foto oleh smktelkomdu |
Banyak orang mencibir
mutu pendidikan di negeri ini. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa pendidikan
di negeri ini amat mahal. Hari ini tahun ajaran baru dimulai. Beruntunglah
mereka yang mulai sekolah. Masih ada teman-teman mereka yang terpaksa tinggal
di rumah dan membantu orang tua. Mereka tidak bisa sekolah. Ada juga yang
sedang mencari kerja dengan modal ijazah seadanya.
Jika pendidikan mahal
itu artinya sekolah di negeri ini hanya untuk orang kaya. Orang yang berduit.
Orang miskin dilarang sekolah. Sekolah tidak beda dengan mal-mal di kota besar
yang menjual barang dengan harga tinggi. Di situ orang miskin dilarang masuk.
Bahkan pengemis pun dilarang masuk.
Di sisi lain banyak
orang mendukung pemerintah menyukseskan wajib belajar 9 tahun bahkan ada yang
merencanakan 12 tahun. Ada juga yang berhasil menggratiskan biaya pendidikan
dasar dan menengah. Tuntutan wajib belajar 9 tahun terbentur dengan keadaan ekonomi
masyarakat. Gratisan sekolah tidak merata di negeri ini. Ada daerah yang sukses
menggratiskannya ada juga yang tidak.
Ya…lagi-lagi
masyarakat dikotak-kotakkan. Satu yang tetap yakni orang miskin dilarang
sekolah. Kita berharap pada pemerintah untuk memperbaiki situasi ini. Namun
jalan ke sana masih panjang. Masih banyak perbaikan sana-sini. Gedung sekolah
sebagai sarana penunjang saja belum maksimal. Di jakarta diberitakan masih ada
gedung SD yang ambruk. Di pelosok tanah air anak-anak SD belum bisa bermain
internet. Beda dengan anak-anak di Jakarta yang sejak kecil sudah diperkenalkan
dengan internet. Lagi-lagi anak-anak di pelosok sulit mengaskses informasi dari
dunia maya.
Pemerintah meratakan
semua penilaian dengan ujian nasional. Ya…mereka yang masuk kelas hari ini akan
melewati pemerataan ini jika kebijakan pemerintah belum berubah. Tak kenal
situasi sudah bisa berinternet atau belum, punya akses informasi atau tidak, membayar
mahal atau tidak, berkorban demi sekolah atau tidak. Tidak peduli. Semua siswa
seluruh tanah air akan melewati ujian nasional.
Semoga semua rakyat
bisa menikmati pendidikan di negeri ini. Jika ada yang ebrbaik hati dan mau
membantu, tolonglah masyarakat yang masih sulit menyekolahkan anaknya. Kasihan
kalau anak orang miskin dilarang sekolah. Sudah miskin harta, miskin ilmu
lagi….
PA, 16/7/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 17/7/12
Post a Comment