasi di daerah itu
diwajibkan untuk menyediakan air gratis bagi rakyat. Bukan saja untuk air minum
tetapi juga untuk kebutuhan lain. Di Italia memang tidak dibedakan air minum
dan air untuk kebutuhan lain. Semuanya berkualitas sama. Jangan heran jika kita
bisa minum langsung air yang ada di kamar mandi.
Indonesia
yang wilayah airnya lebih besar dari daratan mestinya bisa membuat seperti ini.
Yakin juga bahwa Indonesia suatu saat akan menikmatinya. Pelan-pelan tetapi
pasti. Asal mulai saat ini.
Bologna,
22/7/2015
Gordi
Post a Comment