Halloween party ideas 2015

foto oleh Purnomo Shiddiq
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada awal tahun 2012 menuai protes masyarakat. Di kompasiana ini ada banyak tulisan yang membahas isu-isu seputar kenaikan BBM.

Beberapa berita hari ini di kompas.com juga menayangkan isu-isu seputar BBM. Mahasiswa di Solo dengan tegas menolak kenaikan BBM ini. Aksi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Solo ini menarik karena sekaligus mempromosikan penghematan BBM. Mereka mendorong sepeda motor sejauh satu kilometer menuju gedung DPRD Kota Solo. Aksi ini boleh dibilang langka. Biasanya orang berunjuk rasa dengan pawai kendaraan yang tentu juga memboroskan BBM.

Aksi mahasiswa ini pun bisa ditafsirkan macam-macam. Sebab, sehari-harinya mereka juga menggunakan sepeda motor, meskipun sebagian mungkin menggunakan sepeda. Apakah ini (mendorong sepeda motor) hanya aksi sesaat untuk menarik simpati rakyat? Tetapi kiranya aksi ini punya tujuan jelas, mengajak masyarakat melakukan protes atas rencana kenaikan BBM yang diajukan pemerintah. Tampaknya tidak masuk akal jika aksi mendorong sepeda motor ini ditujukan untuk mengajak masyarakat melakukan hal serupa. Sebab, motor mesti berjalan dengan bahan bakar. Beda dengan sepeda yang tanpa bahan bakar.

Di Semarang ceritanya lain lagi. Sekitar 100 elemen dan komponen masyarakat di kota ini mengadakan pertemuan di Markas Polrestabes Semarang. Dari pertemuan ini dihasilkan beberapa himbauan yakni mengajak masyarakat untuk tetap hidup damai, tanpa ricuh menanggapi rencana kenaikan BBM ini. Mereka melihat penjual dan pembeli (BBM) sebagai saudara sehingga tidak perlu ribut. Mereka juga mengajak siapa saja yang melakukan aksi untuk beraksi secara damai, menjaga suasana kondusif di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini.

Banjarmasin sudah lebih jauh lagi. Di sana sudah terasa antrian besar-besaran. SPBU yang biasanya tidak menjadi tempoat antrian kini malah mulai antri. Harga BBM (khususnya bensin) pun sudah dipatok oleh pengecer. Harga bensin Rp 6.000 per botol dengan ukuran sekitar 1 liter, biasanya harga di pengecer hanya Rp 5.500 per botol. Demikian diwartakan kompas.com hari ini.

Tiga situasi ini menandai keresahan masyarakat terhadap rencana pemerintah ini. Bagi saya yang orang awam terhadap masalah BBM, rencana ini tampaknya memiliki agenda tersembunyi. Kondisi global memang emmpengaruhi harga BBM kita. Namun, bukankah Indonesia termasuk negara yang kaya BBM? Ke manakah orang elit negeri ini yang bisa mengelola kekayaan alam ini dengan bijaksana?

Rencana pemerintah ini juga cenderung dinilai aneh. Pemerintah berencana menaikan BBM lalu memberi subsidi BLT. Mengapa dana BLT ini tidak digunakan untuk menstabilkan harga BBM? Apakah pemerintah mau populer di mata masyarakat dengan kebijakan BLT ini? Padahal semua orang juga tahu pemberian benatuan semacam ini tidak mendewasakan (mandiri) rakyat. Beberapa hari yang lalu, seorang tokoh publik menilai kebijakan BLT seperti ini bagai perumpamaan memberi ikan kepada pemancing dan bukan memberi kail. Jadi, pemerintah kita mau memanjakan rakyatnya?? Kalau begitu kapan rakyat mandiri dan Indonesia bangkit dari kemiskinan ini??


CPR, 13/2/2012
Gordi Afri

foto oleh Cyprus University of Technology Library
Setiap karyawan kantor diharapkan untuk disiplin bekerja. Mulai tepat waktu dan selesai tepat waktu. Hal ini berlaku di kantor mana saja. Di kampus, dosen diharapkan datang ke kelas tepat waktu. Demikian juga dengan mahasiswanya.

Beruntung sekali saya sering bertemu orang yang disiplin seperti ini. Tiap kali dipanggil selalu menepati janjinya. Soal waktu (jam) memang tidak selalu tepat. Kondisi lalu lintas Jakarta tidak memungkinkan hal itu. Tetapi soal harinya, dia selalu tepat.

Mula-mula saya menyiapkan strategi jitu. Menghubunginya pada malam hari atau pagi-pagi buta. Tujuannya jelas, dia sudah siap dengan peralatannya. Dia mencatat jadwal itu dalam agendanya. Seperti seorang mahasiswa yang mempunyai jadwal yang jelas. Dia perlu persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Minimal dia menyiapkan satu mata kuliah pada malam harinya.

Dia adalah sosok yang membantu kami setiap bulan. Dia mengecek mesin fotokopi kami setiap bulan. Kadang-kadang ada kerusakan besar. Biasanya saya memberitahu jenis kerusakan dengan harapan dia akan tahu alat-alat mana saja yang mesti disiapkan untuk memperbaikinya. Kadang-kadang dia harus datang dua kali dalam sehari gara-gara ketidakcocokan alat.

Tetapi, dia selalu semangat untuk datang. Suatu kali, dia terkena hujan ketika pulangnya. Dia merapikan tasnya, membungkusnya, lalu mengenakan pakaian hujannya. Sepatunya diganti dengan sepatu anti hujan. Lalu, barang berharga seperti dokumen kantor dan kendaraan serta kartu identitas diselipkan di jok motor.

Saya terkesan dengan sikapnya. Selalu semangat dan mau berbagi. Tiap kali datang dia memberi tips kecil. Kalau mesin macet dia menunjukkan cara mengatasinya. Ini tentu saja untuk kerusakan kecil yang biasanya tidak memerlukan teknisi. Pelan-pelan dia memberitahukan juga beberapa tombol lain yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah.
Belum pernah dia menolak untuk datang kalau dipanggil. Entah ada kerusakan besar atau kecil, dia selalu datang. Bahkan tidak ada kerusakan pun dia datang. Prinsipnya, dia mengunjungi pelanggan minimal sekali sebulan. Jadi, lama-lama karena sering bertemu, kami saling kenal. Perkenalan antar-pribadi menurut ahli psikologi membuat orang saling terbuka.

Pendapat ini ada benarnya juga. Saya sering bertanya tentang keluarganya. Kadang-kadang dia yang bertanya duluan. Mulai dari perkenalan hal kecil seperti identitas, asal, kuliah, berapa lama di Jakarta, dan sebagainya. Saya pun tergoda untuk mengenalnya, tempat tinggal, berepa lama bekerja, bagaimana dengan pekerjaan hari ini, dari sini akan kemana lagi.

Ya, senmuanya berawal dari ketepatan dalam bekerja. Tepat waktu memang dituntut untuk siapa saja dan di mana saja. Kemacetan lalu lintas tidak menyurutkan orang untuk berjuang menepati janjinya. Bravo….Mas…terima kasih atas jasamu.***

Salam

Gordi Afri,
CPR, 14/3/2012.

fotoo leh kecek
Mengapa muncul ide menulis tentang poligami? Ya karena istilah poligami itu masih menyimpan tanda tanya besar. Namun, seolah-olah kita menerimanya begitu saja selama ini. Makanya, ada ide untuk menelusurinya.

Poligami memang bukan kata yang baru bagi kita. Kata ini kerapkali digunakan entah untuk mengungkapkan fakta, menyampaikan guyonan, mengungkapkan tuduhan, dan sebagainya. Ini sah-sah saja sejauh sesuai konteksnya. Dan, tak seorang pun melarang siapa saja menggunakan kata ini.

Saya tidak mau mempersoalkan bagaimana kita menggunakannya. Yang dipersoalkan adalah arti kata ini mengundang tanda tanya besar. Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa terbitan tahun 2008 mendefinisikan kata poligami demikian.Poligami (hal perkawinan seorang laki-laki dengan perempuan lebih dari seorang). Poligami dikategorikan sebagai kata benda atau n. Kata ini bukan termasuk salah satu kata yang terdaftar tetapi hanya sebagai kata turunan atau kata lain dari pemaduan. Pemaduan diturunkan dari kata dasar madu.

Kata poligami dalam penegrtian di atas tidak adil. Yang disoroti hanya lelaki. Saya tidak sedang membela lelaki. Kebetulan saya lelaki tetapi tidak ada hubungan dengan maksud tulisan ini. Apakah hanya lelaki yang mempunyai hubungan dengan banyak perempuan? Kasarnya apakah lelaki saja yang kawin dengan banyak wanita? Apakah wanita tidak mempunyai suami lebih dari satu?

Boleh jadi kata poligami saja yang muncul karena kita di Indonesia-secara umum-menganut budaya patriarkat. Ini hanya kemungkinan yang muncul dalam benak saja. Saya tentunya tidak berandai-andai jika ini benar. Tetapi saya juga tidak mau menjadikan alasan ini sebagai dasar munculnya istilah ini. Yang jelas hanya penyusun kamus saja yang tahu. Atau bahkan mungkin penyusun belum memikirkan bentukan kata ini secara lebih luas.

Kata poli, kita sudah tahu, berarti banyak. Kata banyak mengandung pertanyaan lebih lanut, banyak apa? Banyak lelaki saja? Banyak wanita saja? Tentunya kalau mau adil banyak wanita dan lelaki. Faktanya memang ada satu lelaki yang menikah (atau mempunyai) dengan banyak wanita sekaligus. Dan, boleh jadi ada wanita yang menikah (atau mempunyai) dengan banyak lelaki sekaligus.

Oleh karena itu, alangkah baik kalau dua kata lanjutannya disertakan. Itulah sebabnya saya menyertakan dua kata lanjutan pada judul tulisan di atas yakni poliandri dan poligini. Tak perlu penjelasan banyak untuk dua kata ini. Asal tahu saja permasalahannya tadi. Poliandri itu untuk wanita yang mempunyai atau menikah dengan beberapa lelaki sekaligus. Dan, poligini untuk lelaki yang mempunyai atau menikah dengan beberapa wanita sekaligus.

Nah, kalau begitu untuk apa ada istilah poligami? Rasanya boros kalau ada tiga kata, toh yang efektif dua saja. Atau poligini atau poliandri. Dua kata ini sudah cukup untuk menjelaskan dua masalah tadi. Istilah poligami tampaknya menyangkut hubungan yang lebih dari satu (poli). Jadi, poligami mencakup hubungan antara satu wanita dan banyak lelaki atau hubungan antara satu lelaki dan banyak wanita. Maaf, sengaja memakai kata satu dan bukan seorang, untuk membedakan dengan banyak.

Demikian saja ocehan yang terlintas pagi ini. Selamat beraktivitas untuk semuanya. Salam kompasiana.

CPR, 19/3/2012
Gordi Afri

Powered by Blogger.