foto oleh Horatiu C |
Lihatlah model
komunikasi di bawah ini.
X: Y..kamu ol dari
mana???
Y: Saya dari
hp,,,kamu ???
X: Saya ol dari komputer.
Maksud saya kamu ol dari rumah atw warnet??
Y: Lohh,,,kalau ol
dari hp ya dimana aja bisa dunk……saya di rumah…….
X: Karena bisa di mana2 makanya ditanya….kan bisa z dr kmar mandi
X: Karena bisa di mana2 makanya ditanya….kan bisa z dr kmar mandi
Komunikasi biasa
tetapi menjadi luar biasa karena membingungkan kedua komunikastor. Letak
kesalahannya pada kata “dari”. Dari menunjuk pada tempat, di juga menunjuk pada
tempat. Keduanya sama. Maka jawabannya juga benar. Dari mana? Dari hp. Dari
rumah. Dari warnet. Benar semuanya.
Jika ada pertanyaan
lanjutan untuk memperjelas maksudnya maka kesalahpahaman bisa diatasi. Maksud
kamu bagaimana? Nah….baru ada penjelasannya…dari rumah atau warnet. Atau si
penanya melanjutkan penjelasan dari pertanyaannya tanpa menunggu jawaban lawan
bicara.
Banyak keributan
terjadi karena kesalahpahaman. Andai semua pihak bisa sabar keributan tidak
terjadi. Namun, hal ini tidak mudah. Manusia kadang-kadang maen serobot, tidak
mau sabar, mau instan. Keberhasilan membangun komunikasi justru tercapai jika
ada sikap sabar antara kedua belah pihak.
Komunikasi adalah hal
mudah namun menjadi tidak mudah jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Salah
sasaran bisa menyulut emosi lawan bicara. Jadi, jadilah komunikator yang baik.
PA, 15/7/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 15/7/12
Post a Comment