Halloween party ideas 2015

foto oleh Juarez A Motyczka 
Pesan Natal bersama PGI dan KWI tahun ini mengangkat tema KASIH. Tema yang tidak asing. Semua orang tahu artinya KASIH tetapi tidak semua orang tahu berbuat KASIH. Mungkin mereka TAHU tetapi mereka TIDAK MAU.

Lalu untuk apa PGI dan KWI mengangkat tema ini? Di sini ada harapan bahwa KASIH mesti diwujudnyatakan. KASIH bukan istilah belaka tetapi tampak dalam kehidupan harian.

Sekelompok pemuda menjadi juru parkir di sekitar halaman gereja. Mereka tidak ikut misa. Mereka hanya bertugas mengatur kendaraan sehingga lalu lintas tetap lancar. Mereka memang tidak perlu ikut misa sebab mereka bukan orang Katolik atau Kristiani. Mereka adalah pemuda Muslim yang berada di sekitar gereja.

Ini contoh nyata perbuatan KASIH. Tentu boleh ditafsirkan mereka menjadi juru parkir supaya dapat uang parkir. Lumayan buat uang saku. Motif ekonomi.

Tetapi jangan hanya berpikir sampai di situ. Mereka tentunya mau melayani dengan senang hati. Ada motivasi lain selain ekonomi. Mereka merasa bisa untuk mengatur lalu lintas. Tak ada salahnya mereka membantu petugas gereja. Toh ini juga demi kelancaran lalu lintas di sekitar tempat tinggal mereka. Ini motif sosial.

Dengan menjadi tukang parkir mereka tentunya berdialog dengan umat yang datang. Maka ada dialog antar-manusia, dialog antar-umat beragama.

Dari ketiga motif si atas ada tali pengikat yakni KASIH. Kasih bukanlah istilah abstrak. KASIH bisa diwujudnyatakan.

Semoga NATal tahun ini menginspirasi banyak orang untuk bertindak KASIH. Umat Kristiani diharapkan mampu menjadi penyalur KASIH. Kalau pun situasi masyarakat tidak memungkinkan untuk bertindak KASIH, umat sebaiknya tetap mencari celah untuk mewujudnyatakan KASIH itu.

Untuk itulah pesan bersama PGI dan KWI digemakan. Tak usah pesimistis sebab KASIH bisa diwujudnyatakan.

Yesus lahir dan hadir bersama manusia di dunia utuk mewartakan KASIH. Pesan ini yang diteruskan pada kita sekarang ini.

Maka, jangan berkecil hari untuk bertindak KASIH. Berbicara lebih gampang daripada bertindak. Tetapi bertindak tanpa berbicara juga kurang bagus. Mari berbicara dengan orang sekitar. Bicaralah tentang KASIH tanpa memandang “baju” sosialnya, agamanya, statusnya, ekonominya, dan sebagainya.

KASIH menyangkut manusia dan bukan agama. Kalau pun agama mengangkat itu, itu demi manusia.

Selamat Natal……bagi umat Kristiani di mana saja berada.

PA, 25/12/12
Gordi


*Dimuat di blog kompasiana pada 25/12/12

foto oleh Bambang Subaktyo
Lalu lintas kota Yogyakarta mulai padat. Ini terlihat pada antrian di beberapa perempatan.

Hari-hari ini memang banyak mobil pariwisata masuk kota Yogyakarta. Ini awal dari hari-hari wisata liburan Natal dan Tahun Baru.

Beberapa ruas jalan di sekitar perempatan Monjali dan Kentungan padat. Biasanya banyak mobil pariwisata menuju tempat wisata arah Kaliurang. Jangan heran jika jalan Kaliurang jadi padat.

Demikian juga dengan tempat wisata lain di sekitar kota Yogyakarta. Memang banyak orang luar kota masuk. Jangan heran tiket kereta api dan pesawat ke Yogya dan Jawa Tengah sudah penuh sampai akhir tahun.

Semoga petugas lalu lintas dan keamanan tetap menjaga suasana kondusif di kota budaya dan pelajar ini. Juga kota pariwisata.

Ternyata Jogja masih jadi daya tarik liburan akhir tahun. Selamat datang untuk pendatang dari luar kota. Atau warga Yogya yang tinggal di luar kota. Mari bersatu dalam keragaman.

PA, 23/12/12
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 12/12/14

The love of God

PPhoto, Gordi
I want to write again this article. I leave it for some Sundays. But, today (Sunday, 30 August), I have a spirit to start again. Last Sunday I have written and, now, I want to continue. I think this topic must go on. If not, it is something that be left. 

I and my friend from Indonesia were going to the Saint Christina Church. There, I give a lecturer from the children. We talked about the love of God. In the first reading today, we listened to Jesus speak to his disciples that he must go to the Jerusalem to suffer, died, and rise again. I rewrite the phrase from the Gospel, “….he must go to Jerusalem and suffer greatly from the elders, the chief priests, and the scribes, and be killed and on the third day be raised.” 

In the next part of it Jesus gives the instruction or the conditional for someone who wants to follow Him. He must deny himself, take up his cross and follow Him. Just three words, deny-take up-and follow. And then, he said, the follower must suffer. They were facing the suffering.

I think these words are sent to us today, partly the follower of Jesus. We are facing the suffering in our lives. Many of us have the big problem, the great suffering in daily life, in social life. We hope these will be ended. I have explained this point for the children. In addition, I say again that we must go on until we arrive at the love of God. Because the cross is the symbol of the suffering, but the resurrection is the symbol of love.

We have received the love of God through our parents. They give us the love of God. We must go on this love for others suffering today.


Happy Sunday

Powered by Blogger.