foto oleh dream_fanther |
Bagaimana
dengan Gramedia Matraman? Adakah pencopet di sana? Bukankah sudah ada petugas
keamanan yang lalu lalang di sana? Bukankah di sana pengunjung sebagian
besarnya datang untuk membaca dan membeli buku?
Tentu saja ia. Tidak
salah. Tetapi namanya
pencopet bisa beraksi di mana-mana. Sulit mengatakan di sana tidak ada
pencopet. Sulit juga mengatakan di sana ada pencopet. Tunggu bukti fisik
pencopet baru diketahui. Kalau tidak ada berarti Gramedia Matraman sudah aman.
Pengunjung pun nayaman. Namun, jika ada, pengunjung mesti berhati-hati.
Daripada
berhenti pada penilaian ada atau tidak adanya pencopet di sana lebih baik kita
tetap waspada. Itu tempat ramai, tempat banyak orang berlalu lalang. Bukan
tidak mungkin ada pencopet. Kita andaikan saja sebab pencopet kadang-kadang
beraksi di tempat yang ramai. Memang di sana bisa saja sudah ada kamera CCTV
yang mengintai pengunjung di segala sudut ruangan. Namun, pencopet
kadang-kadang lebih hebat dari jangkauan kamera CCTV itu.
Pihak
Gramedia Matraman tak jemu-jemunya mengimbau pengunjung untuk waspada terhadap
barang bawaannya. Setiap 30 menitan atau 1 jam selalu ada peringatan melalui pengeras
suara agar pengunjung waspada. Himbauan ini adalah peringatan dini sekaligus
pencegahan. Pengunjung diharaplan untuk memperhatikan himbauan ini. Gramedia
tentu tidak bertanggung jawab jika dompet kita hilang di dalam toko buku.
Paling-paling
petugas keamanan membantu mencari bantuan polisi untuk melacaknya. Kalau tidak
mau berurusan dengan polisi, lebih baik kita sendiri yang menjaga barang bawaan
kita, khusunya dompet, handphone, kartu kredit/ATM, dan kartu penting lainnya.
Kita
sendiri tentu yang paling bertanggung jawab atas barang milik kita. Maka,
jagalah barang-barang itu agar tidak diintai pencopet.
CPR,
18/6/2012
Gordi
Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 19/6/12
Post a Comment