Halloween party ideas 2015


Semalam saya berbagi cerita dengan keponakan saya. Banyak kisah yang kami bagikan. Tentu dengan topik tertentu yakni pergulatan hidup. Menarik bahwa kami asyik menceritakannya.

Kami bercerita bukan karena sengaja. Tetapi didahului dengan pengalaman yang hampir sama.

Berawal dari dunia mimpi. Meski mimpi seringkali dikaitkan dengan bunga tidur, mimpi juga ternyata mempunyai pesan tertentu.

Mimpi itulah yang kami perhatikan selama ini sehingga kami sampai pada kesempatan untuk berbagi cerita. Kami bukan penafsir mimpi.

Setelah semuanya diceritakan kami sama-sama merasa bingung. Tidak tahu lagi ke mana arah pembicaraan kami.

Topiknya menyangkut dunia abstrak. Dunia yang tidak bisa dijangkau lagi dengan otak. Keponakan saya bilang, Om ini menyangkut iman dan percaya saja.

Saya kaget keponakan saya bisa mengatakan seperti itu. Tetapi saya menangkap maksudnya. Ini pembahasan menyangkut kepercayaan diri kita. Orang beriman mengatakan di situlah iman. Sedangkan orang ateis-rasional mengatakan itu dunia mistis dan sama sekali tidak ada Tuhan di sana. Dan saya percaya di situlah ada iman.

Saya tidak melanjutkan penjelasan. Kami sama-sama diam. Lalu saya simpulkan bahwa, jalan akhir adalah berserah pada Tuhan. Kalau segala daya tidak mampu lagi menyelesaikannya, segala usaha tak bisa lagi memecah persoalan, maka jalan satu-satunya yang terkahir adalah berserah pada Tuhan. Tuhan mau apa dariku?

  
Tuhan
Engkau tahu
Apa yang aku alami

Engkau juga tahu penyebabnya
Engkau juga tahu solusinya
Engkau juga tahu seberapa jauh kekuatan saya

Aku tahu
Tuhan punya rencana atas diriku
Aku pasrah pada kehendak-Mu

Apa maumu Tuhan
Aku menuruti
Aku berusaha tuk mengerti
Tapi tak kunjung mengerti

Ambil hatiku
Pasanglah hati-Mu dalam hatiku
Biarlah hatiku dan hati-Mu menyatu

PA, 19/2/13



Ada slogan baku, hari Senin adalah hari yang menyebalkan. Hari huru hara. Itu berangkat dari kenyataan. Tetapi kenyataan itu sebenarnya bisa diubah. Bagaimana mengubahnya?

Inilah pengalaman saya pagi ini. Saya mulai dari pengalaman kemudian kesimpulan. Sekadar berbagi cerita motivasi. Meski, saya ini bukan motivator.

Tadi pagi, saya bertemu seorang dosen. Dia tiba pagi di tempatnya mengajar. Kebetulan saya bertemu dia di tempat parkir. Dia sedang memarkir sepeda motornya ketika saya melintas di daerah itu.

“Selamat pagi pak,” sapa saya.

“Pagi,........”, jawabnya.

“Apa kabar?”

Kabar baik. Saya sehat, meski kurus.”

“Orang gemuk kadang-kadang banyak penyakitnya,” lanjut saya.

Tertawa............”

Saya terkesan dengan jawaban dosen ini. Saya kurus tetapi sehat. Banyak orang yang mengimpikan tubuh yang gemuk tetapi tidak tercapai. Banyak pula yang mengimpikan tubuh yang ramping tetapi tidak tercapai. Banyak orang mengimpikan tubuh yang sehat tetapi tidak tercapai.

Peluang ini dimanfaatkan oleh lembaga tertentu, pusat kebugaran, konsultasi diet, dan pusat perawatan tubuh lainnya. Seolah-olah kalau saya kurus saya ini tidak ada apa-apanya. Saya mesti gemuk.

Padahal orang kurus belum tentu sakit. Ada kalanya orang kurus adalah orang yang paling sehat. Sering olahraga. Jauh dari penyakit dan stres.

Di awal pekan ini saya mengajak pembaca untuk mengenali potensi dalam diri. Yang kurus jangan merasa minder karena kekurusannya. Saya juga kurus tetapi saya sehat. Bisa lari, olahraga sepak bola, futsal, voli, bulu tangkis, dan sebagainya. Inilah potensi saya yang membanggakan.

Yakinlah bahwa potensi ini membuat kita semangat untuk bekerja selama seminggu ke depan. Dari Senin sampai Jumat atau Sabtu nanti. Kelak, akhir pekan, kita beristirahat, menimba smeangat baru lagi.

Semangat ini bisa diterjemahkan dalam kata-kata lain. Saya lemah tetapi bisa bekerja selama sepekan. Dengan smeangat ini kiranya kita bisa bangun dan memulai pekerjaan harian dalam suasana semangat baru.

Semoga bermanfaat. Selama awal pekan.

PA, 18/2/13
Gordi
Powered by Blogger.