Halloween party ideas 2015

Salah satu sakit yang menyebalkan adalah sakit gigi. Sakit gigi di atas level sakit hati. Sakit gigi bisa menarik semua perhatian kita. Sakit gigi bisa membuat kita tidak bisa tidur. Sakit gigi emmang membuat kita mengalihkan semua perhatian kita pada gigi.

Dengan sakit gigi, kita jadi tahu bahwa menjaga kesehatan gigi itu penting. Jangan makan makanan atau minum minuman yang manis. Itu salah satu larangan atau anjuran waktu kecil. Namu anjuran ini tinggal kenangan saja. Namanya anak kecil, yang manis pasti tidak ditolak. Bahkan yang manis pasti dicari.

Belasan atau bahkan puluhan tahun kemudian, gigi terasa sakit. Sakitnya menyebalkan. Inilah yang saya alami semalam. Tidak bisa tidur. Sakitnya menenagkan saraf sampai di kepala. Betapa gigi itu menjadi sakit sekali. Kalau tahu dulu begini, saya tidak akan mengonsumsi yang manis. Sayang sudah terlambat. Semua telah berlalu. Sekarang, saya hanya mau supaya gigi ini dicabut saja. HArapannya gigi yang etrcabut itu menghilangkan rasa sakit saya. SAya ingin agar sakit itu pergi bersama gigi yang tercabut itu.

Sakit gigi ini sulit diredam. Mencoba mengalihkan perhatian pada yang lain tidak bisa. Kalau pun bisa hanya sebentar saja. Yang paling enak memang adalah tidur saja sehingga tidak terasa sakit. tetapi untuk tidur saja susah. Wah..sakit gigi ini menyebalkan. (Tulisan Sebelumnya)

CPR, 15/6/13
Gordi


Setiap orang pernah merasa sepi. Ditinggal pergi sama teman-teman. Menjadi penjaga rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Kesepian menjadi saat di mana kita merasakan keberadaan diri kita. Dalam sepi, kita benar-benar sadar, kita butuh teman. Kita butuh seorang sahabat sebagai teman bicara. Suasana seperti ini tidak ditemukan atau tidak dirasakan saat kita bersama teman-teman dalam keramaian.

Kesepian tidak selalu negatif. Ada yang menganggap kesepian itu negatif. Kesepian sebenarnya mendatangkan hal positif. Kesepian adalah saat-saat intim untuk bertemu Tuhan. DI mana-mana orang ingin menikmati suasana sepi. Kelompok anak sekolah biasanya berlibur di gunung untuk mencari kesepian. KArena kesepian jarang ditemukan dalam kebisingan kota dan keramaian kebersamaan.

MAnusia membutuhkan saat-saat sepi. Pada dasarnya manusia adalah makhluk pecinta kesepian. Kesepian di sini bukan kesepian karena putus cinta, ditinggal pacar, dan sebagainya. Kesepian semacam itu merupakan kesepian yang negatif. dalam kesepian itu, kita menemukan diri kita yang hancur.

kesepian lain kiranya kesepian yang dicari banyak orang. Ada saat di mana seseorang mesti memasuki suasana sepi. Suasana itu menjadi momen spesial baginya. Dalam suasana sepi, ia menemukan dirinya, menemukan inspirasi baru, semangat baru, dan ide baru untuk mengembangkan diri dan karyanya. Maka, kesepian yang dicari seperti ini mendatangkan hal positif bagi yang mencarinya. Jangan takut mengalami kesepian. Kesepian merupaan saat-saat indah dalam hidup. (Tulisan Sebelumnya)

CPR, 14/6/13
Gordi


Dunia sepakbola merupakan satu di antara cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Pertandingan sepakbola di negara mana pun pasti tak sepi pengunjung. Lantas, ada yang berkomentar, sepak bola tanpa penonton adalah hambar.

Memang penonton yang mendukung timnya adalah aset olahraga. Dari mereka, olahraga bisa berjalan. Mereka bisa disebut sebagai pemain cadangan kelas dua. Mereka menyumbang klub sepakbola, menyumbang penyelanggara pertandingan, dan sebagainya.

Penonton setia adalah pendukung setia sebuah klub. Masing-masing klub punya pendukung. Dan, masing-masing kelompok membentuk tim pendukung. Maka, pendukung tak jarang bertindak anarkistis demi membesarkan dukungannya.

Saya tertarik soal isu pendukung. Mendukung berarti memberi semangat, dukungan. Penonton yang berteriak di sekitar lapangan adalah juga pendukung. Pendukung bersuara. Dan ada juga pendukung tak bersuara. Tetapi namanya pendukung ya pasti bersuara. Bagaimana mendukung dalam diam?

Ya bisa saja orang bisu mendukung klub tertentu. Tampak dia mendukung dalam diam, tetapi sesungguhnya dia mendukung dalm aksi. Dia bisa saja membeli tiket pertandingan klub pendukungnya, mencetak poster nama klub dukungannya, dan sebagainya. Banyak cara untuk mendukung. Tetapi sesungguhnya apa hakikat pendukung klub sepakbola?

Sikap teman saya selalu menjadi ajang ejekan dalam tontonan sepak bola. Pada awal menonton, dia tidak menyatakan dukung klub mana. Pada akhir, dia dengan suara lantang mendukung tim yang kalah. Menurutnya, tim kalah harus didukung. Untuk apa dukung tim yang menang?

Tim kalahlah yang harus didukung agar tim ini bisa menang. Kemenangan memang boleh jadi sebuah keberuntungan. Tetapi memberi dukungan adalah hal lain yang juga perlu.

Saya juga setuju dengan ide teman saya ini. Saya mendukung tim yang kalah agar bisa menang. Semalam, saya mendukung timnas Indonesia meski kalah. Dan, seorang teman pembaca tidak bisa mengerti mengapa saya mendukung tim yang kalah. Dia memang tidak mau tahu dengan alasan saya. Dia juga tampaknya berpaku pada aturan main yang umum, dukung yang menang, abaikan yang kalah.

Saya mendukung tim yang kalah agar menang. Tampak aneh dan memang aneh untuk pembaca umumnya. Mengubah logika berpikir mendukung yang menang ke mendukung yang kalah memang sulit. Sebab, logika lama sudah tertanam kuat. Saya semula tidak memahami ide teman saya. Tetapi lama-lama saya setuju dengan ide itu. Saya mesti mendukung yang kalah supaya menang. Apakah dukungan saya itu bisa membuat tim menang?

Itu soal lain. Saya hanya mau mendukung. Soal menang atau tidak tergantung banyak pihak. Klub, pemain, wasit, dan sebagainya. Tetapi saya punya misi yang jelas. Mendukung supaya menang.

PA, 9/6/13
Gordi



Powered by Blogger.