ilustrasi, di sini |
Baru saja kami mengurus surat-surat kendaraan
untuk motor dan mobil. Kami tiba di kantor Samsat Kabupaten Sleman, Jl Bhayangkara
pukul 9.30. (Saya lupa nomor jalannya)
Kami memarkir sepeda motor. Kemudian menuju tempat
fotokopi yang terletak di samping tempat parkir. Setelah fotokopi STNK kami ke
kantor.
Di dalam sudah banyak pengunjung. Semuanya
mengurus perpanjangan STNK 5 tahunan, 1 tahunan, STNK hilang, peprindahan
alamat, dan sebagainya. Saya dan sahabat saya mengurus perpanjangan STNK 1
tahunan. Jadi, hanya STNK yang diperpanjang, tanpa perpanjangan 5 tahunan untuk
ganti plat.
Saya menunggu di ruang tunggu. Duduk di kursi
paling pojok. Sahabat saya memasukkan berkas dari loket pertama. Kemudian dia
mengurus semuanya mengikuti prosedur yang ada. Saya menunggu sambil membaca
buku. Membunuh rasa bosan.
Banyak orang yang menunggu. Ada yang menunggu
panggilan dari beberapa loket. Pengeras suara terus menerus bersuara. Sumbernya
dari beberapa loket. Bergantian.
Selang 15 menit kemudian, sahabat saya datang.
Menyerahkan buku kepemilikan kendaraan pada saya. Lalu dia pergi lagi. Saya
duduk lagi sambil memerhatikan lalu lalangnya pengunjung.
Saya juga sempat ngobrol dengan sesama pengunjung
di sebelah kiri saya. Ada seorang ibu dengan anak kecilnya. Anak ini melihat
saya dengan tatapan serius. Saya balik tersenyum padanya. Dia seorang cowok
yang ganteng. Lalu dia berbalik bersembunyi di pangkuan ibunya. Saya dan ibu
itu berbincang-bincang sebentar. Kemudian, ibu itu menuju loket di mana nomor
antriannya dipanggil.
Sahabat saya datang lagi. Dia bilang, kita
menunggu panggilan untuk pengambilan. Dia menenteng nomor antrian. Kami duduk
sambil memerhatikan banyaknya orang yang mengurus surat-surat di sini. Nomor
antrian yang kami tunggu berkisar sampai 201-2010. Kami memegang nomor 244 dan
245. Berarti kami menunggu 3 kelompok lagi.
Sementara nomor antrian di loket pertama, loket
memasukkan berkas, sudah sampai angka 281-290. Woao sudah banyak. Sahabat saya
berujar, kiranya sehari bisa dapat angka 500. Banyak.
Jarum jam menunjukkan pukul 10.20. nomor antrian
kami dipanggil. Sahabat saya menuju loket pengambilan STNK. Kemudian, kami
keluar dari ruang tunggu. Menuju tempat parkir. Saya mengambil sepeda motor dan
kembali ke rumah.
Mengurus STNK tidak perlu lama-lama. Satu jam
saja. Dalam waktu 1 jam sudah beres. Meski melewati beberapa loket.
Kelihatannya panjang. Dari segi antriannya. Tetapi ternyata tidak lama. Satu
jam menjadi kesempatan berharga.
Demikian ceritaku siang ini.
Selamat siang dan salam semangat awal pekan untuk
sahabat semua.
PA, 25/2/13
Gordi
Post a Comment