Dosen
pembimbing adalah orang yang bisa ditanyakan kalau ada kesulitan dalam
penyusunan skripsi. Kita membuka konsultasi dengannya. Entah menyangkut bahan,
metode, buku sumber, dan sebagainya. Singkatnya, dia-lah penjaga gawang dalam
permainan kita menyelesaikan skripsi itu.
Di
kampus kami ada kebijakan satu dosen hanya boleh membimbing maksimal 5
mahasiswa. Ini menjadi ketetapan kampus. Tentu pelaksanaannya disesuaikan
dengan situasi lapangan. Maksudnya? Maksudnya bahwa ketentuan itu dalam kondisi
tertentu bisa diubah dalam pelaksanannya. Dalam peraturan baku tentu saja tidak
tetapi dalam pelaksannya bisa.
Contohnya
kalau banyak mahasiswa yang mengambil tema yang hampir sama dan kebetulan dosen
yang mengampu mata kuliah bertema demikian hanya satu. Maka, dalam hal ini ada
kebijakan kampus dan dosen pembimbing bersangkutan. Tetapi ini sangat jarang
terjadi. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kita mencari dosen pembimbing
jauh-jauh hari. Ingat bahwa ini bagian dari persiapan.
Untuk
mencari dosen pembimbing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Carilah
dosen pembimbing yang tidak terlalu
sibuk dengan kegiatan di luar kampus. Misalnya ada dosen yang sekaligus
aktivis atau pembawa seminar di mana-mana. Bukan berarti kita anti dengan dosen
berkaliber semacam itu. Bukankah dosen itu sudah teruji kehebatannya?
Tentu
saja dosen seperti itu hebat dan berkaliber. Tetapi kehebatannya belum tentu
nyata juga dalam membimbing mahasiswanya yang menyelesaikan skripsi. Boleh jadi
bahwa dosen itu rajin membawa seminar sehingga banyak waktunya tersita untuk
persiapan seminar dan pembawaan seminar. Nah, kalau begini boleh jadi waktu
untuk membimbing mahasiswa berkurang. Bayangkan saja hasilnya kalau kurang
dibimbing. Ibarat anak kecil yang kurang diasuh, mahasiswa itu nanti mengalami
banyak kendala.
Selain
dari dosen, kita juga mesti tahu jadwal dosen. Kapan dia ada di kampus, kapan
dia tidak ada. Perhatikan jadwal mata kuliah di kampus. Bila perlu bertanya ke
pihak sekretariat jika kesulitan mencari dosen. Sebaiknya kita sendiri tahu
alamat email, alamat rumah dosen, juga nomor hp dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Dengan demikian kita
tidak menghabiskan waktu lama dalam keadaan bingung karena tidak bisa mencari
jalan keluar.
Tetapi
cara unik yang paling ampuh adalah sering-seringlah bertemu dosen pada saat
yang tepat. Keseringan bertemu mengubah cara pandang dosen terhadap mahasiswa
yang dibimbingnya. Boleh jadi dia akan menilai kita sebagai orang yang semangat
mencari ilmu. Lihat saja orang yang banyak bertanya akan mendapat banyak
pengetahuan baru. Banyak bertanya berarti banyak keinginan untuk tahu.
Namun,
perlu diperhatikan jadwal dosen. Jangan sampai kunjungan kita ke kantornya
mengganggu kesibukannya. Ini yang kadang-kadang membuat dosen pembimbing agak
kesal. Dengan kata lain, kita mesti memperhatikan dan bila perlu harus menghafal
‘bahasa tubuh’ dosen itu. Bagaimana kebiasaannya waktu senang, susah, sibuk,
dan sebagainya. Jadi, antara dosen dan mahasiswa ada saling pengertian.
Keberhasilan skripsi sebagiannya ada di tangan dosen pembimbing meskipun
sebagian besar ada di tangan penulis skripsi. Salam, 18/3/2012 Gordi Afri.***
Post a Comment