Halloween party ideas 2015


Malam ini amat beruntung. Saya dan sahabat saya mengikuti pertemuan di wilayah.

Wilayah adalah unit kecil dari paroki. Paroki merupakan istilah untuk tempat berkumpulnya sekelompok umat Katolik. Gereja Katolik itu pusatnya di Roma. Ini namanya tingkat kepausan. Paus adalah pemimpin tertinggi dalam gereja Katolik.

Dari kepausan, ada tingkatan berikutnya yakni Keuskupan. Dikepalai seorang uskup. Dari Keuskupan ke Paroki. Dikepalai oleh Pastor Paroki. Dari paroki ke wilayah/stasi. Dari wilayah ke lingkungan. Dari lingkungan ke keluarga-keluarga sebagai unit terkecil.

Malam ini umat satu wilayah dari beberapa lingkungan berkumpul di kapel Wilayah Gejayan, Minomartani, Condongcatur, Yogyakarta.

Kami membahas buku Kompendium (ringkasan) Katekismus Gereja Katolik. Umat yang datang sekitar 50-an orang. Lumayan. Sebab, malam ini hujan.

Malam ini kami membahas bagian pengantar, latar belakang, dan daftar isi. Ini bagian kulit dari buku itu. Isinya akan dibahas pada pertemuan bulanan berikutnya.

Tuhan terima kasih atas anugerah_mu
Engkau mengizinkan kami bertemu
Engkau menggerakkan hati umat tuk berkumpul
Tambahkanlah iman kami
Agar kami semakin mengenal-Mu
Melalui pendalaman iman
Kitab Suci
Dan ajaran gereja.
Amin.

PA, 20/2/13
Gordi

AKU KANGEN BERTEMU KAMU

FOTO: internet

Kamu makin sibuk
Tak ada waktu untuk bertemu
Selalu ada alasan untuk mengatakan tidak bisa
Aku sudah merencanakan tuk bertemu

Sayang kapan kita bertemu?
Pertanyaan itu selalu kuulang
Tetapi kamu selalu menolak
Kadang-kadang kamu bilang bosan

Bosan dengan apa?
Tak ada jawaban
Hanya diam seribu bahasa
Membisu.......

Bosan denganku?
Bilang jujur yahhhh
Aku mau kamu jujur
Terus terang saja

Bosan dengan pertanyaanku?
Aku mengulangnya untuk kamu
Karena kamu belum jawab
Aku membutuhkan jawaban

Aku kangen denganmu
Kangen tuk bercerita
Tuk bermesraan
Tuk berduaan

Tapi......
Aku hanya berhenti pada pertanyaan
Harapanku telah sirna
Tahukah kamu????

Aku menderita
Karena berharap
Aku menunggu
Tak kunjung datang

Cintaku pupus
Tak ada lagi yang bisa diharapkan
Cinta itu menyakitkan
Aku tak mencintaimu lagi

Jika suatu saat kamu kembali
Aku akan mempertimbangkannya
Entah cinta itu nanti tumbuh lagi
Atau malah berubah jadi benci

PA, 18/2/13

Gordi


Semalam saya berbagi cerita dengan keponakan saya. Banyak kisah yang kami bagikan. Tentu dengan topik tertentu yakni pergulatan hidup. Menarik bahwa kami asyik menceritakannya.

Kami bercerita bukan karena sengaja. Tetapi didahului dengan pengalaman yang hampir sama.

Berawal dari dunia mimpi. Meski mimpi seringkali dikaitkan dengan bunga tidur, mimpi juga ternyata mempunyai pesan tertentu.

Mimpi itulah yang kami perhatikan selama ini sehingga kami sampai pada kesempatan untuk berbagi cerita. Kami bukan penafsir mimpi.

Setelah semuanya diceritakan kami sama-sama merasa bingung. Tidak tahu lagi ke mana arah pembicaraan kami.

Topiknya menyangkut dunia abstrak. Dunia yang tidak bisa dijangkau lagi dengan otak. Keponakan saya bilang, Om ini menyangkut iman dan percaya saja.

Saya kaget keponakan saya bisa mengatakan seperti itu. Tetapi saya menangkap maksudnya. Ini pembahasan menyangkut kepercayaan diri kita. Orang beriman mengatakan di situlah iman. Sedangkan orang ateis-rasional mengatakan itu dunia mistis dan sama sekali tidak ada Tuhan di sana. Dan saya percaya di situlah ada iman.

Saya tidak melanjutkan penjelasan. Kami sama-sama diam. Lalu saya simpulkan bahwa, jalan akhir adalah berserah pada Tuhan. Kalau segala daya tidak mampu lagi menyelesaikannya, segala usaha tak bisa lagi memecah persoalan, maka jalan satu-satunya yang terkahir adalah berserah pada Tuhan. Tuhan mau apa dariku?

  
Tuhan
Engkau tahu
Apa yang aku alami

Engkau juga tahu penyebabnya
Engkau juga tahu solusinya
Engkau juga tahu seberapa jauh kekuatan saya

Aku tahu
Tuhan punya rencana atas diriku
Aku pasrah pada kehendak-Mu

Apa maumu Tuhan
Aku menuruti
Aku berusaha tuk mengerti
Tapi tak kunjung mengerti

Ambil hatiku
Pasanglah hati-Mu dalam hatiku
Biarlah hatiku dan hati-Mu menyatu

PA, 19/2/13



Ada slogan baku, hari Senin adalah hari yang menyebalkan. Hari huru hara. Itu berangkat dari kenyataan. Tetapi kenyataan itu sebenarnya bisa diubah. Bagaimana mengubahnya?

Inilah pengalaman saya pagi ini. Saya mulai dari pengalaman kemudian kesimpulan. Sekadar berbagi cerita motivasi. Meski, saya ini bukan motivator.

Tadi pagi, saya bertemu seorang dosen. Dia tiba pagi di tempatnya mengajar. Kebetulan saya bertemu dia di tempat parkir. Dia sedang memarkir sepeda motornya ketika saya melintas di daerah itu.

“Selamat pagi pak,” sapa saya.

“Pagi,........”, jawabnya.

“Apa kabar?”

Kabar baik. Saya sehat, meski kurus.”

“Orang gemuk kadang-kadang banyak penyakitnya,” lanjut saya.

Tertawa............”

Saya terkesan dengan jawaban dosen ini. Saya kurus tetapi sehat. Banyak orang yang mengimpikan tubuh yang gemuk tetapi tidak tercapai. Banyak pula yang mengimpikan tubuh yang ramping tetapi tidak tercapai. Banyak orang mengimpikan tubuh yang sehat tetapi tidak tercapai.

Peluang ini dimanfaatkan oleh lembaga tertentu, pusat kebugaran, konsultasi diet, dan pusat perawatan tubuh lainnya. Seolah-olah kalau saya kurus saya ini tidak ada apa-apanya. Saya mesti gemuk.

Padahal orang kurus belum tentu sakit. Ada kalanya orang kurus adalah orang yang paling sehat. Sering olahraga. Jauh dari penyakit dan stres.

Di awal pekan ini saya mengajak pembaca untuk mengenali potensi dalam diri. Yang kurus jangan merasa minder karena kekurusannya. Saya juga kurus tetapi saya sehat. Bisa lari, olahraga sepak bola, futsal, voli, bulu tangkis, dan sebagainya. Inilah potensi saya yang membanggakan.

Yakinlah bahwa potensi ini membuat kita semangat untuk bekerja selama seminggu ke depan. Dari Senin sampai Jumat atau Sabtu nanti. Kelak, akhir pekan, kita beristirahat, menimba smeangat baru lagi.

Semangat ini bisa diterjemahkan dalam kata-kata lain. Saya lemah tetapi bisa bekerja selama sepekan. Dengan smeangat ini kiranya kita bisa bangun dan memulai pekerjaan harian dalam suasana semangat baru.

Semoga bermanfaat. Selama awal pekan.

PA, 18/2/13
Gordi



Sisi lemah manusia. Tema yang sulit bagi saya. Saya tak tahu sisi lemah manusia di mana. Memang setiap orang berbeda sisi lemahnya.

Kalau saya bicara tentang sisi lemah, ingatlah bahwa saya tidak menunjukkan di mana sisi lemah itu. Saya hanya berbagi apa yang saya dengar hari ini.

Ini isi khotbah seorang pastor di gereja Katolik Santo Yohanes Rasul, Pringwulung, Yogyakarta hari ini. Dia menyinggung soal sisi lemah manusia.
Dia mengatakan setiap manusia mempunyai sisi lemah. Tak ada yang sama. Yang tahu sisi itu adalah yang bersangkutan.

Kalau pun ada juga yang ditemukan dari luar, itu hanya sebagian saja. Sebagian besar diketahui oleh yang bersangkutan.

Nah, sisi lemah itulah yang dimanfaatkan oleh penggoda. “Godaan itu menyerang tepat di sisi lemah manusia,” demikian pastor itu menjelaskan.

“Kalau setiap orang sadar akan sisi lemahnya, maka dia sudah siap menghadapi godaan. Dan pasti ia tidak goyah, “lanjutnya.

Wah benar juga yahh. Masalahnya adalah sulit mengetahui sisi lemah itu. Makanya banyak yang tergoda. Untuk korupsi, selingkuh, rakus, mencuri, melanggar, dan sebagainya.

Semoga kita tahu dan sadar akan sisi lemah kita masing-masing. Selamat mencoba.

PA, 17/2/13
Gordi
Powered by Blogger.