Halloween party ideas 2015


Siang ini jadi lain dari biasanya. Biasanya saya ngompasiana. Hari ini sedikit menarik diri. Merenung sejenak. Lalu, tanganku meraih buku yang masih terbungkus plastik.

Buku itu belum dibuka. Kebetulan selama ini ada beberapa buku yang dibeli. Yang ini belum sempat dibaca. Satu per satu akan dibaca.

Siang ini sehabis ibadat, saya mengambil dan membuka buku itu. Judulnya tidak asing lagi. Banyak teman sudah membaca. Namun, saya selama ini hanya penasaran saja. Siang ini tadi baru mulai garap membacanya.

Saya istirahat sejenak setelah menghabiskan 200 halaman dari buku Perahu Kertas karangan Dewi Lestari alias Dee. Menarik. Kesan saya seperti itu. Dari alurnya ceritanya. Meski belum selesai. Masih setengah buku lagi.

Novel ini sudah difilmkan. Saya belum tonton filmnya. Bukunya saja baru dibaca. Saya bukan orang yang selalu aktual. Novel lama kadang-kadang lebih menarik daripada yang baru. Demikian juga buku. Jadi, bagi saya lama atau baru gak masalah.

Saya malah bersyukur, bisa membaca novel ini. Konon, beberapa bulan lalu, saya membelinya. Kebetulan ada uang, sekali beli banyak. (kurang dari 10 buku, sesuai kondisi kantong). Sekarang baru buka-buka bungkusannya dan menikmati isinya.

Jadilah siang ini bersama Mbak Dee. Saya akan melanjutkan bacanya nanti sore. Sekarang mau off lagi dan membuka-buka koran hari ini. Koran yang biasanya dibuka pagi malah jadi siang. Biar lambat asal tetap baca. Toh gak ada yang kejar.

Selamat siang untuk kompasianers.

PA, 3/3/13

Gordi



Pengalaman hari ini unik. Keunikan dari dunia maya ke dunia nyata.

Saya sengaja jadi bangsawan alias bangun kesiangan. Mau ikut misa jam 7-an ke atas. Lumayan kan tambah waktu tidur. Saya mencari informasi di internet.

Klik jadwal misa di google. Beberapa daftar jadwal muncul. Khusus di kota Yogyakarta. Saya pun memilih yang pas untuk saya. Tidak terlalu siang. Pilihan jatuh pada misa pukul 8.oo.

Saya menyiapkan segalanya. Mulai dari mandi, pakai pakaian, pewangi badan biar tidak dijauhi sesama teman duduk di gereja nanti. Juga minyak rambut biar tampil keren.

Setelahnya berangkat. Saya heran tiba di tempat parkir. Sepeda motor dan mobil banyak sekali. Wah jangan-jangan belum keluar misa pertama, gumam saya dalam hati.

Saya tidak menghiraukan itu. Saya mengerem motor dan mengambil kartu parkir. Lalu, bergegas ke gereja. Saya lihat beberapa orang berdiri di pintu gereja. Dari dalam terdengar suara pastor. Wah rupanya masih doa syukur agung.

Ada apa ni? Saya bertanya pada teman yang berdiri di pintu. Dia berbisik pelan. Misa dimulai jam 7.30. 30 menit lebih cepat dari jadwal semula. Wah saya terlambat.

Saya ikut terus saja sampai selesai. Ikut komuni juga. Hati saya memang sudah mantap untuk menerima Tuhan. Entah saya melanggar hukum kanonik atau tidak. Saya tidak peduli. Saya hanya bergulat dengan diri saya dan Tuhan. Tuhan saya siap menerima-Mu dalam hati. Makanya, saya terima komuni.

Saya merenungkan wah saya tertipu dengan internet. saya ingat ternyata baru saja ada perubahan jadwal misa di paroki kami. Data yang ada di internet itu belum diperbarui.

Wah ini pengalaman unik. Dengan hati tenang pula saya pulang misa dan sarapan di rumah.

PA, 3/3/13
Gordi



Tak terasa, hari ini, 1/3/13, Paus tidak ada di Vatikan. Bahkan, tidak ada paus dalam Gereja Katolik. Bukan berati Gereja Katolik tidak ada juga. Gereja tetap ada tanpa paus.

Tetapi hari ini unik saja. Tanggal cantik juga. Perpaduan 2 angka 13. Angka yang diprediksi jelek oleh sebagian orang bisnis. Namun, hari ini menjadi hari cantik.

Kemarin, 28/1/13, hari terakhir untuk massa kepausan Benediktus XVI. Ia resmi mengundurkan diri dari pemimpin Gereja Katolik. Dia menjadi gembala ke-265, selama 8 tahun sejak 19/4/2005. Tanggal 12/2/13 yang lalu, dia menyampaikan secara resmi pengunduran dirinya. Dia mengundurkan diri sejak 28/2/13
Jam 22.00 waktu Vatikan.

Banyak spekulasi soal kemundurannya. Mungkin gereja terlalu berat dosanya untuk dipikul. Mungkin dia tidak betah di Vatikan. Mungkin, mungkin, dan segala kemungkinan yang lain.

Saya sendiri percaya pada ujarannya. Dia mundur karena fisiknya tak kuat lagi. Dia sadar dia tidak bisa mengerjakan tugas kepausan yang butuh perhatian serius. Ini pengakuannya pada publik. Saya percaya pada pengakuan itu.

Soal kemungkinan lain, saya dengar saja. Entah ada atau tidak, benar atau rumor itu soal lain. Saya dengar dan tahu komentar itu. Tapi saya percaya pada ujaran paus.

Jadi, kita tunggu paus yang baru sambil berdoa mohon kekuatan tuk Paus Benediktus XVI. Terima kasih Papa atas pelayananmu selama ini.

PA, 1/3/13
Gordi
Powered by Blogger.